MUSLIM, M. FARID (2003) PEMASANGAN SUNGKUP LARTING: PERBANDINGAN ANTARA INDUKSI SEVOFLURAN DENGAN PROFOSAL. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1375Kb |
Abstract
Background : Sevoflurane is an inhalation anesthetic agent which have rapid action for induction, non iritatif and rapid recovery as well , so this agent is suitable for induction and maintenance in one day care surgery. The laryngeal mask airway is often also used in ambulatory anesthesia , with intravenous propofol being the agent of choice for its insertion. This study was to compare the conditions for laryngeal mask airway (LMA) insertion obtained by modified single breath vital capacity induction of sevoflurane 8 % with propofol intravenous induction. Methods : Fifty patients without premedication , age 16 — 40 years old, ASA I — II , undergoing general anesthesia for elective surgery at IBS RSDK, were allocated into two groups. Propofol group ( n = 25 ) received 3 mg kg -I propofol intravenous , and in sevoflurane group ( n = 25 ) received sevoflurane 8 % in N20 60 % and oxygen with single breath vital capacity induction technic. The, Brain classical technic was used to inserti the laryngeal mask airway one minute after the patient fall in slept marked by lack of eyelash reflex. Complications such as coughing, hiccup, and laryngospasm was recorded. Data was analyzed using student t — test, chi — square tests and Mann — Whitney test with level of significancy p < 0,05. Results : Mean time to successful LMA insertion was 12,36 s in propofol group and 10, 88 s in sevoflurane group , with p > 0,05. Frequency of insertion , propofol group (1,08) and sevoflurane group (1,04) , WITH P > 0,05. One patient in sevoflurane group (4%) required additional propofol compare with four patient (16%) in propofol group, with p> 0,05. The degree of difficulty insertion with score 0, in sevoflurane group were 19 patient (73,0 %) and in propofol group 7 patient (26,9 %), with p < 0,05. Laryngeal mask airway was succesfully inserted in all patients. Conclusion : Modified single breath vital capacity induction of sevoflurane 8 % is efficient for laryngeal mask airway insertion Latar belakang : Sevofluran merupakan agen anestesi inhalasi yang cepat untuk induksi, tidak iritatif, dan cepat pula pemulihannya , membuat agen ini sangat baik untuk induksi maupun pemeliharan anestesi pada operasi rawat sehari. Sungkup laring banyak digunakan untuk anestesi rawat jalan dengan propofol sebagai agen yang sering digunakan untuk pemasangannya. Penelitian ini untuk membandingkan pemasangan sungkup laring dengan induksi sevofluran 8 % dengan tehnik single breath vital capacity dengan induksi propofol intravena. Metode : Lima puluh penderita tanpa diberikan premedikasi, usia 16 — 40 tahun, ASA I — II, yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum di MS RSDK yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok propofol ( n=25 ) yang diberi induksi propofol dengan dosis 3 mg/kg BB intravena, dan kelompok sevofluran ( n=25 ) mendapat sevofluran 8% dalam 60% N20 dengan tehnik single breath vital capacity induction. Pemasangan sungkup laring dengan tehnik klasik cara Brain ,dilakukan satu menit setelah pasien tertidur yang ditandai dengan reflek bulu mata negatif. Komplikasi pemasangan seperti batuk, cegukan, dan spasme laring di catat. Data di uji dengan student t — test, chi — square tests, dan Mann — Whitney test dengan derajad kemaknaan p < 0,05. Hasil : Waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan sungkup laring antara kelompok propofol ( 12,36 detik ) dan kelompok sevofluran ( 10,88 ) denganp > 0,05. Berapa kali pemasangan , kelompok propofol ( 1,08 ) dan kelompok sevofluran ( 1,04 ) dengan p > 0,05. Satu pasien pada kelompok sevofluran ( 4% ) dan empat pasien pada kelompok propofol ( 16% ) membutuhkan tambahan obat induksi propofol dengan p > 0,05. Kemudahan pemasangan dengan skor 0, kelompok sevofluran 19 pasien ( 73,0% ) dan kelompok propofol 7 pasien ( 26,9% ) dengan p < 0,05. Sungkup laring bisa terpasang pada semua pasien. Kesimpulan : Induksi sevofluran 8 % dalam 60 % N20 dengan tehnik single breath vital capacity induction efisien untuk pemasangan sungkup laring.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 13709 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 08 Jun 2010 09:28 |
Last Modified: | 08 Jun 2010 09:28 |
Repository Staff Only: item control page