STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERbAYAAN EKONOMI RAKYAT (PER) BIDANG PETERNAKAN b/ KABUPATEN GROBOGAN

Abstract

The implementation research of People Economic Enableness (PEE) of Ranch Area in Grobogan use the descriptive research method qualitative with the type of case study research. Its target is to give the picture in detail about background, nature of and also typical character from case, and or status from later individual from nature of typical above will be made a matter having the character of public. This research marginally relate [at] model developed by Van Metre and Van Horn placing six variable forming bearing [of] between policy with performance. Election six that accurate variable phenomenon or seen from three, viewpoint that is policy maker, policy executor, and target group. From the aspect of policy maker and policy executor will be seen from standard phenomenon and policy target and also executor ability. From the aspect of target group will be seen from public support phenomenon and benefit type we which can obtain it. Communications phenomenon to see the interaction of among maker, executor and target group. The result of research indicate that the implementation program the People Economic Enableness (PEE) of Ranch Area in Grobogan not yet in line with and target in secure and prosperous of people, the local government being able to authenticate the wisdom and not yet full able to guarantee that policy which have been ratified to become a development program is really will generate the expected certain change or impact, proven by not yet channelled of fund program the People Economic Enableness (PEE) of Ranch Area to target group effectively and the fund exploiting not yet according to target, the happening of make-up of productivity and earnings of group of benefit receiver notyet walked chronically, level of instalment arrears specially fundamental instalment that happened because of several things for example mentality of member or target group. The existence of wisdom from central government in the case of import of livestock of fresh flesh and ox result to descend of local ox livestock price and existence of intervention from members of Parliament in management program the People Economic Enableness (PEE) of Ranch Area result the program to become bad or weak Penelitian Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) Bidang Peternakan di Kabupaten Grobogan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Tujnannya adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat yang khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Penelitian ini secara garis besar mengacu pada model yang dikembangkan. oleb. Van. Meter dan Van Horn yang meletakkan enam variable yang membentuk kaftan antara kebijakan dengan performan. Pemilihan enam variable atau fenomena yang diteliti itu dilihat dari tiga sudut pandang yaitu pemrakarsa kebijakan, pelaksana kebijakan, dan kelompok sasaran. Dan sudut pemrakarsa dan pelaksana kebijakan akan dilihat dari fenomena standart dan tujuan kebijakan serta kemampuan pelaksana. Dan sudut kelompok sasaran akan dilibat dari fenomena dukungan publik dan jenis manfaat yang dapat kita peroleh Fenomena komunikasi untuk melihat interaksi antara pemrakarsa, pelaksana dan kelompok sasaran. Basil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) Bidang Peternakan di Kabupaten Grobogan belum sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam mensejahterakan rakyat, Pemerintah Daerah baru mampu mengesahkan kebijaksanaan dan belum sepenuhnya mampu untuk menjamin bahwa kebijakan yang telah disahkan menjadi suatu program pembangunan itu benar-benar akan menimbulkan dampak atau perubahan tertentu yang diharapkan, terbukti belumtersalurkannya dana program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) Bidang Petemakan kepada kelompok sasaran secara efektif dan pemanfaatan dana tersebut belum sesuai sasaran, tetjadinya peningkatan produktivitas dan pendapatan kelompok penerima manfaat belum berjalan secara berkesinambungan, besamya tunggakan angsuran khususnya angsuran pokok yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal antara lain mentalitas anggota atau kelompok sasaran. Adanya kebijaksanaan pemerintah Pusat dalam hal import ternak sapi dan daging segar mengakibatkan anjloknya harga ternak sapi lokal dan adanya intervensi dari oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam pengelolaan program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) Bidang Peternakan mengakibatkan perform= program menjadi lemah atau jelek.