EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN AKIBAT PERPINDAHAN TERMINAL (STUDI KASUS KOTA PURWOKERTO)

Suryantoro S, Miko (2003) EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN AKIBAT PERPINDAHAN TERMINAL (STUDI KASUS KOTA PURWOKERTO). Masters thesis, program Pasca sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
6Mb

Abstract

Kota Purwokerto sebagai ibukota Kabupaten Banyumas yang merupalcan salah satu kabupaten di dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah, memilild luas 3.858,34 ha dan jumlah penduduk mencapai 218.934 jiwa. Dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dirasa kondisi terminal yang ada sudah tidalc layak, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas pada tahun 2003 — 2005 memutuskan membangun dan memindahkan terminal bus dari Kel. Karangklesem ke wilayah Kel. Teluk, Kec. Purvvokerto Selatan. Permasalahan yang dihadapi adalah seberapa besar pengamh pada peningkatan pelayanan anglcutan umum dalam kota, mengingat terminal adalah terminal tipe A yang juga menyediakan tempat untuk melayani pergeralcan dalam kota (anglcutan kota) ditnana 14 trayek dari 21 trayek angkutan umum perkotaan Kota Purwokerto masuk/transit di terminal tersebut. Untuk pemecahan permasalahan tersebut malca dilakukan pengkajian terhadap seluruh trayek/rute anglcutan umum perkotaan untuk mengetahui ldnerjanya dengan menggunakan indikator aksesibilitas terhadap pusat kota (titik pusat tinjauan adalah sub terminal anglcutan umum perkotaan Kebon Dalem) dan diukur dengan total waktu perjalanan (Wp) yang merupalcan penjumlahan dari walctn berjalan kald (Wk), walctu tunggu (Wt), dan walctu dalam anglcutan (Wb) untuk kondisi sebelum perpindahan terminal (eksisting) dan sesudah perpindahan terminal. Sesuai dengan hasil evaluasi dan analisis data diperoleh ha's' penelitian sebagai berikut: walctu yang dibutuhkan untuk melalculcan perjalanan menggunakan anglcutan umum perkotaan Kota Purwokerto saat jam puncaldsibuk pagi dan sore, dari pinggiran kota (batas wilayah studi) menuju pusat kota (teminal anglcutan umum perkotaan) berkisar antara 10 — 20 menit (menggunakan data 'peta isochrone interval waktu 5 menitan). Walctu perjalanan terbesar (± 20 menit) terdapat pada trayek yang berasal atau menuju sebelah barat kota (arah Karanglewas). Pola perjalanan penumpang anglcutan umum perkotaan yang telah digambarkan dengan garis keinginan (desire line), menunjukan garis terbesar menghubungkan antara zona 17 (Kel. Purwokerto Utara) dengan zona 26 (Kel. Karangklesem) dimana pada zona 26 tersebut terdapat terminal bus Purwokerto eksisting. Dad hasil analisis aksesibilitas wilayah Kota Purwokerto dengan menggunakan indikator total waktu perjalanan (Wp), dengan mengambil data pada walctu jam puncak pagi clan sore, diketahui kisi-kisi yang mempunyai nilai total walctu perjalanan (Wp) di atas rata-rata atau yang mempunyai alcsesibilitas rendah terhadap pusat kota yaitu sejumlah: 49 lcisi untuk rute lama/elcsisting Pagi, 48 kisi untuk rute lama/eksisting sore, 47 kisi untuk rute baru pagi, dan 46 kisi untuk rute bant sore dari jumlah keseluruhan 105 kisi pada linglcup wilayah studi. Dengan membandingkan grafis indeks aksesibilitas wilayah Kota Purwokerto antara rute lama/eksisting terhadap rute baru dan pada tinjauan walctu yang sama yaitu jam puncak pagi clan jam puncak sore =Ica secara umum terjadi peningkatan kinelja anglcutan umum perkotaan aldbat perpindahan terminal. Terbulcti terdapat 4 lcisi yang mengalami perubahan nilai total walcht perjalanan (Wp) yang cukup sigmifikan yaitu pada lcisi 1-12 (Kel. Teluk), J-12 (Kel. Teluk), 1-13 (Kel. Teluk), dan J-13 (Kel Teluk). Dari ke 4 kisi tersebut di atas terdapat 2 kisi yang berubah dari kisi yang mempunyai nilai Wp diatas rata-rata (mempunyai aksesibilitas rendah terhadap pusat kota) menjadi kisi yang mempunyai nilai Wp dibawah rata-rata (mempunyai aksesibilitas cukup tinggi terhadap pusat kota) yaitu Idsi 1-12 (bagian Kel. Teluk) dengan perubahan nilai Wp dari 24.10 menit menjadi 10.06 menit dan dengan perubahan nilai Wp sore dari 23.34 menit menjadi 10.14 dan terjadi pula pada kisi 1-13 (bagian Kel. Teluk) dengan perubahan rtilai Wp pagi dari dari 22.69 menit menjadi 9.41 menit dan dengan perubahan nilai Wp sae dari 22.02 menit menjadi 10.06 menit. Kondisi diatas selayaknya perlu dibenahi mengingat hanya 4 dari 49 kisi (8,16 %) ldsi/bagian wilayah yang mengalami peningkatan kinerja anglcutan umumnya, malca perld ditawarkan solusi berupa penambahan rute anglcutan umum perkotaan yang bisa mencalcup ldsi/bagian bagian wilayah yang masih rendah indeks alcsesibilitasnya dari rekomendasi penyesuaian rute aldbat perpindahan terminal yang telah dikeluarkan oleh dinas terkait, sehingga lebih banyak lcisi/bagian wilayah yang meningkat pelayanan dan kinerja angkutan umumnya. Purwokerto city, the capital of Banyumas regency, is one of regency in Central Java Province. It has area of 3.858,34 ha and inhabited by 218.934 people. In order to improve the service, to community, and felt that the condition of existing bus station is not feasible anymore, in Local Government of Regency Banyumas decided to develop and relocate the bus station from KarangklesenOillage to region Teluk village, Southern Purwokerto District in the year 2003 — 2005. The problems are how far the effects of the proposed terminal in improving of public transport service within the city, is the proped terminal is type A, which is also alocated for (urban transportation), where 14 routes out of 21 routes of urban public transport of Porwokerto city would enter/transit at the bus station. The studi is to evaluate the performance of the propored terminal by using accessibility indicator to city epicenter (the evaluation center point is urban publics transport substation at Kebondalem) and measured by total transport time (Wp) representing a sum up from walking time (Wk), Waiting time (Wt), and time in transportation (Wb) for the existing (before station relocation) condition, and after bus station relocation. The result show that time required for traveling by used urban public transport within Purwokerto city any pealc/busy hours (the morning and evening) from city border (regional boundary of study) to city center ( bus station of urban publics transport) rangs from 10-20 minutes (using isochronal map data of 5 minutes time interval). The longest transportation times (± 20 minutes), at the west travel route (Karanglewas direction). Passenger of urban publics transport pattern, which is expressed in the desire line, shoes that the thickest line is the connect between zone 17 (North Purwokerto village) and the zone 26 (Karangklesem village). The zone 26 is the existing Purwokerto bus station. Based on the regional accessibility analysis of Purwokerto City by using the total fine journey indicator (Wp), for data collected during peak periods in the momig and evening, it is known that the frame that having total value of joumey time (above average Wp) or having low accessihilities to the city center are 49 for morning old/existing route, 48 frame for old/ existing route on evening, 47 frame for the new route in the momong, and 46 frame for the new route on evening and grand total 105 frame at study scope area. By comparing regional accessibilities of Purwokerto City any graphical index between old route/existing and new route for peak time (07.00 till 10.00 a.m and 14.00 till 17.00 p.m) it is concluded that in general, the bus station relocation would improve performance of urban public transport. Proved by 4 frame that experience a time of journey time total value (Wp) which significant enough that is frame 1-12 (Teluk Village), J-12 (Teluk Village), I-13 (Teluk Village), and J-13 (Teluk Village). And from the 4 frame there are 2 frame changing from frame having above average value Wp (having low , accessibilities to town center) becoming frame having value Wp under average (having high enough accessibilities to town center) that is frame I-12 (Teluk Village region) with the Wpm; value change from 24.10 minute become 10.06 minute and with Wpsore value change from 23.34 minute become 10.14 and also at frame I-13 (region of Teluk Village) with the Wppagi value change from 22.69 minute become 9.41 minute and with Wpsore change value from 22.02 minute become 10.06 minute. The above condition need to be modify, as only 4 out of 49 frame/part of region would be improved on its urban publics transport performance, hence alternative solution, have to be offered such as opened new transportation route which can cover frame/part of region which to accessibility index is still low refer to the route adjustment that affected by bus station relocation issued by related officer, so that more parts of region frame improve their services and its publics transport performance.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > T Technology (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:13092
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:02 Jun 2010 22:02
Last Modified:02 Jun 2010 22:02

Repository Staff Only: item control page