IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA PADA BIDANG USAHA RUMAH MAKAN DI KOTA SEMARANG ( Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1990 Tentang Penyelenggaraan Usaha Rumah Makan di Wilayah Kotamadya Tingkat II Semarang )

Abstract

The research focus is Government policy of Semarang City, Region Regulation No. 6 year 1990 about Implementation of Restaurant Effort in territory of municipality of grade II Semarang with a purpose to know the factors which cause less success of this policy. Research methodology used ini this research is descriptive quantitative for catching, analyze dan to prove the unsuccessful the implementation of Region Regulation no. 6 year 1990. Analyzing technique used in this research is Pattern Matching Technique, that is analyze the interview result data from the restaurant entrepreneur in Semarang City, chief executive of restaurant and bar in tourism and culture department of Semarang city, official member of PHRI (Indonesian Hotel and Restaurant Association) branch Semarang City and data in form of documents later on become one importance information. The result of this research is organizer ability factor, communication factor, attitude factor dan coordination factor causing many of restaurant entrepreneur not execute/ not obeying the policy. ABSTRAK Fokus penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota Semarang, Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1990 Tentang Penyelenggaraan Usaha Rumah Makan di Wilayah Kotamadya Tingkat II Semarang, dengan tujuan ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya kebijakan tersebut. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif guna menangkap, menganalisis dan membuktikan ketidak berhasilan implennentasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1990. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Teknik Pattren Matching yaitu melakukan analisis terhadap data basil wawancara dari para pengusaha rumah makan di Kota Semarang, Kepala Seksi Rumah makan dan bar pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, Pengurus PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) cabang Kota Semarang dan data berupa dokumen-dokumen yang selanjutnya menjadi satu informasi yang bermakna. Hasil penelitian ini adalah faktor kemampuan pelaksana, faktor komunikasi, faktor sikap dan faktor koordinasi yang menyebabkan banyak para pengusaha rumah makan tidak melaksanakan/ tidak mematuhi kebijakan tersebut.