Nurdin, Zefrizal (1998) DAMPAK PENGGUNAAN HAK ULAYAT OLEH PENGUSAHA TERHADAP WARGA PERSEKUTUAN MATRILINEAL (studi di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat). Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF 3761Kb |
Abstract
Situ diantara aset perekonomian yang dapat dibanggakan bangsa Indonesia adalah banyalmya Milan subur yang dapat dengan mudah dikernbangkan adult usaha perkelaman diantaranya sawit, seperti yang scat ini banyak dikelola oleh penisabaanperusahaan asing maupun domestik di berbagai daerah, termasuk di ranah Pasaman, Sumatra Barat. Sebagai wilayah yang selama ini terasa kental dengan sistem kekerabatan matrilinealnya yang unik dan sarat dengan filosoti hidup yang menyertainya, maka peralihan hak alas tanah dengan tanpa mengbiraukan nilai-nilai adat matrilineal akan dapat jadi pemicu kouflik berkepanjangan sehinggainenggagalkan tujuan pembangunan. Permasalahan yang diajukan lebih menyanglcut kepada iglu kepentingan antara pengusaha dan penguasa yang ingin mengoptirnalkan pemberdayaan pertanahan dengan kepentingan warga persekutuan yang menjadikan tanah sebagai aset cadangan buat kehidupan anak kemenakan. Dari jawaban perrnasalahan diharapkan antara lain ditemukan solusi-solusi terbaik dal am pengelolatut taitalt-tanalt ulayat sehingga dapat menguntutigkan semua pihak. Penelitian ini mencoba nienguak dampak penggunaan tanah ulayat oleh pengusaha terhadap warga setempat dari segi hulaun, eltonomi, maupun social budaya. Dengan pendekatan sosiolegai research sudah baring tentu banyak digunakan teoriteori sosiologi hulcum dalam menelaah segala faltta yang ditimbullcannya. Teknik sampling yang digunalcan datum bentuk puiposif' dengan tnetode pengumpulan data berupa observasi clan wawaneara. Fleknik analisis yang dipakai tulalah gabungan antara analisis domain, taksonomis, komponensial dan tema lcultural. Untuk menguji keakaratan data dilalatkan teknik triangulasi somber. Hasil penelitian mernbulctikan adanya lima alasan yang menyebabkan warga man melepas lamb ulayat mereka dengan pola pelepasan yang mengandung dualisme hukurn. Hukum, kliususnya kebijakan-kebijakan penggunaan tanah ulayat tidak saja berperan sebagai sarana kontrol sosial, tetapi juga ternyata menjadi sarana social engineering kedalam warga persekutuan matrilineal. Ia menyennill sisi yang paling unik pada sistem kekerabatan ini dengan perlahan-lahan menggeser pola hubungan mamakkemenalcan kepada pola hubungan orang tua-anak. Alcibatnya segala aspek yang berkaitan dengannya menjadi ikut tergeser. Martial( tidak lagi jadi sandaran ekonomi andalan thin tidak pula diletakkan dal am lapisan sosial yang lebih terhormat. Konirol kaum wanita terhadap kelmasaan mamak kian terlepas dan secara tidak langsung ikut mempermulus timbulnya kolusi anima pengusaha, penguasa dan mamak. Sementara anggota persekutuan tidak mendapatic<tn keuntungan apapun dari penggunaan tanah ulayat dengan pola PER ini.han plasma belum permit diserahkan ketangan warga sesuai dengan surat kesepakatan yang dari awal dibuat tidak memuat ketentuanketentuan rinci. Dalam interaksi sosial warga, surat kesepakatan ataupun uang siliah jariah hanyalah sekedar simbol tanda terjalinnya hubungan ketersarnaan dan soling kopercaytian, mutual disitu tersirat joins umatan louldungan kewajiban-kewajiban para piltak. Banyak pengusaha mernarrfaatkrui celah-celah kelernahan dan hubungan semi informal ini untuk tidak memulihkan hak-hak warga dan menipiskan makna kebersammut Penggunaan hokum dalam nega•a modem temyata cenderung menggeser nilai-nilai Mina• tradisional yang komunal tolerantif kearah nilai-nilai ekonomis individualistis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 13034 |
Deposited By: | Mr upt perpus 4 |
Deposited On: | 02 Jun 2010 13:48 |
Last Modified: | 02 Jun 2010 13:48 |
Repository Staff Only: item control page