ASPEK BENTUK ARSITEKTUR BANGUNAN PADAMAKNA FUNGSI BANGUNAN DAN EKPRESI ARSITEKTUR KAWASAN KORIDOR (sTUDI KASUS: kORIDOR jL.jEND.sUDIRMAN sURAKARTA

RATNATANIA, ARIKA (2005) ASPEK BENTUK ARSITEKTUR BANGUNAN PADAMAKNA FUNGSI BANGUNAN DAN EKPRESI ARSITEKTUR KAWASAN KORIDOR (sTUDI KASUS: kORIDOR jL.jEND.sUDIRMAN sURAKARTA. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
10Mb

Abstract

ics which different with the other corridors spesific in Surakarta. Those results are to be hoped that can be continued for the region government of Surakarta as a guide lines in a planning and design concepts preparation for spesific corridors area in Surakarta, especially Sudirman Street Corridor Area as a core district of Surakarta which own strongly corridor's function meaning and spesific characters. Suatu bentuk / rupa sangat mempengaruhi penafsiran seseorang terhadap suatu tempat. Diinginkan perancang atau tidak, seseorang akan menafsirkan suatu tempat melalui makna yang is tangkap. Jika makna tersebut memperkuat pemahaman seseorang terhadap suatu area/ tempat, maka tempat tersebut memiliki kualitas yang disebut kesesuaian visual. Kesesuaian visual ini sangat penting bagi area-area yang paling sering dikunjungi orang. Melalui penafsiran suatu bentuk/ rupa dari bangunan¬bangunan di suatu wilayah, tingkat kejelasan tataguna dari wilayah tersebut terhadap pemahaman seseorang dapat diketahui. Melalui pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai arah penelitian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji makna dan ekspresi arsitektur suatu bangunan dengan melihat bentuk arsitektur dari tiap-tiap bangunan yang berada dalam suatu kawasan koridor di Surakarta. Dan untuk mengetahui keterkaitan antara makna dan ekspresi asitektur yang tertangkap dari bentuk arsitektur bangunan tersebut, dengan makna dan ekspresi arsitektur dari kawasan koridor dimana bangunan-bangunan tersebut berada. Dengan menggunakan Metodologi Penelitian Kualitatif Rasionalistik, pendekatan studi kasus dilakukan melalui wawancara mendalam (deep interview) dan dipadukan dengan observasi terlibat (participant observation). Dimana paradigma yang digunakan bersifat kualitas yang berorientasi pada makna (meaning oriented) dalam melihat masalah penelitiannya. Kajian makna fungsi bangunan dilakukan dengan parameter teori unsur visual bentuk bangunan, antara lain wujud, dimensi, proporsi,warna, tekstur, posisi, orientasi, skala dan irama bangunan pada bangunan¬bangunan yang berada di sepanjang koridor penelitian sebagai obyek penelitian secara individual. Sedang kajian makna ekspresi arsitektur koridor dilakukan dengan parameter teori kualitas bentuk arsitektur pada bangunan-bangunan tersebut sebagai suatu kesatuan komposisi. Koridor Sudirman terpilih sebagai lokasi penelitian di antara lima koridor spesifik yang ada di Surakarta, karena sejak awal keberadaan kota Surakarta, koridor Jalan Jend. Sudirman sudah memiliki peran yang sangat signifikan. Jalur ini mempunyai nilai strategis. Secara morfologis kawasan Jalan Jend. Sudirman Surakarta tumbuh dan berkembang memiliki keberagaman bentuk arsitektural yang dipengaruhi oleh keberagaman budaya, sebagai bagian dari suatu proses sejarah dan perkembangannya Selain itu karakter yang paling menonjol dari sebuah kota dapat dilihat pada kawasan pusat kota, karena perkembangan suatu kota diawali pada inti (core) kota yang mempunyai beberapa fungsi kegiatan kota, seperti pusat pemerintahan, pusat jasa perdagangan, pusat rekreasi dan sosial budaya. Dan koridor Sudirman termasuk dalam kawasan pusat kota dengan beberapa fungsi kegiatan yang melayani kebutuhan masyarakat kota Surakarta secara luas. Dad penelitian ini diperoleh temuan bahwa Koridor Sudirman sangat kuat terbaca sebagai Kawasan Perkantoran, Pusat Pemerintahan, dan Kawasan Budaya. Ini terbeca melalui makna fungsi bangunan yang tertangkap dari masing-masing bangunan yang berada di sisi kanan kiri koridor, dengan aspek-aspek yang berpengaruh antara lain : dimensi dan proporsi bangunan yang relatif besar dari masing-masing bangunan yang ada di koridor tersebut, warna-warna bangunan yang relatif sederhana, adanya jarak antar bangunan yang memisahkan antara bangunan yang satu dengan yang lain, bentuk massa masing-masing bangunan yang ada relatif simple atau mudah dipahami, orientasi dan entrance bangunan yang terlihat jelas mengarah langsung pada jalan utama (Jalan Sudirman), serta terdapatnya Kompleks Balaikota dan bangunan-bangunan utama lain di koridor Jalan Sudirman tersebut. Selain itu aspek-aspek lain diluar aspek bangunan yang juga berpengaruh pada pemaknaan fungsi koridor di Jalan Sudirman ini adalah bentuk jalan (Jalan Sudirman) yang lebar dan besar, terdapat sumbu aksis yang membelah jalan menjadi dua jalur, street furniture yang mendukung tampilan skala bangunan, serta terdapatnya tugu-tugu sebagai node pada ujung-ujung aksis jalan/ koridor. Hasil kajian ekspresi arsitektur koridor melalui aspek-aspek kualitas bentuk arsitektur bangunan/ artefak yang berada di koridor Sudirman menunjukkan potensi-potensi yang dimiliki koridor Sudirman, yang membuat koridor ini memiliki karakter yang kuat dan spesifik, berbeda dengan koridor-koridor lain di Surakarta. Temuan-temuan tersebut diharapkan dapat ditindak lanjuti sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam penyusunan guide lines bagi konsep perencanaan dan penataan kawasan koridor-koridor spesifik di Surakarta, khususnya bagi Kawasan Koridor Jalan Jend. Sudirman di Surakarta, sehagai kawasan pusat kota Surakarta yang memiliki karakter dan makna fungsi koridor yang kuat dan spesifik.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture
ID Code:12825
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:01 Jun 2010 16:03
Last Modified:01 Jun 2010 16:03

Repository Staff Only: item control page