GANDADINATA, INDRAYANA (2003) HUBUNGAN SETTING JALUR PEDESTRIAN TERHADAP PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA PADA MALAM HARI DI KAWASAN BANGUNAN CAMPURAN JALAN PROF. DR. H. BUNYAMIN PURWOKERTO. Masters thesis, Program Pasca sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 7Mb |
Abstract
Fenomena perubahan fungsi atau fungsi ganda yang terjadi pada jalur pedestrian di disepanjang jalan baik jalan arteri primer, selamder, kolektor primer maupun kolektor selcunder dalam sebuah kota sedang dan kota besar cenderung potensial untuk berubah. Terjadinya perubahan fungsi tersebut, secara teori dapat dikatakan bahwa ada kesenjangan antara tuntutan atribut dengan properti yang ada. Maksud ttnitutan atribut tersebut datangnya dari persepsi manusia, sedanglcan properti disini adalah elemen-elemen pembentuk wadah/ seting baik yang bergerak maupun tidak bergerak dan atau berupa aktivitas yang dilakukan oleh manusia lain yang berlaku sebagai stimulus atau rangsangan yang muncul pada awalnya ditangkap oleh indera mata kemudian diterima ke otak untuk diproses dan timbulah respons berupa perilaku berdasarkan pengalaman yang ada. Jahn- pedestrian di jalan Prof DR. H. Bunyamin Punvokerto dibuat dengan tujuan sebagai fasilitas para pejalan kalci, mengingat pada jalan tersebut terdapat kampus UNSOED, yang diperkirakan dapat memberikan finigsi yang optimal bagi penggunanya. Namun pada kenyataannya fungsi tersebut berubah atau berfungsi gancia yaitu sebagai tempat jualan (PKL) terutama di walctu malam hari. Melihat perkembangannya semakin hari semakin bertambah jumlah para pedagang kalci lima yang berada di jalur pedestrian tersebut Terjadinya perubahan fungsi tersebut diperkirakan ada dugaan sementara adanya pemahaman/ persepsi para pedagang kaki lima terhadap jalur pedestian sangat cocok bila dipergunakan sebagai aktivitas jualan (memenuhi tuntutan atribut). Untulc itu penelitian yang dilakulcan akan melihat hubungan antara seting jalur pedestrian dengan persepsi para pedagang kaki lima yang beralctivitas pada malam hari di sepanjang jalan Prof DR. H. Bunyamin Purwokerto. Adapun beberapa teori yang dipergunakan antara lain Weismann (1981) yaitu tentang atribut, kemudian teori Paull. A. Bell (1978) mengenai persepsi. Hasil data dilapangan dianalisis dengan menggunalcan statistik dislcriptif yang kemudian temuan hasil menjawab hipotesa dilanjutkan dengan penjelasan maksud hubungan persepsi terhadap seting jalur pedestrian yang terkait Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tuntutan atribut persepsi para pedagang kaki lima terhadap jalur pedestrian yang diminati Adapun urutan tuntutan atribut yaitu; aksesbiltas; kenyamanan; aktivitas & visibilitas clan kesesakkan, sedangkan jalur pedestrian yang diminati adalah: merupakan daerah padat kendaraan bermotor dan padat pejalan kaki (magnit baru yaitu daerah pemukiman, kampus); datar serta bebas tidak ada terhalang; mempunyai peil tinggi dari jalan raya, mudah memperoleh prasarana pendukung (lampu penerangan, air bersih, pembuangan limbah cair dan padat), jarak kembali kerumah serta memperoleh bahan balcu relatif dekat/ walctu singkat, posisi jalur pedestrian mempunyai jarak cukup terhadap bangunan yang ada disepanjang jalur pedestrian tersebut. The pedestrian tracks functional differentiation or double function phenomena along the primary or secondary main road, primary or secondary road in the developing or developed countries is potentially changing. As the result, it can be said that there is a discrepancy between attribute demands with the available properties. It means that the attribute demand comes from the human's perception, on the other hand property means is the moving or unmoving container or setting elements or the activities done by other human as the stimulus caught at the first time by the eye and will then be accepted by the brain to be processed to get a respond of a behaviour based on the experiences. The pedestrian tracks on the Prof. DR. H. Bunyamin Purwokerto street is made for the pedestrian, remembering that there is Soedirman University (UNSOED) campus, it can be estimated that the pedestrian tracks can be used optimally for the user. But in the reality its function changes or double function as the vendor-trading place (PKL) especially at night. Day by day the vendor traders is increasing rapidly on the pedestrian tracks. The changing function's reason is estimated that there is a temporary assumption about an understanding or perception of the traders on the pedestrian tracks is suitable for trading some things (fulfills the attribute demands). The study is aimed to find out the correlation between pedestrian tracks setting with the pedestrian perception that has activities along the Prof.DR.H. Bunyamin Purwokerto Street at night. The writer uses some theories; they are Weismarm (1981) about attribute. Theory Paull A Bell (1978) about perception. The analysis of the data bases on descriptive statistic analysis as the answer of the hypothesis and the explanation of the correlation between the perception with the intended pedestrian tracks setting. The result indicates that there is a correlation between attribute demands with the pedestrian perception of the intended pedestrian tracks. The attribute demands are accessibility, comfort, activities and visibility and oppressiveness, while the intended pedestrian tracks are vehicles crowded places and pedestrians crowded places (the new magnetically settlement, campus): flat and free of resistance, pail which is higher than the main road, easy to get the facilities (illumination lamp, clean water, liquid or solid waste drain nation, close distance to back home and to get material, the pedestrian tracks are far enough to the buildings.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TH Building construction |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Architecture and Urban Planning |
ID Code: | 13085 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 02 Jun 2010 20:58 |
Last Modified: | 02 Jun 2010 20:58 |
Repository Staff Only: item control page