POLA PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA

Abstract

Economical crisis in Indonesia and Bali bombing tragedy affected in tourism sector. which is one of the favourite sector (a period of 1990 — 1996 yew) because they contributed not a little income for the state. Most countries in the world issue travel warning for the citizen to reconsider their intention in visiting Indonesia since the condition is not stable yet. Tourism is an activity (industry) that is able to serve rapid economical growth especially it is in giving jobs for employees. increasing income, living standard and, stimuli for other's sector development. Karimunjawa archipelago has a great potential in tourism especially the existence of its natural objects (beaches, mountains) and cultures (history, visiting). One of the idol sectors of Karimunjawa archipelago is the situation of the beaches (with white sand beach objects) so that it will be able to be managed as a marine tourism. The aim of this research is to define developing pattern of tourism based on society in the Karimunjawa Archipelago. Wheare the target should be gained are identification of tourism object potential, tourism attraction and the sustainable developing of tourism in Karimunjawa archipelago, analysis of the developing tourism in Karimunjawa archipelago, analysis on contribution of people an preference of domestic tourist in the development of tourism in Karimunjawa archipelago, analysis on development pattern of tourism in Karimunjawa based on their citizen. Analytical means used are quantitative (crosstabulation) to define affecting factors toward society and tourists in the development of tourism activities' based on society of Karimunjawa archipelago and analysis descriptive qualitative to define pattern of tourism development based on society in Karimunjawa. The summary of the pattern of tourism development in Karimunjawa based on society is that a developing pattern of tourism objects and attraction are hoped to pay more attention to variety aspects of tourism attraction though so far most tourist (60%) have already considered the tourism objects are interesting, to use natural resources based on continuity and suistanable aspects (82%). The tourist consider to try to preserve the nature along with local people. Electricity should be available for 24 hours (85% of respondents consider the electricity service as low). To recommend, it is needed stimulant fund and training for local people. locations for souvenirs sellers, government effort in managing post business including products marketing. Krisis ekonomi di Indonesia & tragedi Born Bali berdampak ke sektor Pariwisata, yang merupakan salah satu sektor primadona (periode tahun 1990 — 1996) karena memberikan sumbangan yang cukup bcsar bagi perolehan devisa negara. Sebagian besar negara di dunia mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk mempertimbangkan lagi kcinginannya untuk bepergian ke Indonesia karena kondisi keamanan dianggap masih belum stabil. Pariwisata adalah sebuah kegiatan (industri) yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat terutama dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standard hidup serta stimulus bagi perkembangan sektor — sektor lainnya. Kepulauan Karimunjawa yang telah ditetapkan sebagai Taman Nasional mempunyai potensi untuk dikembangkan dengan kegiatan ekowisata. Sesuai dengan keberadannya sebagai Taman Nasional, hal ini merupakan salah satu bentuk pelestarian alam, baik di daratan maupun perairan yang memiliki fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (Properda Kelantan, 2001). Sehingga dalam pengembangannya perlu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku serta mengikut sertakan masyarakat setempat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merumuskan pola pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat di Kepulauan Karimunjawa. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah Identifikasi potensi obyek wisata, atraksi wisata dan pengembangan pariwisata yang suistanable di wilayah Kepulauan Karimunjawa, analisis pengembangan pariwisata di Kepulauan Karimunjawa, analisis peran serta masyarakat dan preferensi wisatawan domestik dalam pengembangan pariwisata di Kepulauan Karimunjawa, analisis pola pengembangan pariwisata karimunjawa yang berbasis masyarakat Alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif (crosstabulation) untuk mengetahui faktor—faktor yang mempengaruhi masyarakat dan wisatawan dalam pengembangan kegiatan pariwisata berbasis masyarakat di Kepulauan Karimunjawa. Sedangkan untuk mengetahui pola pengembangan kegiatan pariwisata berbasis masyarakat di Kepulauan Karimunjawa digunakan analisis deskriptif kualitatif Kesimpulan yang dihasilkan adalah Pola pengembangan pariwisata di karimunjawa harus didasarkan pada prinsip konservasi, partisipasi masyarakat dan ekonomi sejalan dengan keberadaannya sebagai Taman Nasional, selain itu lebih memperhatikan aspek keberagaman atraksi wisata walaupun selama ini sebagian besar wisatawan (60 %) telah menganggap bahwa obyek wisata yang ada menarik, dalam pemanfaatan SDA untuk kegiatan pariwisata hams lebih memperhatikan aspek kelestarian dan keberlanjutan lingkungan (82%) menggangap bahwa selama ini mereka turut berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan oleh masyarakat, untuk jaringan listrik hams dapat disediakan 24 jam (85 % masyarakat menganggap tingkat pelayanan jaringan ini masih kurang). Rekomendasi yang diusulkan adalah perlunya pemberian dana stimulant serta pemberian pelatihan — pelatihan bagi masyarakat lokal, disediakan lokasi dan bangunannya bagi pedagang — pedagang souvenir, perlunya bantuan dari pemerintah dalam hal pengelolaan pasca usaha termasuk pemasaran hasil usaha.