PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA SALAK PONDOH TURI DI KABUPATEN SLEMAN

SETYORINI, HESTI (2008) PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA SALAK PONDOH TURI DI KABUPATEN SLEMAN. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
284Kb

Abstract

1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter di atas permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai Wisata Agro. Kese!uruhannya sangat berpeluang besar menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia. (pusat data & informasi pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia, database.deptan.go.id akses April 2008) Kepariwisataan merupakan salah satu industri strategis di dunia. Hal ini disebabkan sebagian negara-negara yang ada di dunia mendapatkan devisa dari sektor kepariwisataan mereka. Selain sebagai industri terbesar, kepariwisataan juga merupakan kegiatan yang strategis jika ditinjau dari segi pengembangan ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, perkembangan investasi, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menanamkan rasa cinta tanah air terhadap nilai-nilai budaya bangsa. ( ITB Central Library, www.digilib.itb.ac.id akses Mei 2008) Motivasi wisatawan berkembang secara dinamis. Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati obyek-obyek spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengolahan produk secara tradisional, maupun produk-produk pertanian modern dan spesifik menunjukkan peningkatan yang pesat. Kecenderungan ini merupakan signal tingginya permintaan akan Wisata Agro dan sekaligus membuka peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik (pusat data & informasi pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia, database.deptan.go.id akses April 2008 ). Hamparan areal pertanaman yang luas seperti pada areal perkebunan, dan hortikultura disamping menyajikan pemandangan dan udara yang segar, juga merupakan media pendidikan bagi masyarakat dalam dimensi yang sangat luas, mulai dari pendidikan tentang kegiatan usaha di bidang masing-masing sampai kepada pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam. Agrowisata Salak Pondoh Turi merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki Kabupaten Sleman. Objek wisata ini tepatnya berada di Kampung Gadung Desa Bangunkerto, Turi, Sleman. Agrowisata Turi merupakan tanah seluas 27 hektar yang dijadikan kompleks taman salak pondoh, tempat bermain anak-anak, pemancingan dan kolam renang yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan akan pariwisata. Letak agrowisata Turi sangat strategis, dekat dengan objek wisata alam lainnya seperti Gunung Merapi, Kaliurang dan Kaliadem memudahkan pengunjung wisata jika ingin melakukan rangkaian kunjungan wisata. Kawasan Agrowisata Turi juga merupakan salah satu program pemerintah dalam melindungi flora khas Kabupaten Sleman yaitu salak pondoh dan menjadi salah satu aset daerah. Tetapi dalam perkembangannya, pertumbuhan kepariwisataan di Agrowisata Turi tersebut tidaklah sebagaimana yang diharapkan. Jumlah pengunjung / wisatawan dari tahun ke tahun terus menurun sebagai akibat dari kurang adanya daya tarik objek wisata tersebut. Selain itu, kondisinya saat ini kurang terpelihara. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Dinas Pariwisata merencanakan suatu pengembangan untuk kawasan agrowisata ini (Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Sleman, 2008). Dengan adanya potensi dan permasalahan-permasalahan pada kawasan Agrowisata Turi ini, maka kebutuhan akan tempat rekreasi sangat diharapkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pariwisata sekaligus memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu berupa perkebunan salak pondoh di Kabupaten Sleman. Selain itu juga dibutuhkan tempat rekreasi yang memiliki daya tarik yang menggabungkan unsur rekreasi, konservasi, edukasi serta petualangan sehingga dapat menarik minat pengunjung. 1.2. TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan Memperoleh suatu Judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai originalitas/karakter judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. B. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses pengembangan kawasan Agrowisata Salak Pondoh Turi, Sleman berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan (design guidelines aspect). 1.3. MANFAAT A. Secara Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro B. Secara Objektif Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Proposal Tugas Akhir. 1.4. RUANG LINGKUP A. Ruang Lingkup Substansial Pengembangan kawasan Agrowisata yang dapat menampung dan mendukung segala aktivitas yang berlangsung pada objek wisata tersebut, termasuk dalam kategori Penataan (bangunan dan lingkungan) suatu kawasan Objek Wisata. B. Ruang Lingkup Spasial Secara administrasi, kawasan perencanaan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman, Propinsi DI Yogyakarta. Batas-batas Kawasan agrowisata ini terletak di kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Batas-batas wilayah administrasi agrowisata Salak Pondoh Turi : Sebelah utara : Jalan Sebelah timur : Jalan Sebelah selatan : Jalan ganggong Sebelah barat : Jalan 1.5. METODE PEMBAHASAN Metoda yang digunakan yaitu metoda deskriptif dengan mengumpulkan dan menguraikan data primer dan sekunder yang telah didapatkan. Data primer didapat dengan melakukan survey lapangan/wawancara dengan pengamatan langsung dan membuat dokumentasi, sedangkan data sekunder didapat dari data statistik dan kepustakaan yang berkaitan dengan aspek wisata. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Penjabaran latar belakang permasalahan, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pikir BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penjabaran kajian pustaka tentang kepariwisataan dan konsep perancangan BAB III TINJAUAN KAWASAN AGROWISATA TURI KABUPATEN SLEMAN Berisi gambaran umum Kabupaten Sleman, karakteristik fisik dan non fisik kawasan Agrowisata Turi, meliputi sarana dan prasarana yang ada, potensi serta hambatan, arah dan strategi pengembangan serta hasil studi banding. BAB IV KESIMPULAN Berisi kesimpulan dari hasil kajian pada bab-bab sebelumnya BAB V BATASAN & ANGGAPAN Berisi asumsi-asumsi tentang aspek-aspek di luar bidang arsitektur namun mempunyai kaitan yang cukup erat serta batasan dalam proses perancangan BAB VI ANALISA DAN PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi pengungkapan analisa atau kajian dan pendekatan yang merupakan hasil analisa kawasan Agrowisata Turi, Sleman. BAB VII KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Merupakan hasil akhir pembahasan LP3A, sekaligus menjadi acuan untuk perancangan arsitektur pada tahap berikutnya. Berisi tentang hasil analisa berupa kelayakan pengembangan agrowisata, program ruang dan kebutuhan luas tapak 1.7. ALUR PIKIR INPUT PROSES OUTPUT

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:1338
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Oct 2009 10:22
Last Modified:30 Oct 2009 08:42

Repository Staff Only: item control page