STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI DAERAH ENDEMIS MALARIA ( Studi kasus di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur )

Abstract

Background : Malaria is one of the important health problem in Indonesia. Children at malaria endemic's area are often exposed to malaria infection, causing chronic malnutrition and anemia, that could affect to disturbance of cognitive development. The data showed that more than 50% school performance of East Sumba District children were lower than mean value of class performance. Objective : To determine the relationship between nutritional status and cognitive development on elementary school children at malaria endemic's area. Study Design : It's a cross sectional study. Method : 8 elementary school in East Sumba, NTT were studied using cluster random sampling counsted of 126 children aged 98 mounth — 160 mounth. The data of cognitive development, nutritional status and school performance were descriptively. Relationship between cognitive, nutritional status and hemoglobin level was analyzed by logistic regresion. Result : A total of 126 students were identified, 55.6% were female and 44.4% were male Stanford Binet test revealed 4% were Mild Mental Retardation, 7.1% Borderline Mental Retardation, 21.4% Low Average, 39.7% Average, 15.9% High Average, 7.9% Superior and 4% Very Superior. The nutritional status (HAZ) were 42.9% stunting and 59,5% normal. There was a significant correlation between cognitive and nutritional status. There was a significant correlation betwen cognitive development and nutritional status (p=0.003) and p=0.000 if hemoglobin were considered. Conclusions : There is significant correlation between cognitive developmental and nutritional status (HAZ) on elementary school children at endemic area of Malaria. Keyword : cognitive, nutritional status, hemoglobin level and malaria endemic area. Latar belakang : Malaria masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia. Anak-anak di daerah endemis malaria yang sering terpapar infeksi malaria, dapat menyebabkan malnutrisi kronis dan anemia yang akan mengganggu perkembangan kognitif anak. Data menunjukkan lebih dari 50% prestasi belajar siswa di Kabupaten Sumba Timur dibawah rata-rata kelas. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat perkembangan kognitif anak dengan status gizi pada anak sekolah dasar di daearah endemis malaria. Raneangan penelitian : penelitian ini bersifat belah lintang. Metoda penelitian : sampel diambil dari 8 (delapan) sekolah dasar di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur yang dipilih secara "cluster random sampling" yang terdiri dari 126 anak usia 98 bulan samapai 160 bulan. Data kognitif, status gizi dan kadar hemoglobin disajikan secara diskriptif. Hubungan tingkat perkembangan kognitif anak menurut status gizi dan kadar hemoglobin masing-masing dianalisis dengan Kai kuadrat Untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara perkembangan kognitif dengan status gizi dan kadar hemoglobin dianalisis dengan regresi logistik. Hasil : penelitian ini diikuti oleh 126 siswa terdiri dari 55,6% siswa perempuan dan 44,4% siswa laki-laki. Dengan menggunakan tes Stanford Binet didapatkan 4% siswa dengan kriteria kognitif Mild Mental Retardation, 7,1% siswa dengan Borderline Mental Retardation, 21,4% siswa dengan. Low Average, 39,7% siswa dengan Average, 15,9% siswa dengan High Average, 7,9% siswa dengan Superior dan 490 siswa dengan Very superior.. Pada distribusi status gizi (HAZ) didapatkan 42,9% siswa pendek dan 57,1% normal. Dad kadar hemoglobin didapatkan 40,5% anak dengan anemia. Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kognitif (p=0.003). Dan bila secara bersama-sama dengan kadar hemoglobin didapatkan hubungan yang bermakna (p=0.000) Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara perkembangan kognitif dengan status gizi (HAZ) anak sekolah dasar didaerah endemis malaria