PELAKSANAAN PEMBAGIAN HARTA WARIS PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA PROPINSI BANGKA BELITUNG

Abstract

Masyarakat Tionghoa adalah salah satu golongan penduduk yang menurut Pasal 131 IS berlaku KUHPerdata namun di dalam implementasi tidak semua ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam KUH Perdata diikuti dan bahkan adakalanya dikesampingkan, misalnya ketentuan tentang perwarisan sebagaimana diatur di dalam Buku II KUH-Perdata. Keadaan ini juga terjadi dalam bidang Hukum Pewarisan pada masyarakat Bangka Belitung. Meskipun eksis sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, namun dalam beberapa hal salah satunya mengenai pembagian harta warisan masih menggunakan adat Tionghoa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Hukum waris yang dipakai sebagai dasar pembagian harta warisan pelaksanaannya dan akibatnya pada masyarakat Tionghoa di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Propinsi Bangka Belitung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris, melalui pengumpulan data primer dan sekunder dengan spesifikasi penelitian deskritif. Pembagian harta warisan pada masyarakat Tionghoa di Kecamatan Sungailiat, masyarakat Tionghoanya dengan Hukum Waris yaitu Hukum Adat Tionghoa, KUHPerdata atau Hukum Islam, namun sebagian besar masyarakat Tionghoa lebih memilih menggunakan Hukum adat Tionghoa. Pelaksanaan pembagian harta warisan pada masyarakat Tionghoa di Kecamatan Sungailiat dilakukan sesuai dengan tradisi Tionghoa, namun dalam pelaksanaannya telah terjadi perbedaan dengan adat masyarakat Tionghoa di tempat asal, adat masyarakat Tionghoa di Kecamatan Sungailiat terasimilasi dengan adat masyarakat setempat. Akibat hukum terhadap pelaksanaan pembagian warisan pada masyarakat Tionghoa di Kecamatan Sungailiat yang tidak berdasarkan KUH-Perdata tetapi menggunakan hukum Adat Tionghoa, pada dasarnya mengikat kepada para ahli waris untuk menaatinya. Tionghoa community is one of inhabitant groups according to Article 131 IS Civil Code is valid but in the implementation, not all stipulations ruled in Civil Code are obeyed and sometimes they are neglected. For example, the stipulation of inheritance as ruled in the Book II of Civil Code. This condition is also occurred in the field of Inheritance Law on Bangka Belitung people. Despite they are part of Indonesian community, but in several things, one of them are about the inheritance property sharing, still use Tionghoa custom. The purpose of this research was to know the Inheritance Law applied as the base of inheritance property sharing, in practice and the cause, in Tionghoa community in the Sub District of Sungailiat, the Regency of Bangka, the Province of Bangka Belitung. The research method applied was juridical empiric approach, through collecting the primary and secondary data by descriptive research specification. The inheritance property sharing in Tionghoa community in the Sub District of Sungailiat, the Tionghoa community applied the Tionghoa Custom Law, Civil Code or Islamic Law for the Inheritance Law. However, most of Tionghoa community prefers applying the Tionghoa Custom Law. The implementation of inheritance property sharing in Tionghoa community in the Sub District of Sungailiat was done according to Tionghoa tradition, but the difference with the local custom of Tionghoa community was occurred in the implementation. The Tionghoa community's custom in the Sub District of Sungailiat was assimilated to the local community's custom. The legal cause on the implementation of inheritance sharing in Tionghoa community in the Sub District of Sungailiat was not in basis of Civil Code but the applied Tionghoa Custom Law, which basically bound the heirs to obey it.