ANALISA HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG BUS DAMRI DAN KEMAUAN MEMBAYAR PENUMPANGNYA

Abstract

Perkembangan kota besar di Indonesia menyebabkan meningkatnya aktivitas masyarakat, dengan demikian mobilitas masyarakat juga meningkat Beberapa usaha telah ditempuh untuk memenuhi kebutuhan akan angkutan seperti penambahan jumlah bus, demikian pula dengan perbaikan — perbaikan dibidang traffic manajemen untuk mendapatkan pengoperasian yang optimal. Sedang pokok permasalahan dari angkutan umum terutama dalam hal ini adalah bus Damri yaitu masih rendalmya pelayanan yang diberikan kepada penumpangnya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ulcuran kuantitatif pelayanan bus Damri kota Semarang ( dalarn hal ini pada rute Pasar Johar — Pertunnas Banyumanik ) dengan parameter adalah rata — rata jumlah penumpang ( Load Factor ), kecepatan ( berhubungan dengan Travel Time dan Travel Speed ), Headway dan Kemauart Membayarzeserta menganalisa pelayanan yang diberilcan pada penumpang untulc kemudian memberikan saran — saran untulc peningkatan pelayanan. Sedang batasan masalah secara garis besar penelitian ini membatasi pada parameter yang tersebut di atas. Sedang metodologi yang dipergunalcan adalah dengan cara pengumpulan data secara primer ( dilalculcan selama 3 hari yaitu hari Senin, Rabu dan Minggu dari pukul 5.30 WBB sampai dengan 18,30 WB3 ), dan data selcunder ( dalam hal ini adalah dari instansi — instansi terkait yaitu Perum Damri Unit Bus Kota Semarang, Pemkot Semarang ). Adapun secara garis besar hasil yang diperoleh adalah sebagai berilcut : • Rata — rata tingkat kepadatan penumpang adalah berkisar antara 82,07% sampai dengan 88,69 % ( Peak) dan 78 % sampai dengan 87,71 % ( Off-peak). • Travel Time rata — rata adalah 66,55 menit ( Peak ) dan 67,82 menit ( Off-pak ), Travel Time ini lebih besar dari Travel Time kendaraan pribadi yaitu 54,5 menit ( Peak) dan 39,75 menit ( Off-peak). • Travel Speed berkisar antara 12,55 lan/jam sampai dengan 13,66 lcm/jam ( Peak) dan 11,53 lcm/jam sampai dengan 13,71 km/jam ( Off-peak). Travel Speed ini jauh lebih rendah dari kendaraan pribadi yaitu 16,03 km/jam ( Peak) dan 22,43 km/jam ( Off-peak). • Sedang Headway rata — rata di Terminal Pasar Johar adalah 11,56 menit ( Peak) clan 10,88 menit ( Off-peak .). Pada Terminal Perumnas Banyumanik 11,41 menit ( Peak ) dan 10,86 menit ( Off-peak). Nilai rata — rata Headway pada kedua terminal ini masih lebih besar dari nilai Headway rata — rata yang ditentukan oleh Perum Damri Kota Semarang yaitu 8 menit ( untuk Peak maupun Off-peak). • Sedang Kemauan Membayar dari yang terbanyak dipilih dari seluruh penumpang bus Darnri jurusan Pasar Johar — Pertmmas Banyumanik adalah Rp. 800,00 ( Peak= 83,60 % dan peak = 84,21 % ). Dari hasil analisa regresi secara garis besar tidak tempak hubungan yang signifikan antara variabel — variabel pelayanan di atas dengan Kemauan Membayar, Sehingga saran bagi peningkatan pelayanan bagi penumpang bus Damri dalam hal ini pada rute Pasar Johar — Perumnas Banyumanik adalah perlu adanya kedisiplinan dari pihak bus Damri dalam penerapan jadual pengoperasiannya serta adanya perhatian dari pihak Pemkot Semarang dan pihak — pihak terkait lainnya bagi penyediaan halte — halte yang memenuhi syarat. The development of the big city in Indonesia causes increasing the mobility of society due to the increasing public activities. Some efforts have been taken to fulfill the public transport, such as: increasing the number of bus, and improving traffic management to get the best operation. The main problem faced by DAMRI bus is low services level accepted by passengers. This observation is aimed to know the service level quantitively provided by DAMRI bus in Semarang (in this case at Pasar Johar to Perumas Banyumanik route). The parameter absorved are the mean number of passengers (load factor), speed (it was related with travel time and travel speed), headway and the willingness to pay. It is also aimed to analyze the services provided to passenger im order to improve the services. The problem of this observation is limited to the above parameters only. The methodology used in this study is collecting primary and secondarily data (the primary is collected by field survey during 3 days, at Sunday, Thnisday, and Monday from 05.30 a.m. till 18.30 p.m., the secondary data obtained Perum DAMRI unit bus kota Semarang, Pemkot Semarang) Based on the analysis, it is obtained that: The mean number of passengers vary from 82,07% to 88,69% (peak period) and 78% to 87,71% (off-peak period) The mean of travel time is 66,55 minutes (peak period) and 67,82 minutes(off-peak period). This travel time is longer than the travel time of private transport, that is 54,5 minutes (peak period) and 39,75 minutes (off-peak period). The travel speed is about 12,55 km/h to 13,66 km/h (peak period) and 11,53 km/h to 13,71 lcm/h (off-peak period). This travel speed is lower than private transport that is 16,03 lcm/h (peak period) and 22,43 lan/h (off-peak period) The mean headway in Pasar Johar station are 11,56 minutes (peak period) and 10,88 minutes (off-peak period). At Perumnas Banyumanik Station those are 11,41 minutes (peak period) and 10,86 minutes (off-peak period). The headway mean from both of both the stations is longer than that decided by Perum DAMRI Semarang city, that was 8 minutes (for peak or off-peak period). The willingness to pay of DAMRI's bus passengers for Pasar Johar - Perumnas Banyumanik route is Rp. 800,00 (peak period = 83,60% and off-peak period = 84,21%). Based on the regression analysis it is bound that there is no significant relation between the variables service and the willingness to pay. It is, there for, suggested, that the increasing services level could be carried out by increasing discipline of DAMRI crew particularly that is related to the time schedule of the buses operation.