STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

MUJIRAN, PAULUS (2005) STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3851Kb

Abstract

This research explains the trend behavior of the society who are subject to poverty eradication program. The research was carried out in Sendangguwo, Tembalang, the subordinate of the Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata Semarang in collaboration with The Government c.q. The Local Office of Social Welfare of Jawa Tengah. The program involves development in nutrition, early years development, scholarships, and financial aids. This is a quantitative approach, with atttemps to find out whether relationships of communication variables, attitude, and sources to the program implementation arise. Trend of communication variables is primarily found in the description of transmission, consistence, clarity and reward. Trend of attitude variable is primary found in the explanation of intellectual quotient, interaction state, and admininistrative ability. At last, trend of sources variables is found in the knowledge in the program of poverty eradiction, skills and intelligence, knowledge, and discliplinary state. This research uses both quantitative and qualitive methods. The quantitative method applies with questionnaire, by wich trend is taken into primary account, where as the qualitative method applies with a direct interview with the respondents who are selected from those who received aids in Sendangguwo. Of the total of 750 family heads from 8 neighbors who receive aids, only 10% or 75 individuals undergo the interview. The hypothetical test uses a Rank-Kendalls correlative and Rank-Kendalls concordance tests. This research reports a positively low relationship of communication to the implementation of the poverty eradication, a positively low relationship of attitude to the implementation of the poverty eradication, and positively low relationship of sources to the implementation of the poverty eradication. The research also finds a collectively positive relationship of communication, attitude, and sources to the implementation of the poverty eradication. Good communication in the impementation of the poverty eradication is a signifincant aspect. It is very important to make adequate communication and to enhance the quality of training and skills available in order of giving rise to the program implementation. Such attempts may take forms of either routine or periodically. Poverty eradication also relates to good technical and administrative qualities. Consistent program objects are keys to the success of the program. Members participation in financial aids program are expected to work optimally for the development of a productive economy.When the whole supporting aspects are well-managed, the sustainability of the program survive. Advice for the research related to the program dealing with poverty should consider other aspects, which contribute to environment and ecosystem problems. In fact, environment gives a great contribution to poverty. Besides that, poor people's work ethic is an aspect need to be considered in the research. Work ethic is one of the key factors for poor people whether they are willing to be pulled out or not from their poverty. Bureaucracy aspect in the lowest level, which is not paid by the government, such as the lowest administrative unit and next to the lowest administrative unit in village is vanguard in dealing with poverty. Poor people's data is obtained from them as well as more intensive guidance actually can be done to its maximum point. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan kecenderungan perilaku masyarakat penerima program penanggulangan kemiskinan guna mengatasi kemiskinan. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, yang merupakan binaan dari Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata di Semarang bekerjasama dengan pemerintah u.p Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa Tengah. Adapun program yang diberikan berbentuk program gizi, pendidikan usia dini, beasiswa dan modal usaha/peningkatan pendapatan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang berusaha mencari hubungan antara variable komunikasi, sikap dan sumber-sumber dengan variable implementasi program penanggulangan kemiskinan. Adapun basil penelitian diharapkan menunjukkan bahwa ada hubungan antara komunikasi, sikap dan sumber-sumber terhadap implementasi program. Kecenderungan variabel komunikasi terutama tampak dalam penjelasan mengenai transmisi, konsistensi, kejelasan dan umpan balik. Kecenderungan variabel sikap terutama tampak pada penjelasan mengenai kemampuan intelektual, kemampuan interaksi, kemampuan administrasi. Sedangkan kecenderungan variabel sumber¬sumber adalah pengetahuan pelaksana dalam program pengentasan kemiskinan, kecakapan/ketrampilan, wawasan yang dimiliki, kedislipinan pelaksana. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yang kemudian dianalisa kecenderungan yang terjadi. Metode kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap responden yang diambil dari masyarakat penerima manfaat bantuan di Kelurahan Sendangguwo. Dan 750 KK penerima bantuan akan akan diambil responden 10%nya atau 75 orang yang diambil dari 8 RW Se¬Kelurahan Sendangguwo. Pengujian hipotesa dengan menggunakan korelasi Rank-Kendalls dan Konkordansi Ranks Kendalls. Dan penelitian tersebut, diketahui terdapat hubungan yang positif yang rendah diantara komunikasi dan implementasi penanggulangan kemiskinan, terdapat hubungan positif yang rendah antara sikap dan implementasi penanggulangan kemiskinan dan terdapat hubungan positif yang rendah antara sumber-sumber dengan implementasi penanggulangan kemiskinan. Secara bersama-sama ada hubungan positif antara komunikasi, sikap dan sumber-sumber terhadap implementasi program penanggulangan kemiskinan. Komunikasi yang baik terhadap imlementasi program penanggulangan kemiskinan perlu ditingkatkan melalui ketersediaan sarana media komunikasi yang cukup memadai serta meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan maupun keterampilan bagi anggota program penerima bantuan permodalan baik secara rutin maupun periodik sehingga, kemampuannya dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan baik secara teknis maupun administrasi dapat meningkat. Sikap konsisten dari anggota penerima bantuan permodalan perlu ditingkatkan melalui partisipasi anggota penerima bantuan permodalan baik dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif, memelihara sarana prasarana yang lingkungan yang mendukung maupun meningkatkan kelembagaan dalam upaya • berlangsungnya maupun kelestarian program di lokasi ini. Saran bagi penelitian mengenai program penanggulangan kemiskinan hendaknya juga dilihat aspek lain yang memberi kontribusi pada masalah lingkungan dan ekosistem. Pada kenyataan lingkungan memberikan kontribusi yang besar terjadinya kemiskinan. Disamping itu, etos kerja orang miskin sendiri merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam penelitian. Etos kerja merupakan salah satu faktor kunci orang miskin mau dientaskan atau tidak dan kemiskinannya. Juga aspek birokrasi di tinglcat bawah yang tidak bergaji pemerintah seperti aparat RT/RW merupakan garda depan dalam pengentasan kemiskinan. Dari merekalah data orang miskin, dan pendampingan lebih intensif sebenamya bisa dilakukan semaksimal mungkin.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Administration Science
ID Code:13058
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:02 Jun 2010 14:29
Last Modified:02 Jun 2010 14:29

Repository Staff Only: item control page