PERSALINAN PASIEN PASCA BEDAH CAESAR

HAUFIK HIDA, VARLET (2001) PERSALINAN PASIEN PASCA BEDAH CAESAR. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2462Kb

Abstract

Persalinan dengan bedah Caesar menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat dari tahun ke tahun dan ini menimbulkan masalah pada kehamilan serta persalinannya yang akan datang . Persalinan pasien hamil pasca bedah Caesar merupakan persalinan risiko tinggi yang memerlukan pengawasan ketat serta kerjasama yang baik antara pasien sendiri dan penolong persalinan. Untuk itu telah diupayakan kebijakan rawat inap bagi kemudahan observasi terhadap pasien sehingga diharapkan persalinan yang aman. Maka dilakukan penelitian Persalinan Pasien Pasca Bedah Caesar untuk menilai pengaruh rawat inap terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi yang dilahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kebijakan rawat inap pra persalinan terhadap basil akhir ibu dan bayi pada persalinan pasien hamil pasca bedah Caesar. Telah dilakukan studi retrospektif , potong lintang dengan membandingkan hasil persalinan pasien hamil pasca bedah Caesar yang melakukan rawat inap di RSUP Dr . Kariadi dengan yang tidak melakukan rawat inap sebelum persalinan , selama 3 tahun periode 1 Jarman 1995 — 31 Desember 1997. Populasi adalah pasien hamil pasca bedah Caesar yang bersalin di RSUP Dr . Kariadi usia 20 — 35 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu keatas , kehamilan tunggal atau ganda yang direncanakan dikelola ekspektatif. Angka persalinan pasien hamil pasca bedah Caesar 1.41% , yaitu 168 pasien dari 11,988 persalinan keseluruhan. Yang memenuhi syarat penerimaan sampel 120 kasus (71.43%), diantaranya 66 pasien ( 55% ) melakukan rawat inap sebelum persalinan. Karakteristik pasien yang meliputi umur,paritas , pendidikan , asal rujukan dan asal penderita pada kelompok yang rawat inap dan yang tidak rawat inap sama. Aspek klinik perawatan ante natal , kadar hemoglobin , riwayat persalinan pervaginam , jarak kehamilan terakhir serta riwayat bedah Caesar terdahulu pada kedua kelompok sama. Pasien hamil pasca bedah Caesar yang rawat inap sebagian besar (81.8%) datang dalam keadaan belum inpartu , sedang yang tidak rawat Map umumnya datang dalam keadaan inpartu kala I (88.5%) , dalam hal ini kedua kelompok berbeda. Enam puluh tiga pasien (52.5%) berhasil lahir pervaginam dan 55 pasien (45.8%) persalinannya diakhiri dengan bedah Caesar ulang. Macam persalinan kelompok yang rawat Map dan yang tidak rawat inap sama. Didapatkan 2 kejadian ruptura uteri total (1.7%) dan 2 dehisens (1.7%). Tidak didapatkan kematian ibu. Pada bayi yang dilahirkan terdapat 2 kematian (1.6%) akibat ruptura uteri pada kelompok yang tidak rawat Map. Dan morbiditas serta mortalitas bayi yang dilahirkan pada kedua kelompok berbeda bermakna. Rendahnya morbiditas dan mortalitas bayi pasien yang menjalani rawat inap menekankan kembali perlunya kebijakan rawat Map pra persalinan diterapkan pada pasien hamil pasca bedah Caesar

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RT Nursing
ID Code:12924
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:02 Jun 2010 08:22
Last Modified:03 Jun 2010 15:02

Repository Staff Only: item control page