HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN. KEMAMPUAN DENGAN KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

Abstract

The decision of the government of No 22/1999 concern regional government that's called regional autonomy, anise complicated implication on the progress of regional government. The problems showed in regentJmuniciple is that they have to achieve increasing capability of staff in order getting efectiveness dan efficiency of organization work. As a public institution, the Central Java Provicial Government has made lots of preparations, there are : to spread organization/rearrange the organization structure, send more personal to take part in technical, functional and professional training in order to realize work efectivity of staff and also organization to fix with requirement of quantity and quality. Nevertheless the fact shows that the efectivity work of staff in SETDA of Central Provincial Government likely not yet optimal. Its caused that the "Central Leaderhip" is not yet moved to "Participate Leadership", the motivation of work is still low, and others factors, one of them is the human resource of personal. Here, the writer use qualitative and quantitative methode to gether the data by taking random sampling purposive. The total population are 850 persons/staffs with analysis into quantitative observation. The observation hypothesis's by Kendall's Tau and Konkordancy Kendall's statistical coeficient correlation. The result shows that there ai any significant connection between leadership style and personal performance. Coeficient correlation is 0,440 with 0,000 of significant level. While the coeficient correlation between variable of capability connected with personal performance is 0,441 with 0,000 of level significant. And the coeficient correlation between work motivation of staff and personal performance is 0,422 with 0,002 of level significant. Then, the influence of the three independent variables with variable personal performance is known through coeficient determination is 60,45 %. While the average is 39,55 influented by others factors outside the model. According the result of the observation above the writer recommends : a. Personal Performance To increase cooperation dan coordination in finishing task in unit or part of unit connected. To finish task quicker need be made a work standard for staff in order to avoid confusing working and will easier to avaluate. It needs job discription for every staff that clear how far the level or authority and responsibility of staff. b. The style of leadership Improving the service quality rarely need a leader who inovative, creative and participative. In order getting the fix leadership, it need competitive recruitment through fit and proper test. In management public service need the consideration through participativeness approaches of leadership style. It is necessary improve the participation of staffs in decission making and also problem solving in organization. c. Personal Caapability The capability and the creativity of the staff could be increased with sending them to any training or study that concern with their duty through scholarship. d. Work motivation of staff It's necessary to arrange work standar that can be operate in order to make esier to evaluate staff performance. It's necessary to improve the staff how importance for them giving prime services to public. It's necessary has time schedule to finish a job. Rolling staff annually is necessary in order to refreshing. In order to get optimal target of work it's necessary to put the right staff on the rigth place according the field of their certificate of qualification of their studies. Promotion system are based on achievement consideration. Kebijakan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang lazim disebut Otonomi Daerah, temyata mempunyai, implikasi terhadap kehidupan pemerintahan di daerah yang kompleks, permacalahan yang 'timbul di daerah Kabupaten atau Kota di antaranya keharusan daerah untuk segeramelalcukan upaya meningkatkan kemampuan pegawai dalam rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja organisasi. Kesiapan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah sebagai lembaga publik telah banyak diperbuat di antaranya melakukan langkah Pengembangan Organisasi, meningkatkan kuantitas pegawai untuk mengikuti Pendidikan Teknls, Fungsional, dan Penjenjangan dengan maksud untuk mewujutkan efektivitas kerja pegawai maupun organisasi sesuai syarat kuantitas maupun kualitas. Meslcipun demikian kenyataan di lapangan menunjukkan efektivitas kerja pegawai Setda Propinsi Jawa Tengah nampaknya belum dapat dicapai secara- optimal, belum optimalnya efektivitas kerja pegawai tersebut dikarenakan belum bergesernya kepemimpinan sentralistik ke arah partisipatif, rendahnya motivasi kerja pegawai, dan faktor lain adalah rendahnya tingkat kemampuan sumberdaya manusia dalam hal ini pegawai. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah kuantitatif dan kualitatif Adapun teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling, dengan jumlah populasi sebesar 850 pegawai. Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis kuantitatif. Uji hipotesis menggunakan uji statistik koefisien korelasi Kendall,s Tau dan Konkordansi Kendall,s. Berdasarkan hasil penelitian, terbulc-ti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Gaya kepemimpinan dengan Kinerja pegawai, koefisien korelasi sebesar 0,440 dengan tingkat signifikansi 0,000 Sedangkan hubungan antara variabel Kemampuan dengan Kinerja pegawai koefisien korelasi sebesar 0,441 dengan tingkat signifikansi 0,000 Dan hubungan antara Motivasi kerja pegawai dengan Kinerja pegawai, koefisien korelasi sebesar 0,442 dengan tingkat signifikansi 0,022 Selanjutnya besamya pengaruh ketiga variabel independent terhadap variabel Kinerja pegawai diketahui melalui koefisien determinasi sebesar 60,45% sedangkan kisaran 39,55 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis memberikan rekomendasi a. Kinerja Pegawai 1. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas antara unit atau bagian yang terkait. 2. Untuk mempercepat kelancaran tugas perlu dibuatkan standar kerja pegawai , agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan serta mudah melakukan evaluasi. 3. Perlu dibuatkan uraian tugas masing-masing pegawai yang memperjelas seberapa tingkat wewenang, tanggung jawab pegawai. b. Gaya Kepemimpinan. a. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekiranya diperlukan seorang pimpinan yang inovatif, kreatif dan partisipatif. Agar diperoleh kepemimpian yang tepat di dalam rekrutmen dilakukan secara kompetitif melalui fit & proper test b: Dalam manajemen pelayanan publik perlu dipertimbangkan dengan pendekatan gaya kepemimpinan partisipatif. c. Keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah organisasi masih perlu ditingkatkan. c. Kemampuan Pegawai Untuk meningkatkan kemampuan pegawai, serta daya Icreatifitas para pegawai, dapat dilakukan dengan memberikan berbagai macam Dildat yang fokusnya tebih dititik beratkan hal-hal yang bersifat teknis dan tugas beljar. d. Motivasi Kerja Pegawai a. Untuk mempermutiah evaluasi lcinerja pegawai perlu disusun standar ketja yang mudah dioperasionalkan. b. Penigkatan kesadaran pegawai akan pentingnya pelayanan prima c. Disusun jadwal penyelesaian tugas d. Perlu adanya kejelasan peran yang menyangkut wewenang dan tanggung jawab. e. Untuk menambah pengetahuan serta menghindari kejenuhan perlu dilakukan rolling pegawai secara berkala. E Diberikan insentif yang besarnya di tentukan berdasarkan kinerja pegawai g. Agar dapat lebih efektif dalam pencapaian tujuan organisasi, beban tugas dan penempatan pegawai di sesuaikan latar belakang pendidikan/pengetahuan. h. Dalam promosi jabatan perlu dipertimbangkan aspek prestasi kerja