Kuswiyono, Kuswiyono (2008) PERUBAHAN TEKANAN DARAH DAN LAJU JANTUNG 30 MENIT PASCA INSISI PADA PASIEN BEDAH ONKOLOGI YANG MENDAPATKAN 0,5 MG/KGBB KETAMIN PREINSISI. Undergraduate thesis, Medical Faculty.
| PDF 194Kb |
Official URL: http://www.fk.undip.ac.id
Abstract
Latar Belakang : Ketamin merupakan suatu anestetik umum kerja cepat yang diberikan secara intramuskular dan intravena dan dapat menjadi obat anestetik tunggal, yaitu dapat menimbulkan analgesia, amnesia, hilangnya kesadaran dan imobilisasi. Sangat berbeda dengan hampir semua anestetik lain, ketamin menstimulir sistem kardiovaskuler, menyebabkan peningkatan denyut jantung, peningkatan isi sekuncup, tekanan darah arteri dan konsumsi oksigen miokard. Biasanya tekanan darah naik secara progresif selama 3 - 5 menit pertama setelah injeksi ketamin intravena dan kemudian turun ke batas normal dalam 10 - 20 menit berikutnya. Tujuan : Mengetahui perubahan tekanan darah dan laju jantung 30 menit pasca insisi pada pasien bedah onkologi yang mendapatkan 0,5 mg/kgBB ketamin preinsisi . Metode : Metode penelitian ini dilakukan dengan rancangan observasional retrospektif selama periode April-Juni 2008. Data sekunder diambil dari data primer hasil penelitian dr. Langgeng Raharjo yang berjudul ”Efektivitas Ketamin sebagai Analgesia Preemptif Terhadap Nyeri Pasca Bedah Onkologi” yang melakukan pengamatan efek ketamin setelah selang waktu 30 menit pasca bedah yang dilakukan pada bulan Oktober 2007. Subjek penelitian adalah pasien yang menjalani bedah onkologi di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Dr. Kariadi Semarang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok I : mendapat 0,5 mg/kgBB ketamin iv setelah induksi sebelum insisi dan Kelompok II : mendapat 10 ml salin isotonik iv setelah induksi sebelum insisi. Data yang diteliti adalah tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pada kedua kelompok. Analisa statistik dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk data tekanan darah dan denyut nadi pra bedah dan pasca bedah dengan bantuan Program SPSS 15. Hasil : Rerata Δ(delta) sistolik kelompok I lebih tinggi dibanding kelompok II, akan tetapi perbedaan ini tidak bermakna (p=0,810). Sebaliknya, rerata Δ diastolik kelompok I lebih rendah dibanding kelompok II dengan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,939). Sementara itu, rerata Δ frekuensi denyut jantung kelompok I lebih rendah dibanding kelompok II, tetapi perbedaan ini juga tidak bermakna (p=0,693). Kesimpulan : Pada 30 menit pasca insisi, pemberian 0,5 mg/kgBB ketamin preinsisi menyebabkan kenaikan tekanan darah sistolik secara tidak signifikan, tetapi tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah diastolik dan laju jantung pasien bedah onkologi yang juga tidak signifikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ketamin intravena, tekanan darah, frekuensi denyut jantung |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 13540 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 07 Jun 2010 09:56 |
Last Modified: | 07 Jun 2010 09:56 |
Repository Staff Only: item control page