KESULITAN PEMENUHAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI STUDI KASUS : PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SKALA MENENGAH DAN KECIL DI KOTA SEMARANG

Abstract

The focus of this study is based on a central problem, which is "why are the low and medium scale building contractor service providers in Semarang city having difficulties in fulfilling their responsibilities?" To discuss this problem, we are using a judicial-empiric approach, which is framed in case study research strategy. It elaborates on the implementation of normative legal regulations ( law, agreements or contracts ) as real as possible on every special occasion which happens in society and also the results. The Weberian perspective about rationality becomes a guideline in understanding the subjects,entrepreneurial activities, besides that, economy management perspective and building construction technique science are also used as additional discussion material. Study result shows that the emergence of difficulties and (or) obstacles for the entrepreneurs started from the entrepreneurs' internal factors, such as weakness in management knowledge, competence, special orientations like work ethics and skills. The external factors are the country's regulations which do not support low and middle scale business, inefficient bureaucracy, and lack of guidance. Both factors developed into concepts and ideas on how to overcome the emerging difficulties, by playing tricks on the required regulations, which causes disorder and undirected business activities, so that the entrepreneurs' responsibilities cannot be optimally fulfilled. Fokus studi ini berporos pada sebuah masalah sentral, yakni "mengapa penyedia jaca pelaksana bangunan gedung skala keel dan menengah di kota Semarang, kesulitan dalam memenuhi tanggung jawabnya"?. Untuk membahas masalah ini, dipakai pendekatan yuridis-empiris, terbingkai dalam strategi penelitian studi kasus. Kajiannya, pada implementasi ketentuan hukum normatif ( undang-undang, perjanjian atau kontrak ) secara senyatanya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat dan hasil-hasilnya. Perspektif Weberian, tentang rasionalitas, menjadi acuan dalam memahami aktivitas kewirausahaan pelaku, di samping perspektif ilmu ekonomi-manajemen, ilmu teknik-bangunan gedung, sebagai sandingan pembahasan. Temuan studi menunjukkan, bahwa munculnya kesulitan-kesulitan berawal dari faktor internal pelaku, yaitu lemahnya manajemen, kurangnya kompetensi, orientasi nilai-niali tertentu dan skill. Dari faktor eksternal, regulasi negara yang kurang berpihak kepada usaha skala kecil-menengah, birokrasi, dan pembinaan. Kedua faktor ini kemudian berkembang menjadi konsep-gagasan, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang muncul dengan cara menyiasati ketentuan yang dipersyaratkan, yang secara langsung atau tidak langsung, mengakibatkan penyelenggaraan kegiatan menjadi tidak tertib, dan tidak terarah, sehingga pemenuhan tanggung jawab para pelaku tidak bisa tercapai secara optimal.