Anggraini, Nelly (2008) SPORT AND RECREATION AREA DI PANTAI MARINA SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 374Kb |
Abstract
I.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, memiliki implikasi yang sangat luas dan menyeluruh dalam kebijaksanaan dan pengelolaan daerah. Wilayah pesisir / pantai dan laut Kota Semarang merupakan sumber daya alam yang sangat potensial, yang sebagian besar wilayahnya belum termanfaatkan secara optimal. Jika kawasan pantai utara Semarang ditata dan dikembangkan dengan baik maka akan menambah daya tarik Kota Semarang sebagai kota tujuan wisata. Dengan akan dibangunnya Jalan Lingkar Utara yang menyusuri pantai, arus transportasi dari arah Jakarta maupun Surabaya, tentu akan menguntungkan kawasan pantai utara tersebut (RTRW Kota Semarang, 2010-2030). Wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung tentu dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang. Dengan pengembangan kawasan pesisir/pantai utara tersebut juga akan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar pada potensi wilayah pantai. Pariwisata kini menjadi salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan devisa negara. Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah serta sebagai simpul transportasi Jakarta, Surabaya, Solo dan Yogyakarta, menjadikan Kota Semarang sebagai pusat pengembangan wilayah, khususnya dalam lingkup Propinsi Jawa Tengah. Maka sudah selayaknya dikembangkan potensi pariwisata secara maksimal. Pengadaan sarana pariwisata yang memiliki tema atau konsep berbeda sangat dibutuhkan untuk menambah keanekaragaman jenis pariwisata. Dalam hal ini diutamakan jenis pariwisata yang memanfaatkan potensi pantai secara optimal. Menurut Salah Wahab dalam buku Manajemen Kepariwisataan (2003), terdapat beberapa jenis pariwisata menurut tujuannya, antara lain Pariwisata Rekreasi, Pariwisata Budaya, Pariwisata Pulih sehat, Pariwisata Olahraga dan Pariwisata Temu Wicara. Penyatuan konsep antara beberapa jenis pariwisata sangat memungkinkan. Olahraga dan Rekreasi merupakan suatu kesatuan tema yang belum ada di lingkup provinsi Jawa Tengah. Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Fasilitas olahraga yang representatif dan dengan pengembangan sarana ataupun jenis olahraga baru tentu akan menjadi hal yang menarik bagi warga Kota Semarang. Apalagi dengan terbatasnya sarana olahraga yang ada di Kota Semarang. Dalam tujuan mengoptimalkan Pantai Utara Kota Semarang, agaknya jenis olahraga yang berhubungan dengan air pun layak untuk dikembangkan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Ketua KONI Kota Semarang, Ir. Bambang M., MM (4 Juni 2008) yang menyatakan bahwa sarana olahraga air yang kurang menyebabkan masyarakat kurang peduli terhadap jenis olahraga ini dan mengakibatkan regenerasi atlet yang kurang baik. Sedangkan rekreasi merupakan kegiatan pemanfaatan waktu luang untuk mencari kesenangan. Sarana rekreasi yang memiliki tema atau konsep berbeda tentu akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya warga Kota Semarang. Pengadaan fasilitas olahraga sekaligus rekreasi khususnya yang berhubungan dengan air sangat dibutuhkan Kota Semarang, selain sebagai sarana rekreasi juga dalam rangka pencarian bibit-bibit atlet baru yang potensial. Dari 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang, Kecamatan Semarang Barat merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah ketersediaan fasilitas olahraga dan rekreasi yang terendah (Kota Semarang Dalam Angka, 2006). Pengembangan fasilitas olahraga dan rekreasi publik di kawasan pantai kota Semarang Kecamatan Semarang Barat masih memungkinkan, mengingat terbatasnya sarana olahraga dan rekreasi yang ada. Sarana olahraga dan rekreasi yang kurang representatif membuat masyarakat enggan berkunjung. Padahal sebagai warga kota besar, tentu masyarakat kota Semarang kerap merasa penat ataupun jenuh dengan hiruk pikuk kehidupan kota dan menginginkan sarana rekreasi yang berbeda dari apa yang sering dijumpai. Apalagi didukung dengan rencana pengembangan Waterfront City oleh Bappeda Kota Semarang dan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2010-2030. Dengan melihat uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kota Semarang memerlukan sarana olahraga dan rekreasi (pariwisata) sekaligus yang bernuansa alam dan memanfaatkan potensi air serta memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dan menarik. Diharapkan pengembangan kawasan reklamasi pantai Marina ini akan menjadi kawasan yang terencana dengan baik dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam, sehingga pola massa dan visual bangunan dapat mewakili identitas wilayah dan sebagai pusat keramaian baru di Kota Semarang. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Sport and Recreation Area di Pantai Marina Semarang. I.2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah merencanakan sebuah landasan yang bersifat operasional, beserta konsep-konsep desain untuk penataan Sport and Recreation Area di Pantai Marina Semarang yang representatif, agar dapat menunjang kegiatan olahraga dan rekreasi khususnya yang berhubungan dengan air. b. Sasaran Sasaran dari penyusunan LP3A ini adalah adanya pemanfaatan kawasan reklamasi Pantai Marina Semarang yang sesuai dengan arahan kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat. I.3. Manfaat a. Secara Subyektif - Untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan sarjana Strata 1 (S1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. - Sebagai pedoman dan acuan selanjutnya dalam tahap eksplorasi desain yang merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari Tugas Akhir. b. Secara obyektif - Sebagai usulan desain ruang terbuka kota dalam perwujudan berupa pemanfaatan kawasan reklamasi yang lengkap dengan elemen-elemen penataan dan sarana prasarana penunjang dalam konteks olahraga dan rekreasi. - Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa arsitektur yang akan menyusun laporan Tugas Akhir. I.4. Ruang Lingkup a. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan Sport and Recreation Area di Pantai Marina Semarang, termasuk dalam kategori penataan kawasan yang juga menerapkan perencanaan dan perancangan tapak dan lansekap. b. Ruang Lingkup Spasial Secara administratif lokasi perencanaan Sport and Recreation Area di Pantai Marina Semarang berada di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Kota Semarang merupakan daerah dengan karakteristik topografi yang unik, yaitu dataran rendah dan daerah perbukitan. Akan tetapi, pada umumnya memiliki topografi relatif datar. Begitu pula dengan keadaan topografi pada kawasan pesisir pantai Kota Semarang juga relatif datar dengan kemiringan yang sangat kecil. Batas – batas lokasi perencanaan Sport and Recreation Area, yaitu Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Barat : Kelurahan Tambakharjo Sebelah Selatan : Kelurahan Tawangsari Sebelah Timur : Kelurahan Panggung Lor Lokasi perencanaan ini termasuk dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) III. I.5. Metode Pembahasan Metoda yang digunakan yaitu metoda deskriptif dengan mengumpulkan dan menguraikan data primer dan sekunder yang telah didapatkan. Data primer didapat dengan melakukan survey lapangan/wawancara dengan pengamatan langsung dan membuat dokumentasi, sedangkan data sekunder didapat dari data statistik dan kepustakaan yang berkaitan dengan aspek olahraga dan rekreasi. I.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Penjabaran mengenai Latar Belakang Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Manfaat, Lingkup Pembahasan, Metoda Pembahasan, Sistematika Pembahasan, dan Alur Pikir. BAB II KAJIAN PUSTAKA Penjabaran mengenai Tinjauan Sport, Tinjauan Tourism dan Recreation, Tinjauan Perancangan Kawasan, Tinjauan Waterfront, Tinjauan Konsep Eko-Arsitektur, Studi Banding dan Landasan Konsep Pustaka. BAB III DATA Berisi tentang Tinjuan Umum Kota Semarang, Tinjauan Kawasan Pesisir Pantai Kota Semarang dan Tinjauan Kawasan Pantai Marina Semarang. BAB IV KESIMPULAN Berisi tentang kesimpulan dari Tinjauan Teori, hasil Studi Banding dan Data yang telah dibahas pada bab sebelumnya. BAB V BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan dan perancangan. BAB VI PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang proses pengkajian, penilaian, analisis tentang teori, konsep, kriteria dan standar untuk mendapatkan sebuah perencanaan dan perancangan yang mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan meliputi Aspek Fungsional, Aspek Kontekstual, Aspek Kinerja, Aspek Teknis dan Aspek Arsitektural. BAB VII LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang Filosofi atau Citra Bangunan/Kawasan, Program Ruang dan Tapak Terpilih seta kebutuhan luasnya. I.7. Alur Pikir
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 1336 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 15 Oct 2009 10:07 |
Last Modified: | 26 Oct 2009 08:57 |
Repository Staff Only: item control page