DESKRIPSI PERIKANAN GURITA ( Famili Octopodidae) DI PERAIRAN KABUPATEN KAUR PROPINSI BENGKULU Description of Octopus Fishery (Fam. Octopodidae) at The Coastal of Kaur District Bengkulu Province.

EVAYANI, JANETY (2004) DESKRIPSI PERIKANAN GURITA ( Famili Octopodidae) DI PERAIRAN KABUPATEN KAUR PROPINSI BENGKULU Description of Octopus Fishery (Fam. Octopodidae) at The Coastal of Kaur District Bengkulu Province. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2804Kb

Abstract

Octopuses are animals that attract human interest because of their forms. These aninuils are delicious to consume so they are sought avidly by people along many shores. Octopus lishery was a small-scale fisheries. In Kaur district, octopus fishery has been carried out since a long time ago. It began to get serious attention from fisheries community. This research need to be done because of the lack of information about octopus fishery. The aim of this research was to know; the things that related to fishing activity and the catch, octopus handling and marketing, management that had been done, and to recommended suitable management for the obtopus fishery. Case study method was used in this research, by choosing three villages, namely: Merpas, Linau, and Sekunyit as the research places. This research carried out on February until March 2004. Observation had been done in order to get the data of fishing, catch, handling and marketing aspect. Purposive Sampling had been used to allocate sum of respondent with 33 respondents from 120 octopus fishermen and fisherwomen. A questionnaire had been used to collect the information about fisheries management that had been carried out in this district. There were two methods used to analyze the data. The data about fishing, catch, handling and marketing was analyzed descriptively, whereas SWOT analysis was used to analyze management aspect. - Results showed, there were three kinds of fishing gears that used in octopus fishery namely: spear, harpoon and scoop net. Fishing time by spear and harpoon was done at day. Kai te karang (Octopus cyaneus Gray, 1849) was the catch. Scoop net was operated at night and Kaite bungin (Octopus macropus Risso, 1826) was the catch. Fishing ground including the intertidal area, where coral bed exist by six metres depth. Fishing operation carried out for about four hours a day. Catches were various in weight individually, were sold fresh, cold and dried. These product were marketed both in and out of Kaur District. SWOT analysis showed that suitable management for octopus fishery were to monitor the risky fishing techniques and the importance of increasing fishery human resources quality to gain a continous and responsible fisheries. Gurita merupakan hewan yang menarik perhatian manusia karena bentuknya. Namun karena cita rasanya yang lezat sebagai bahan konsumsi, menyebabkan hewan ini banyak dicari oleh masyarakat di sekitar pantai. Perikanan gurita merupakan perikanan skala kecil. Namun di daerah Kabupaten Kaur, penangkapan gurita telah dilakukan sejak dahulu dan akhir-akhir ini rnulai mendapatkan perhatian dari masyarakat perikanan. Demi tumbuh kembangnya pemanfaatan sumberdaya gurita, sehubungan dengan kurang dan masih sangat jarangnya infonnasi tentang perikanan gurita maka penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan penelitian iM adalah untuk mendapatkan gambaran faktual mengenai; kegiatan penangkapan dan hasil tangkap, penanganan dan pemasaran hasil tangkap, serta pengelolaan perikanan gurita di Kabupaten Kaur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, dengan merniih desa Merpas, desa Linau, dan desa Sekunyit sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini berlangsung pada bulan Pebruari hingga Maret 2004. Data kegiatan penangkapan, hasil tangkap, penanganan dan pernasaran diperoleh inelalui observasi lapang. Data pengelolaan didapatkan melalui metode purposive sampling terhadap 33 responden dad total 120 nelayan gurita taki-laki dan nelayan gurita perempuan yang ada. Data tentang pengelolaan perikanan yang telah berjalan di Kabupaten Kaur didapatkan dengan rnenggunakan kuesioner. Terdapat dua metode dalam menganalisa data. Data penangkapan, basil tangkap, penanganan dan pemasaran disajikan secara tabulatif dan dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pengelolaan dianalisis dengan menggunakan anal isis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga jenis alat tangkap yang digunakan dalam penengkapan gurita yaitu: tombak, harpoon dun serok. Penangkapan menggunakan tombak dan harpoon dilakukan slang hari dengan kaite karang (Octopus cyaneus Gray, 1849) yang merupakan hasil tangkapan. Serok dioperasikan di malam hari dan kaite bungin (Octopus macropus Risso, 1826) sebagai salab satu hasil tangkap. Lokasi penangkapan meliputi area pasang surut, dimana terdapat hamparan karang dengan kedalaman hingga enam meter. Operasi penangkapan berlangsung selama lebih kurang 4 jam. Hasil tanglcap dengan ukuran berat per ekor yang beragam ini dipasarkan dalam keadaan segar, dingin dan kering. Produk ini dipasarkan di dalarn maupun luar Kabupaten Kaur. Usaha pengelolaan yang perlu dilakukan untuk perikanan gurita adalah perlunya pengawasan terhadap kegiatan penangkapan yang tidak rarnah lingkungan serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia nelayan untuk terciptanya perikanan yang lestari dan bertanggungjawab.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management
ID Code:12695
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:01 Jun 2010 11:38
Last Modified:01 Jun 2010 11:38

Repository Staff Only: item control page