SURATMO, SURATMO (2004) PERGESERAN NILAI-NILAI WAKAF DALAM PERTUMBUHAN SOSIAL EKONOMI DI KOTA TEGAL. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 4001Kb |
Abstract
In this anxious economic growth period of Indonesia, in fact, the important of wakaf has not accommodated get in improving people life standard, especially in economic field. The purpose of wakaf was not enough to lead people economic empowerment and tend to be only for certain religio ritual. This can be understood, however, a limitation of Moslem understanding of wakaf, both of the wakaf matter and the wakaf aims. This situation is happened in Tegal also. Study about essential friction of wakaf in social and economic development in Tegal used doctrinal — non-doctrinal approach. Collected data were primary and secondary data. Technique in collecting data were interview technique, law documents study. Data were analyzed in qualitative method. Essential friction of wakaf appreciation in social and economic development of Tegal can be seen from plenty of function take over on the wakaf land, such as wakaf land of Yayasan Rara Santang that has been taken over for residence area and for parking area. This was caused by wakaf land in Tegal did not have economic value in due to minimize in usage, even this was influenced by people appreciation and attitude in relation with law, it's called law culture. In Tegal, many cases of wakaf were not influenced by law factor, but most because of economic factor. People perception about wakaf land in Tegal has been strongly kept, that wakaf land can not be function taken over. In case there is function take over, the land compensation should be wider and more useful. And the forMal inhibition in property wakaf empowerment, generally are there has not any integration of wakaf organization technique rule, there were weakness in the law practical, problem of wakaf law has not given any ensurement in giving protection for wakif, nadzir, and maukud 'alaini (wakaf receiver) personally on collective and existed regulation only arrange a limited wakaf . Di masa pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup memprihatinkan ini, sesungguhnya peranan Wakaf belum dapat dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Peruntukan Wakaf di Indonesia yang kurang mengarah pada pemberdayaan ekonomi umat dan cenderung hanya untuk kepentingan ibadah khusus dapat dimaklumi, karena memang pada umumnya ada keterbatasan umat Islam tentang pemahaman Wakaf, baik mengenai harta yang diwakafkan maupun peruntukannya. Keadaan inipun juga terjadi di Kota Tegal. Penelitian tentang Pergeseran Nilai-Nilai Wakaf Dalam Pertumbuhan Sosial Ekonomi Di Kota Tegal ini menggunakan pendekatan doktrinal-nondoktrinal. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, Teknik pengumpulan data dengan cara teknik wawancara, dan study dokumen-dokumen hukum, sedangkan teknik analisis datanya secara kwalitatif. Pergeseran nilai-nilai Wakaf dalam pertumbuhan sosial ekonomi di Kota Tegal bisa terlihat dari banyaknya dialih fungsikan tanah-tanah Wakaf seperti misalnya tanah Wakaf milik Yayasan Rara Santang yang dialih fungsikan untuk perumahan dan ada sebagian yang dijadikan lahan parkir. Alih fungsi tersebut di.latar belakangi oleh kondisi dart tanah kebun dan sawah yang diwakafkan di Kota Tegal kurang mempunyai nilai ekonomis karena tidak dimanfaatkan secara maksimal, hal ini juga dipengaruhi adanya nilai-nilai dan sikap-sikap yang terdapat di dalam masyarakat yang dalam hubungannya dengan hukum disebut kultur hukum yang terdapat di dalam suatu masyarakat. Dari kasus-kasus tentang perwakafan yang ada di Kota Tegal banyak dipengaruhi bukan oleh faktor hukum melainkan oleh adanya faktor-faktor ekonomi. Persepsi masyarakat mengenai Perwakafan Tanah di Kota Tegal maeih sangat kuat bahwa tanah Wakaf tidak dapat dialih fungsikan kalaupun bisa dialih fungikan bila tanah penggantinya lebih luas dan lebih besar manfaatnya, selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya kendala¬kendala formil dalam pemberdayaan harta Wakaf secara umum, yaitu: belum terintegrasikannya peraturan teknis pengelolaan Wakaf, adanya kelemahan dalam pengaturan hukumnya, persoalan hukum Wakaf belum memberikan kepastian dalam memberikan perlindungan rasa aman bagi Wakif, nadzir dan maukuf 'alaihi (penerima Wakaf) balk perorangan maupun badan hukum, dan peraturan perundangan yang ada hanya mengatur perwakafan yang sangat terbatas.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 13543 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 07 Jun 2010 10:00 |
Last Modified: | 07 Jun 2010 10:00 |
Repository Staff Only: item control page