NILAI PENYANGATAN TUMOR PARU PADA CT SCAN

Budhiwan, Malita (2005) NILAI PENYANGATAN TUMOR PARU PADA CT SCAN. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
994Kb

Abstract

BACKGROUND : The incidence of lung tumor in Indonesia is increasing with high mortality rate. Clinician needs a proven diagnostic to take the best therapy. CT scan is one of imaging can be identification of lung tumor, that is malignant or benign lesion. CT scanning of the thorax play multiple roles in evaluation of patients with lung.tumor. With injection some contrast materials we can measure CT numbers. Several study lung cancer states that malignant lesions enhance to a greater degree than do benign lesions after the administration of a contrast material; An increases of 20 HU or more indicates a sensitivity for malignant lesion of 98 % and a specificity of 73 % . CT scan may be useful in evaluating primary tumors. Although the size of the tumor, whether the lesion is Tl or T2 may not change the surgical approach, but the site of the tumor is important to identify. OBJECTIVE : The purpose of our study is characteristic to determine the degree of, increasing enhancement HU value at CT Scan before and after administration of contrast material in lung tumor. SUBJECT AND METHOD : Analytic " cross sectional". Patient with suspect lung tumor admitted to the ward of Department of Internal Medicine dr. Kariadi Hospital which examined chest film and CT thorax, during December 2003 until January 2005. The increasing enhancement HU value before and after administration of contrast material were measured. RESULTS : Thirty one samples: 24 (77,42 %) male and 7 (22,58 %) female were included. Mean age was 50 years. The most prevalent cell type were Epidermoid carcinoma 16 (51,61 %), Adenocarcinoma 12 (38,71 %), Granuloma 2 (6,45 %) and Large cell carcinoma 1 (3,23 %).Epidermoid carcinoma has a strong association with smoking and Adenocarcinoma are predominant cell type in nonsmokers. An increase of CT numbers during enhancement 20,5 HU or more indicates malignant lesions with sensitivity of 85,7 % and specificity of 67,6 %. CONCLUSIONS: Malignant lesions enhance to a greater degree than do benign lesions after the administration of a contrast material. LATAR BELAKANG : Insidens tumor paru di Indonesia mengalami peningkatan dengan tingginya angka kematian. Para klinisi membuttihkan diagnosa yang pasti untuk dapat mengambil tindakan terapi yang terbaik. CT Scan merupakan salah satu alat diagnostik yang dapat mengidentifikasi adanya tumor paru apakah lesi ganas atau jinak. CT Scan paru memainkan banyak peranan dalam mengevaluasi pasien dengan tumor paru. Dengan memberikan sejumlah bahan kontras kita dapat mengukur angka CT. Beberapa penelitian tentang kanker paru menyatakan bahwa lesi maligna akan menyangat lebih tinggi dibandingkan lesi jinak setelah pemberian kontras. Peningkatan angka penyangatan 20 HU atau lebih mengindikasikan lesi maligna dengan sensitivitas 98 % dan spesifisitas 73 %. CT scan juga berguna dalam mengevaluasi tumor primer. Walaupun ukuran tumor, apakah itu termasuk lesi TI atau T2 mungkin tidak merubah tindakan untuk operasi, tapi yang perlu diketaliui adalah letak dari tumor tersebut. TUJUAN: Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat nilai penyangatan dalam HU pada CT Scan sebelum dan setelah pemberian kontras pada tumor paru. • SUBYEK DAN METODE: Analitik " Cross Sectional". Pasien dengan dugaan tumor paru yang dirawat di bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit dr. Kariadi yang telah dilalcukan pemeriksaan foto thorax dan CT Scan thorax, selama bulan Desember 2003 sampai Januari 2005. Peningkatan nilai penyangatan sebelum dan setelah pemberian kontras kemudian di ukur. HASIL: 31 sampel: 24 (77,42 %) laki laki dan 7 (22,58 %) wanita yang diikutikan dalam penelitian ini. Rata rata umur 50 tahun. Prevalensi jenis tipe sel yang paling banyak adalah karsinoma Epidermoid 16 (51,61 %), Adenokarsinoma 12 (38,71 %), Granuloma 2 (6,45 %) dan karsinoma sel besar I (3,23 %). Karsinoma epidermoid banyak ditemukan pada perokok dan adenokarsinoma merupakan tipe sel yang predominan pada yang tidak merokok. Peningkatan nilai penyangatan 20,5 MU atau lebih mengindikasikan suatu lesi yang ganas dengan sensitivitas 85,7 % dan spesifisitas 67,6 %. KESIMPULAN: peningkatan penyangatan lesi maligna lebih tinggi daripaa lesi jinak setelah pemberian bahan kontras.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12850
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:01 Jun 2010 19:58
Last Modified:01 Jun 2010 19:58

Repository Staff Only: item control page