Wiyarti , Mg. Sri (2002) TANGGUNG JAWAB USAHA BANK DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN LAPORAN KEUANGAN. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 8Mb |
Abstract
To anticipate the problematical and stagnant a bank is obliged to report its business to Indonesia Bank in the form of a periodical or yearly report ; while Indonesian Bank is obliged to supervise and to give guidance to Public Banks (Bank Umum) concerned. Based on Indonesia Bank Regulation No.2/21/PBI/2000, to Public Bank is obliged to give its financial report every month on the grace period of the determined reporting time. Seeing that financial report obligation is very important as the realization of responsibility of financial bank, the writer is interested in examining the problem. In this respect she calls the title of this examination Responsibility of Banking Business in the Fulfillment of Financial Report Obligation". Problems the writer will discuss are among others, what the contents of the monthly financial report of the bank are to find out whether the bank concerned is a healthy bank or not; what the financial report situation is like as the realization of the' responsibility of the bank business in relation with banking business and the clients. It is a qualitatively descriptive examination using legal research approach, while the analysis is a qualitative one. The data and the solution could be concluded as follows : monthly financial report of the bank, including among ethers. financial report consisting of profit loss balance; commitment and contingency. Then, using the "Camel" theory found in the evaluation customs of the bank health, the concerned bank may be categorized as healthy, sufficient, less healthy and unhealthy. When the result of evaluation of Indonesia Bank indicates that the bank concerned is in the healthy or sufficient category, Indonesia Bank may give a "reward" that is the development of the business is in "green light", meaning that the bank concerned is permitted to open a new branch office and to run other (new) businesses. On the other hand, when the result of the evaluation of Indonesia Bank indicates less healthy or unhealthy, the bank concerned will get a "penalty" in the form of the delay of other businesses, the delay of opening new branch officer eta Banyaknya kredit bermasalah pada bank dapat mengakibatkan bank yang bersangkutan bermasalah dan hal ini menyebabkan bank yang bersangkutan tidak sehat. Bank yang tidak sehat dikhawatirkan tidak dapat mengembalikan uang masyarakat yang dititipkan kepadanya, dan ini berarti pertanggung jawaban Bank tersebut atas usahanya kurang balk. Untuk mengantisipasi hal tersebut bank wajib melaporkan usahanya kepada Bank Indonesia berupa laporan tahunan atau laporan berkala lainnya. Sedang Bank Indonesia berkewajiban membina dan mengawasi Bank Umum yang bersangkutan. Berdasarkn Peraturan Bank Indonesia No. 2/21/PBI/2000 Bank Umum wajib melaporkan keuangan yang setiap bulan pada masa tenggang waktu lapor yang telah ditentukan dan dalam tata cara yang telah ditentukan pula. Mengingat sangat pentingnya kewajiban lapor keuangan sebagai realisasi pertanggung jawaban keuangan bank, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah-masalah ini. Dalam penelitian ini penulis memilih judul : Tanggung Jawab Usaha Bank dalam Pemenuhan Wajib Lapor Keuangan. Permasalahan yang menjadi pembahasan antara lain apa saja isi Laporan Keuangan Bulanan Bank yang dapat menunjukkan bahwa bank itu sehat atau tidak, Bagaimana keadaan Laporan Keuangan Bank sebagai realiasasi dari tanggung jawab usaha bank dalam kaitannya dengan usaha bank dan nasabah dan apakah sanksinya apabila bank yang bersangkutan terlambat atau tidak laporan keuangan tersebut ? Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif (legal research), sedangkan analisinya berupa content analisis. Adapun data beserta pembahasanya dapat disimpulkan sebagai berikut :Laporan Keuangan bulanan bank berisi antara lain laporan keuangan yang terdiri dad neraca dan laporan laba/rugi, Komitmen dan Kontinjensi Selanjutnya dengan teori " camel" yang terdapat tata cara penilaian kesehatan bank, Maka bank yang bersangkutan dapat digolongkan dalam peringkat bank sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat Apabila hasil penilaian dari Bank Indonesia, menunjukkan bahwa bank yang bersangkutan masuk dalam peringkat sehat atau cukup sehat maka Bank Indonesia akan memberikan "reward', yaitu berupa pengembangan usaha tersebut mendapat "Iampu hijau", artinya bank yang bersangkutan diijinkan untuk membuka kantor cabang baru, melaksanakan usaha-usaha baru. Sebaliknya apabila hasil penilaian Bank Indonesia berbunyi kurang sehat atau tidak sehat, maka Bank yang bersangkutan akan terkena "penalty', adapun wujud penalty tersebut adalah: ditundanya usaha-usaha yang lain, ditundanya pembukaan kantor cabang baru dan lain-lain, dan bank yang bersangkutan masih harus membenahi administrasi maupun management bank terlebih dahulu atau harus menuruti petunjuk-petunjuk Bank Indonesia lainnya agar supaya bank yang bersangkutan menjadi sehat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 13452 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 04 Jun 2010 10:40 |
Last Modified: | 04 Jun 2010 10:40 |
Repository Staff Only: item control page