ANALISIS IMPLEMENTASI PROYEK SINERGITAS PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN (PROSPEK)DI KABUPATEN PEMALANG TAHUN ANGGARAN 2 0 0 2 (Analysis on the Implementation of Sinergy Project for the Development of People's Economy (PROSPEK) in Pemalang Regency in the 2002 Budget Year)

Abstract

This research is aimed at (1) Knowing the implementation of PROSPEK in Pemalang Regency, and (2) Analyzing phenomenons tend to influence the implementation of PROSPEK in Pemalang Regency. This is a descriptive qualitative research. Datasis was done inductively. A prominent phenomenon in the implementation of PROSPEK in Pemalang is the minimal entrepreneurship training received by the recipients, giving consequence in the mis management of PROSPEK's revolvoing fund. Several factors influencing PROSPEK implementasi are : First, recipient negative attitude toward PROSPEK that the revolving fund is seen more as a grant. Second, the minimal quality of PROSPEICmanagement personnel, reflected in the low reward for successful staff and limited supporting facilities (car, computer), Third, low coordination among MitraPEK the Regencial Planning Board (Bappeda) and small-scale business (UKM) making punishment for the delinquents is not maximally given. There are several phenomenon indicate the ,,existence of dominant factors influencing PROSPEK implementation covering Attitude, Resources and Coordination among the implementors. There is also political interest as another important influencing factor that should be given attention since both empirically and normatively it creates "interest nuance" in the implementation of a public policy. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui implementasi PROSPEK di Kabupaten Pemalang. 2. Menganalisa fenomena-fenomena yang berkecenderungan mempengaruhi implementasi PROSPEK di Kabupaten Pemalang. Penelitian yang dilakukan terhadap implementasi PROSPEK di Kabupaten Pemalang ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dan analisa data dilakukan secara induktif Fenomena menonjol yang menyertai pelaksanaan PROSPEK di Kabupaten Pemalang adalah minirnnya pengadaan pelatihan kewirausahaan yang diterima oleh resipien PROSPEK. Kondisi ini memberi konsekuensi pada terjadinya penyimpangan penggunaaan dana bergulir PROSPEK. Beberapa faktor dominan yang dianggap mempengaruhi implementasi PROSPEK tersebut antara lain pertama, sikap negatif resipien terhadap PROSPEK yang menganggap uang PROSPEK sebagai bantuan, bukan "pinjaman". Kedua, dari sisi sumber daya pengelola diketahui bahwa dukungan sumber daya untuk PROSPEK masih minim. Hal ini dicirikan dengan rendahnya reward untuk pihak pengelola yang berhasil,maupun dukungan sarana (mobil dan komputer) yang tidak layalc Ketiga, aspek koordinasi antar MitraPEK, BAPPEDA maupun usaha kecil menengah (UKM) yang belum optimal sehingga penindakan terhadap para pelanggar (delinquent) tidak maksimal. Sejumlah fenomena yang mengindikasikan adanya kecenderungan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi implementasi PROSPEK di Kabupaten Pemalang perlu disikapi secara proporsional, Ketiga faktor tersebut, yaitu Sikap,Sumber daya dan Koordinasi para pelaksana PROSPEK menjadi ujung tombak yang sangat berarti dalam implementasi PROSPEK ke depan. Fenomena lain, yaitu adanya muatan politic (political interest) dalam alokasi kredit perlu kita sikapi dengan proporsional, sebab baik secara empiris maupun normatif peluang untuk masuknya "nuansa kepentingan" terbuka lebar dalam implementasi sebuah kebijakan publik.