PERAN SIKAP ORAN G TUA TERHADAP KEJADIAN KEJANG DEMAM BERULANG

Abstract

Latar Belakang: Pencegahan kejang demam berulang perlu dilakukan karena menakutkan, serta sering menyebabkan gangguan emosional dalam keluarga, dan bila sering berulang atau berlangsung lama (lebih dari 15 menit) dapat menyebabkan kerusakan otak yang menetap dan gangguan epilepsi di kemudian hari. Perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap berulangnya kejang demam, dalam hal ini upaya pencegahan yang dapat segera dilakukan di rumah bila anak menderita sakit panas. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kejadian kejang demam berulang dengan sikap orang tua, agar dapat dicegah berulangnya kejang demam melalui aspek Health education. Rancangan penelitian: Penelitian dengan desain Case Control. Untuk membandingkan hubungan sikap orang tua antara anak dengan kejang demam berulang (kasus) dan anak yang tidak mengalami kejang demam berulang (kontrol). Sebagai responden penelitian adalah orang tua dari anak dengan kejang demam, usia < 5 tahun yang berobat di kodya Semarang dan sekitamya. Jumlah sampel adalah 60 orang terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol Basil penelitian: Pada kelompok penderita kejang demam berulang sebagian besar (70%) memiliki sikap kurang positif dan 30% memiliki sikap yang positifmengalami kejang demam berulang sebagian besar (90%) memiliki sikap yang positif dan 10% yang memiliki sikap ang positif terhadap terjadinya kejang demam berulang. Terdapat perbedaan bealma secara statistik, sikaplcurang baik sebagai faktor risiko terjadinya kejang de am berulang (Oft:21.00; 95% C1=5.04- 87.37; X2=22.5; P, p=0.000). Setelar dilakukan analisis multiiratiat dengan regresi logistik, sikap tidak segera memberikan penurun panas yang paling berinalma secara statistric ieliagai faktor H iko terjadinya kejang dematir berulang. Kesiaapulan: Pemberiall aritipiretika segera saat titobulnya panas dapat mencegah berttiatighYa kejang deindth.