Sulaiman , Asniaty (2002) PENGARUH BEBERAPA FUNGSI TUJUAN (OBJECTIVE FUNCTION) PADA POLA PENGOPERASIAN WADUK KEDUNGOMBO. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
Kedung Ombo reservoir conserve water inflow from Serang river which has catchment area of 614 km2 and it is used to meet water irrigation requirement and electrical generation. The problem is that irrigation area have not been able to be served by the available water, especially during summer. So, it is important to minimize the shortage of irrigation water and to minimize the deviation from irrigation water demand , through a reservoir operation optimization. The aim of the research are to get optimum reservoir operation policy which has performance better than the existing and to evaluate the service area of irrigation. The method of analysis is optimization technique especially goal programming , as an expansion of linear programming. The objective function are done with : 1). Minimize the shortage of irrigation water 2). Minimize the deviation of irrigation water demand The analyses uses LINDO package program. The performance evaluation on the operation of reservoir implementing the resulted of optimization reservoir policy are performed using simulation technique. This research shows that the optimum operation pattern has produced from the objective function "minimize the deviation of irrigation water demand" with total irrigation water discharge approximations are 651,86 millions m3. These result is fulfilled 100% of water irrigation requirement from 52,11% totals irrigation needed, so it reached 52,40% irrigation land with areas 46,007 hectars. The irrigation area that can be flowed are 69,12% from potential area 70,919 hectars. The performance of reservoir operation using the optimum releases resulted from the optimization using objective function "minimize the deviation of irrigation water demand" reached 100% and to fullfill the needed has reached 40%, it means they show better result than the existing. The conclusion is that objective function of the optimum pattern operation through "minimize the deviation of irrigation water demand" gave performance operation better and irrigation area larger than by use of objective function "Minimize the shortage of irrigation water". The optimum pattern of operation gave better performance operation than the existing, and the existing optimal (the discharge of Tarigan, 2001) performan gave better performance than performance operation from unoptimization analyzes (the discharge of Indra karya, 1993 and the outflow discharge between 1990-1998), also the needed demand. Waduk Kedung Ombo menampung debit inflow dari Kali Sang dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 614 km2 dan difungsikan sebagai waduk serba guna yaitu untuk memenuhi kebutuhan air baku, air irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Masalah yang sering terjadi bahwa daerah irigasi belum sepenuhnya dapat terpenuhi terutama pada musim kemarau. Hal mana menuntut suatu usaha untuk meminimumkan kekurangan air irigasi dah atau meminimumkan penyimpangan pelepasan waduk yang bisa dihasilkan dari suatu pola operasi waduk yang optimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu pola operasi optimum dengan unjuk keija pengoperasian yang lebih baik dan terdahulu (eksisting) dan evaluasi luasan daerah irigasi sehubungan dengan pola operasi yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan adalah Teknik Optimasi dengan Program Tujuan (Goal Programming) sebagai perluasan dari Program Linear (Linear Programming). Fungsi Tujuan (Objective Function) dilakukan dengan : 1). Minimisasi Kekurangan Air Irigasi (MKA1) 2). Minimisasi Penyimpangan Pelepasan Waduk (MPPW) Proses analisis menggunakan paket Program LINDO. Evaluasi unjuk kerja pengoperasian waduk basil optimasi dan eksisting dilakukan dengan Teknik Simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola operasi optimum diperoleh dari Fungsi Tujuan (Objective Function) "MPPW" dengan total pelepasan air waduk rata-rata sebesar 651,86 juta m3. Hal mana dapat memenuhi 100 % kebutuhan air baku, 52,11 % dari total kebutuhan air irigasi, sehinggftrata-rata daerah irigasi yang dapat diairi dari pelepasan waduk adalah 52,40 % dari daerah irigasi yang hams diairi seluas 46.007 ha. Luas daerah irigasi yang dapat diairi menjadi 69,12 % dari luas potensi 70.919 ha. Unjuk kerja pengoperasian waduk terhadap target pelepasan hasil optimasi "MPPW". mencapai 100 % dan terhadap pemenuhan kebutuhan mencapai 40 %, hal mana menunjukkan basil yang lebih baik dari pada unjuk kerja pengoperasian terdahulu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola operasi optimum dari Fungsi Tujuan (Objective Function) "MPPW" memberikan unjuk keija pengoperasian dan rata-rata luasan wilayah daerah irigasi yang dapat diairi lebih besar/luas dari pada Fungsi Tujuan (Objective Function) "MKAI". Pola operasi basil optimasi yang dilakukan memberikan unjuk kerja pengoperasian waduk lebih baik dari pada unjuk kerja pengoperasian waduk pelepasan eksisting, dan unjuk keija basil optimasi eksisting (Tarigan, 2001) lebih balk dari unjuk keija pengoperasian waduk terdahulu yang bukan basil analisis optimasi (pelepasan Indra Karya, 1993 dan pelepasan outflow alctual tahun 1990 — 1998), demilcian juga terhadap pemenuhankebutuhan (demand).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 13659 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 07 Jun 2010 14:07 |
Last Modified: | 07 Jun 2010 14:07 |
Repository Staff Only: item control page