HAKIM DAN PUTUSAN HAKIM Suatu Studi Perilaku Hukum Hakim Bismar Siregar

Abstract

Sejak beberapa dasawarsa terakhir kita selalu dikejutkan oleh berita-berita miring yang menimpa lembaga peradilan Berita tersebut meliputi kasus penyuapan halcim, kolusi dan intervensi penguasa terhadap keputusan pengadilan. Misalnya kasus kolusi di Mahkamah Agung dalam perkara buruh Marsinah, "Surat Sakti" Ketua Malikamah Agung dalam perkara tanah adat Ongge dan Ohee di Irian Jaya dan kasus peninjauan kembali putusan majelis hakim agung MA dalam perkara Muchtar Pakpahan. Kasus-kasus tersebut memunculkan inzage bahwa lembagaperadilan kita tidalc mandiri dan independen. Namun, di tengah-tengah krisis yang menimpa lembaga peradilan itu temyata masih ada hakim-hakim —meskipun jumlalmya langka antara lain: Prof Bismar Siregar, Prof Azilcin Kusumah Atmadja dan Benyamin Mangkudilaga-- yang menunjukkan identitasnya sebagai figur yang mandiri dan independen dalam pengambilan keputusan. Mereka tidak mengabdi pada rumusan undang-undang (letterknechten der wet) semata, kepentingan penguasa, kepentingan kaum powerfilll secara politik day: ekonomi clan kepentingan perutnya, tetapi merelca memiliki komitmen moral yang tinggi untudk mengabdi pada keadilan dan berempati dengan kelompok masyaralcat marginal. Munculnya beberapa hakim yang mengabdi pada keadilan clan menyttarakan hati nurani masyarakat memberikan segenggam harapan bahwa lenabaga peradilan kita belum hallow dan masih bahkan selalu berperan netral. Yang hancur dan tidak bersifat netral adalah oknum hakim yang hati nuraninya lemah yang selalu memanfaatkan lembaga yang suci itu untuk memperjuangkan kepentingan diri, kelompok dan golongan powerfitll tetapi mengorbankan kepentingan kaumpouvrless. Itulah sebabnya penulis menaruh minat untuk mengadakan penelitian. Namun penelitian ini terfokus pada pribadi Bismar Siregar, mantan hakim agung MA. Adapun permasalahan ytmg diteliti yakni, Bagaimana kecenderungan sikap-sikap dan pemikira Bismar Swegar? Falctor-faktor apa yang mempengaruhi silcap-sikap dan pemilciran Bismar Siregar? Bagaimanakah pengaruh silcap-sikap dan pemikiran Bismar Siregar terhadap tingkah laku hukumnya? Serta bagaimanakah metode yang ditempuh Bismar Siregar dalam pengambilan keputusan? Menjawab pertanyaan tersebut penulis melalcukan penelitimi terhadap data sekunder dan data primer dengan teknik "snow ball" (bola salju). Janis penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan menggunalca.n pendekatan sosiologis khususnya behavioral jurisprudence (ilmu hukum perilaku). Sedangkan analisis data yang digunakan yakni analisis induktif dengan teknik analisis data berdasarkan analisis domain (domain analysis), analisis taksonomis (taxonomic analysis), mmlisis komponensial (componential analysis) dan analisis tema kultural (discovering cultural themes). Hasil penelitian menunjukICan beberapa hal sebagai berikut Pertama, Bismar Siregar adalah tipe pribadi sekaligus halcim yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh. Hal itu tergambar dari kecenderungan sikap dan pemikirannya yang luhtw. Kecenderungan-kecenderungan silcapnya antara lain: badman dan taqwa, jujur clan polos, moralitas dan integritas pribadi yang tinggi, berani mengambil sikap, bertanggung jawab Berta bebas clan independen. Sedangkan kecenderungan-kecenderungan pemikirannya antara lain: memiliki otonomi pemikiran termasuk pemikiran tentang hukum dart keadilan, berwawasan Jura, visioner, kritis, kreatif dan progresif Kedua, kepribadian Bismar Siregar yang kuat dan tangguh itu tidalc taken for granted melainkan terbentuk melalui proses yang panjang, yakni pengaruh latar belakang keluarga yang baik, rumah tangga yang rukun, agama, pendidikan (informal), pengalaman kerja sebelum menjadi hakim clan lingltungan kerja yang kondusif pada masa awal karimya. Ketiga, raider yang dominan mempengaruhi perilaku hukum Bismar Siregar bukan sistem (politik), strata!' clan birokrasi peradilan dan bukan pula faktor perundang-undangan melainkan falctor kepribadiannya (sikap-sikap dan pemikiran). Sesuai dengan basil penelitian tersebut maka perlu diajukan beberapa rekomendasi sebagai berilott. Pertama, dalarn rangka menciptakan hakirn yang ideal, yang memililci lceberanian moril untuk menyuarakan hati nurani masyarakat yang marginal maka recruitment halcim harus bebas kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Selain itu seleksi hakim tidak boleh hanya berdasarkan kemampuan alcademis (academic record) saja melainkan juga, terutama, harus memperhatikan moralitas dan integritas pribadinya Kedua, tugas menyiapkan calon hakim yang berkualitas tinggi, baik kualitas profesional maupun kualitas moral tersebut adalah menjadi tanggung jawab kita semua, terutama orang tua, lembaga pendidikan tinggi hukum dan para dosen. Kepacla orang tua diharapkan untuk menanamlcan nilai-nilai agama, moral, etika dan akhlak kepada anak-analc sejalc usia dini agar hati nurani merelca terbentuk sejak awal. Kepada lembaga pendidikan tinggi (hukum) dianjurkan agar pendidikan hukum di tanah air perlu penyempurnaaa Pendidikan hukum tidal( boleh hanya berupa penguasastn hukum positil, mempelajari undang-undang dan azas-azas hukum serta ketrampilan untuk menggunakannya melainkan juga mahasiswa diarahlcan agar mampu memecahkan masalah (problem solving oriented) hukum secara arif dan bijak. Selain itu dianjurkan agar pendidikan etika (profesi hukum) menjadi mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa supaya kaiak mereka dapat menjalankan profesi (hukum) secara profesional. Kepada para dosen pada lembaga pendidikan tinggi hukum disarankan agar tidalc hanya betperan sebagai pengajar saja tetapi juga bemeran sebagai pendidik. Sebagai pendidik tentunya ia perlu menanamkan nilai-nilai agama, etika dan moral kepada peserta didik. Hal ini ticialc hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui contoh atau teladan yang baik.