KREAKTIF PROTEIN SENSITIVITAS TINGGI SEBAGAI PENANDA STROKE ISKEMIK

Abstract

Latar Belakang: Stroke masih merupakan masalah kesehatan serius dan mempunyai angka morbiditas & mortalitas yang tinggi. Pada stroke iskemik akut didapatkan reaksi inflamasi yang ditandai dengan timbulnya protein fase akut. Reaksi inflamasi ini dapat diprediksikan dengan meningkatnya kadar C-Reaktif Protein (CRP) dalam darah yang merupakan salah satu protein fase akut. Dad hasH studi yang dilakukan Di Napoli M dkk (2001) pada stroke iskemik didapatkan peningkatan kadar CRP dalam waktu 24 — 74 jam sebesar 45 %. Pada penelitian ini akan menghubungkan kadar CRP secara kuantitatif (sensitifitas tinggi) pada pasien stroke iskemik akut sebagai penanda stroke dengan keluaran klinis yang diukur dengan NIHSS. Tujuan: Mengevaluasi kadar C-Reaktif Protein sensitifitas tinggi pada penderita stroke iskemik dan dihubungkan dengan derajat beratnya defisit neurologis yang dinilai dengan National Institutes of Health stroke Scale (NIHSS). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case control pada kelompok pasien stroke iskemik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mempunyai faktor risiko sama. Hasil: Didapatkan adanya perbedaan CRP sensitifitas tinggi antara orang-orang yang SNH ( CRP = 38,81 ± 69,673 ) dibandingkan kontrol ( CRP = 1,44 ± 1,416 ) yang signifikan ( t= 2,986 p = 0,006 ) sedangkan CRP berkorelasi positif secara signifikan dengan skor NIHSS. (Spearman's rho, r = 0,959 , p < 0,05 Kesimpulan: Didapatkan indikasi korelasi antara skor NIHSS dengan CRP sensitifitas tinggi dimana semakin tinggi skor NIHSS maka kadar CRP sensitifitas tinggi juga semakin tinggi.