Hubungan Antara Asfiksia Sedang Dan Berat Dengan Gagal Ginjal Akut Pada Neonatus Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Januari s/d Desember 2007

Abstract

Latar Belakang : Asfiksia neonatorum, suatu keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, merupakan salah satu masalah yang terjadi akibat kegagalan seorang bayi untuk beradaptasi. Asfiksia neonatorum merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi. Berdasarkan penilaian skor Apgar, asfiksia neonatorum dapat dibedakan menjadi asfiksia ringan, asfiksia sedang, dan asfiksia berat. Asfiksia neonatorum dapat menurunkan fungsi ginjal, yang dapat menimbulkan gagal ginjal akut (GGA). Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asfiksia sedang dan berat dengan terjadinya gagal ginjal akut pada neonatus di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian ini berdesain cross sectional. Data diambil dari catatan medik neonatus yang mengalami asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode Januari-Desember 2007. Kriteria inklusi yang digunakan adalah umur kehamilan aterm dan berat badan lahir normal. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah neonatus yang menderita kelainan kongenital ginjal seperti agenesis ginjal, ginjal polikistik, ginjal soliter, serta neonatus preterm. Sampel sebanyak 13 neonatus diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Hasil : Hasil uji statistik dengan Fisher’s exact test adalah P2sides = 0,021. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asfiksia berat dengan terjadinya gagal ginjal akut pada neonatus. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara asfiksia berat dengan terjadinya gagal ginjal akut pada neonatus di RS Dr. Kariadi Semarang periode Januari – Desember 2007.