REDESAIN PASAR KOTA BOYOLALI

PRANOTO UTOMO, MUHAMMAD (2008) REDESAIN PASAR KOTA BOYOLALI. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
45Kb

Abstract

1.1 Latar Belakang Dewasa ini pesatnya tingkat pertumbuhan ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kota-kota di Indonesia. Fenomena tersebut dapat dilihat dari perbandingan jumlah masyarakat yang tinggal di kota dengan masyarakat yang tinggal di desa, dimana sekarang sudah hampir mencapai angka yang seimbang. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa perkembangan suatu kota merupakan magnet bagi penyebaran penduduk, sehingga jika tidak diimbangi dengan pembangunan pedesaan akan dapat menyebabkan merosotnya interaksi desa dengan kota, yang pada hakikatnya daerah pedesaan merupakan produsen kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari bagi kehidupan masyarakat perkotaan. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu aspek pendukungnya adalah diperlukannya suatu wadah yang akomodatif sebagai pendukung kelancaran pendistribusian barang dari desa ke kota, dan dalam hal kedudukan desa sebagai produsen sebagian kebutuhan primer masyarakat kota, maka diperlukan sebuah pasar sebagai pusat distribusi barang yang secara langsung maupun tidak langsung pada nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum. Pengertian pasar itu sendiri merupakan tempat para penjual dan pembeli dapat dengan mudah saling berhubungan. Pasar dalam artian luas adalah tempat tertentu dan tetap, pusat memperjualbelikan barang-barang keperluan sehari-hari. Selain itu pasar sebagai pusat pertemuan produsen dan konsumen yang sudah banyak dikenal sejak jaman dahulu kala ketika sifat perdagangan masih berupa pertukaran barang (barter). Adanya penyediaan sarana kehidupan yang baik dan layak sangat mendukung terciptanya tatanan kehidupan masyarakat yang kondusif sesuai dengan semboyan Kota Boyolali, yaitu Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman Untuk Masyarakat). Salah satunya dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai bagi masyarakat. Kota Boyolali memiliki berbagai macam tempat usaha bagi masyarakat, salah satunya adalah pasar. Sarana prasarana pendukung kegiatan perdagangan di Kabupaten Boyolali terutama fasilitas pasar relatif cukup tersedia dengan baik. Ada sebanyak 38 unit pasar di Kabupaten Boyolali dengan beragam kelas. Sarana pasar selain berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat baik masyarakat pedagang maupun masyarakat konsumen dalam melakukan transaksi perdagangan mereka, juga menjadi sumber penting bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Meskipun terdapat berbagai macam tempat usaha di Boyolali, namun kedudukan pasar disini masih sangat vital bagi masyarakat Boyolali. Karena pasar merupakan salah satu media berkumpulnya masyarakat untuk menjual dan membeli sesuatu, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Pasar Kota Boyolali adalah salah satu pasar induk yang terletak di pusat kota Boyolali. Pasar Kota Boyolali ini berada di Jalan Pandanaran No.116B, Kecamatan Boyolali, Kota Boyolali yang merupakan kawasan perdagangan pusat kota. Intensitas tata guna lahan yang terus meningkat karena fungsi perdagangan mengakibatkan penurunan citra dan kualitas lingkungan dari Pasar Kota Boyolali ini. Permasalahan yang dihadapi Pasar Kota Boyolali yaitu akses untuk keluar masuk pasar sempit, apalagi jalan masuk dan jalan keluar pengunjung tergabung dalam satu jalur. Kondisi ini menyebabkan terganggunya lalu lintas pengunjung. Adanya angkutan yang melewati jalan pasar mengakibatkan kurangnya ketertiban arus lalu lintas di depan pasar (jalan pasar). Jalan depan pasar tersebut juga digunakan sebagai tempat parkir, sehingga arus lalu lintas pengunjung khususnya pejalan kaki sangat terganggu. Tempat pemberhentian untuk bus di ujung pojok depan pasar dan angkutan kota di depan entrance pasar menambah pula kepadatan sirkulasi di Pasar Kota Boyolali ini ketika aktifitas pasar sedang berlangsung. Masalah yang lain adalah banyaknya pedagang yang menjual dagangannya melebihi ukuran los yang dimiliki, sehingga pada waktu terjadi transaksi perdagangan akan mengganggu dan menghalangi jalan pengunjung untuk masuk ke los-los lainnya. Bahkan ada pedagang yang menjual barang dagangannya di jalan penghubung antara satu los dengan los lainnya. Kurangnya fasilitas drainase dan pengelolaan sampah yang buruk juga merupakan salah satu masalah yang sangat penting untuk dicari solusinya. Minimnya saluran drainase menyebabkan aliran air limbah pasar tidak lancar. Terlihat di los bagian belakang terdapat beberapa tumpukan sampah dan di bagian los tengah terlihat ada bekas pembuangan air. Hal ini selain mengganggu kebersihan pasar juga menyebabkan licinnya jalan di pasar. Beberapa permasalahan diatas semakin meruncing ditambah lagi dengan kondisi fisik Pasar Kota Boyolali sekarang yang sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan karena adanya musibah kebakaran yang terjadi pada tanggal 18 Mei 2007,pukul 22.30 malam yang menyebabkan kegiatan perekonomian masyarakat menurun. Sebagian besar ruas bangunan dari pasar ini mengalami kerusakan, untuk sementara waktu para pedagang yang tidak bisa berjualan kembali di Pasar menempati Pasar Darurat yang berada di Ngebong dan Tacung. Dari beberapa permasalahan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa diperlukan adanya Redesain Pasar Kota Boyolali sebagai pasar tradisional yang mampu mengakomodir kebersihan, keamanan, dan kenyamanan dalam bertransaksi, sehingga dapat mewujudkan Pasar Kota Boyolali sebagai pasar tradisional yang sehat, aman, dan nyaman. Pasar Kota Boyolali ini juga diharapkan mampu menyediakan kembali fasilitas perdagangan demi kelancaran aktivitas perdagangan di Kabupaten Boyolali, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, diharapkan Pasar Kota Boyolali dapat menjadi ikon kebanggaan atau spirit of place di Kabupaten Boyolali. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Mewujudkan suatu sistem yang lebih efisien dan efektif dalam kegiatan perdagangan di Pasar Kota Boyolali, sehingga dapat menjadi fasilitas perdagangan yang sehat dan nyaman bagi masyarakat. Juga untuk mendukung program pemerintah dalam Revitalisasi pasar tradisional. 1.2.2 Sasaran Menyusun landasan perencanaan dan perancangan arsitektur guna perencanaan fisik kawasan perdagangan pasar tradisional Kota Boyolali. 1.3 Lingkup Pembahasan Pembahasan dibatasi dalam lingkup disiplin arsitektur, yaitu mendapatkan konsep perancangan pasar tradisional terpadu berdasarkan fungsi yang terdapat di pasar. Hal-hal yang di luar disiplin ilmu arsitektur jika mendasari dan menentukan perencanaan dan perancangan, akan dibahas dengan asumsi dan logika serta mengacu pada hasil studi pihak lain yang sesuai dengan permasalahan dari pasar tradisional. 1.4 Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara : 1. Data Primer  Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang solid  Observasi lapangan  Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam merancang 2. Data Sekunder  Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas perdagangan, juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang kajian teori, pengertian pasar, fungsi dan syarat pasar, jenis pasar dan perkembangannya, kegiatan dan aktifitas pasar, kerangka optimalisasi pengembangan pasar, studi banding, dan pengertian konsep arsitektur neo-vernacular BAB III DATA Menguraikan tentang tinjauan Kota Boyolali dan tinjauan Pasar Kota Boyolali. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Menguraikan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang pendekatan perencanaan, pendekatan perancangan, dan perencanaan redesain Pasar Kota Boyolali. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Tujuan perencanaan dan perancangan, konsep dasar perencanaan, konsep perancangan, program dasar perancangan. 1.6 Alur Pikir

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:1280
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Oct 2009 11:32
Last Modified:28 Oct 2009 13:56

Repository Staff Only: item control page