HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI (ISPA DAN DIARE ) PADA LANJUT USIA ( LANSIA ) DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BISITA UPAKARA, PEMALANG

Kistyoko, A. (2001) HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI (ISPA DAN DIARE ) PADA LANJUT USIA ( LANSIA ) DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BISITA UPAKARA, PEMALANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
15Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Meningkatnya Umur Harapan Hidup ( UHH ) akan menyebabkan perubahan demografi yang akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan usia lanjut, baik secara individu maupun dalm kaitannya dengan masyarakat. Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keadaan tersebut diharapkan pada lanjut usia, sehingga lanjut usia akan tetap sehat dan mampu terus berkarya dalam sisa hidupnya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara status gizi dengan kejadian infeksi pada lansia di PSTW Bisma Upakara, Pemalang. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan dengan desain cross sectional dan metoda survai. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran berat badan, dan tinggi badan serta penghitungan konsumsi pangan lansia dengan metoda penimbangan makanan. Populasi penelitian adalah semua lansia yang menjadi penghuni PSTW Bisma Upakara, Pemalang sebanyak 45 orang. Sampel yang diambil merupakan sebagian dari populasi yang memenuhi syarat-syarat sehat jasmani ( tidak sedang dirawat diruang isolasi, bisa berbicara dan mendengar dengan baik ) dan sehat rohani sesuai dengan catatan di PSTW. Analisis secara analitik menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian infeksi hubungan kejadian infeksi dengan tingkat konsumsi energi dan protein dengan status gizi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa status gizi lansia sebagian besar gizi kurang tingkat berat yaitu 70 % lansia perempuan dan 30 % lansia laki-laki. Infeksi yang terbanyak adalah ISPA yaitu 36 % laki-laki dan 64 % perempuan, sedangkan diare masing-masing 32 % laki-laki dan 68 % perempuan, ISPA yang diderita lansia adalah tingkat berat yaitu 37,5 % laki-laki dan 62,5 % perempuan. Diare tingkat berat diderita oleh 42,8 % laki-laki dan 57,2 % perempuan. Rata-rata tingkat konsumsi energi lansia 91 % dan tingkat konsumsi protein adalah 83,2 %. Dari hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat bermakna antara status gizi dengan tingkat kejadian ISPA ( p= 0,000 ) dengan tingkat konsumsi energi ( P = 0,294 ) dan tingkat konsumsi protein ( p=0,203 ). Tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian ISPA dengan tingkat konsumsi energi ( p= 0,300 ), ada hubungan yang bermakna antara kejadian ISPA dengan tingkat konsumsi protein ( p = 0,02 ). Ada hubungan yang bermakna antara tingkat konsumsi dengan status gizi ( p = 0,012 ) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi( p = 0,091). Agar lanjut usia mempunyai daya tubuh yang lebih baik terhadap ISPA dan Diare, maka perlu memperbaiki status gizi lansia yaitu dengan meningkatkan konsumsi protein yang mempunyai nilai biologi tinggi ( protein hewani ) dengan jumlah yang cukup. Kata Kunci: Status Gizi, Lansia, Infeksi ( ISPA dan Diare ) Pemalang.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:13561
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Jun 2010 10:27
Last Modified:07 Jun 2010 10:27

Repository Staff Only: item control page