OVALOSITOSIS DAN. KEPADATAN PARASIT MALARIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DAERAH ENDEMIS MALARIA (PENELITIAN DI KAB. SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR)

Abstract

Background : Ovalocytosis or South East Asian Ovalocytosis (SAO) is an abnormality of erythrocyte that is grouped in hereditary ellyptositosis with length more than width not more than twice. Lie- Injo et.al report a special form of , ovalocytosis marked with spoon like erythrocyte with cleft on the longitudinal site or transversal bridge. This abnormality is found at peaple at South East Asia and Melanesia ethnic for 15-30% from population. Molecular examination with PCR shows delation of 27 pair base on codon 400-408 from band 3 proteine erythrocyte membrane. Purpose : To know prevalence of ovalocytosis and the relationship of ovalocytosis and malaria paracyte density in school age children at East Sumba Regency, East Nusa Tenggara Province. Methode : Cross sectional stady, data was collected in January 2003 with questionarre and sample taking, thin and thick blood spread was made to investigate the oval erythrocyte form, paracyte and malaria density. Data analysis used chi — square. Result : 125 samples from chikdren of grade 4th and 5th Elementary school was investigated 55 sample from boys and 70 from girls. 83 sample was taken from Sumba ethnic and 42 sample from non Sumba. From all samples, 11 sample is ovalocytosis. and from 11 of ovalocytosis there was 37,5 anemia and 62,5% non anemia. 100,0% ovalocytosis with deletion on band 3-27 by found p=0.001, PR 0.006, CI 95% (o.001¬0.051). All of ovalocytosis samples have low density of paracyte but statistically thre was result p=0.792. Conclution : Ovalocytosis prevalence in school age children at East Sumba Regency is 8,8% same as Sofro ASM's study result in 1986 at East Indonesia that is 3,2-23,7%. The relationship of ovalocytosis with malaria paracyte density is not significance but ovalocytosis is a protection malaria paracyte invation. Keyword : Ovalocytosis, Malaria, Malaria paracyte density Latar belakang : Ovalositosis atau Southeast Asian Ovalocytosis yang disingkat SAO adalah suatu kelainan bentuk eritrosit yang tergolomg dalam eliptositosis herediter, dengan ukuran panjang lebih dad lebar tetapi tidak melebihi dua kalinya. Lie-Injo dick, melaporkan suatu bentuk khusus dad ovalositosis yang ditandai dengan ditemukannya eritrosit berbentuk seperti sendok dengan celah di bagian longitudinal atau adanya jembatan transversal. Kelainan ini dijumpai pada penduduk di Asia Tenggara serta etnis Melanesia hingga hingga mencapai 15 - 30% dari populasi. Pemeriksaan Molekuler dengan polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan delesi 27 pasangan basa pada kodon 400408 dan protein band 3 membran eritrosit Tujuan : Mengetahui prevalensi ovalositosis dan hubungan ovalositosis dengan kepadatan parasit malaria pada anak usia sekolah di Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metodologi Penelitian : Studi belah lintang. Pengumpulan data dilakukan bulan januari 2003 dengan mengisi kuesioner dan pengambilan sampel darah, dilakukan sediaan darah hapus darah tebal dan tipis untuk memeriksa eritrosit bentuk oval, parasit dan kepadatan malaria. Analisa data menggunakan chi-square. Basil Penelitian : Telah diperiksa 125 sampel anak Sekolah Dasar kelas IV dan V yang terdiri dan 55 anak laki-laki dan 70 anak perempuan, yang bersuku Sumba 83 anak dan yang non Sumba 42 anak. Yang mengalami ovalositosis 11 sampel yang termasuk anemia ada 33,3% dan yang tidak anemia 66,6%. Demikian juga ovalositosis dengan kelainan delesi pada band 3-27 by (100,0%) p=0.001. Semuanya yang ovalositosis didapatkan kepadatan parasitnya rendah tetapi apabila dihubungkan ovalositosis dengan kepadatan parasit malaria didapatkan hasil p=0.792. Kesimpulan : Prevalensi ovalositosis pada anak usia sekolah di Kabupaten Sumba Timur adalah 8,8% sesuai pada penelitian Sofro ASM 1986 di Indonesia Bagian Timur antara 3,2-23,7%. Hubungan ovalositosis dengan kepadatan parasit malaria didapatkan hubungan yang tidak bermakna dan ovalositosis merupakan proteksi terhadap invasi parasit malaria belum dapat dibuktikan secara statistik.