PENGARITH JUS Aloe vera TERIIADAP PROLIFERASI LIMFOSIT, PRODUKSI REACTIVE OXYGEN INTERMEDIATE DAN KOLONI KUMAN ORGAN HEPAR MENCIT Balb/e YANG DIINFEKSI Salmonella Ophimurium The Effects of Aloe vera Juice on Lymphocyte Proliferation, Reactive Oxygen Intermediate Production and Bacterial Colonies in the Liver of Salmonella Ophimurium Infected Balb/c Mice

ASTUTI, IKE IRMAWATI PURBO (2004) PENGARITH JUS Aloe vera TERIIADAP PROLIFERASI LIMFOSIT, PRODUKSI REACTIVE OXYGEN INTERMEDIATE DAN KOLONI KUMAN ORGAN HEPAR MENCIT Balb/e YANG DIINFEKSI Salmonella Ophimurium The Effects of Aloe vera Juice on Lymphocyte Proliferation, Reactive Oxygen Intermediate Production and Bacterial Colonies in the Liver of Salmonella Ophimurium Infected Balb/c Mice. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2924Kb

Abstract

Background : Thypoid fever is serious illness caused by Salmonella thypimuriztm spread in the world such as Indonesia. This intracellular bacteria can stimulate immunity respon in the body such as cellular mediated immunity. Aloe vera is one of traditional herbal medicine which contains various active compounds like acemannan with immunomodulatory effect. Objective : This research was aimed to examine the effect of Aloe vera juice on lymphocyte proliferation, reactive oxygen intermediate production and bacterial colony in liver of Balb/c mice infected with Salmonella typhimurium. Method : This study was experimental study, using the post test only control group design in Balb/c female mice, 8-10 weeks and adapted for 1 week. Twenty four mice randomly divided into 4 groups : control group (K) and the 3 group was given A. vera juice, 0,1ml/day (P1), 0,3 ml/day (P2) and 0,5 ml/day (P3) for 9 days. All groups were infected with dosage 105 cfu of S. typhimurium at 6th days. Samples were executed on 10th days for laboratory test . lymphocyte proliferation, ROI production and bacterial growth of the liver. Collected data were analyzed by using ANOVA and Kruskal Wallis test with significance p < 0,05. Result : The result showed that A. vera juice did not increase spleen weight (p= p= 0,705), but increased the count of lymphocyte significantly for P2 and P3 (p= 0,004), whereas P1 (p= 0,337) increased but not significant with control. The relative count of lymphoblast increased significantly in P2 (p= 0,011) and P3 (p= 0,002), but in P1 (p= 1,000) increased but not significant. ROI production of macrophage increased significantly in 3 group treatment with A.vera juice: P1 ( p= 0,003), P2 (p= 0,004) dan P3 (p= 0,003). A. vera juice decreased bacterial count of liver significantly compared with control group : P1 (p= 0,037), P2 (p= 0,004) dan P3 (p= 0,004). Conclusion : A. vera juice administration in Balb/c mice infected with S. typhimurium can not increases spleen weight but is able to increase lymphocyte number, the relative count of lymphoblast, ROI production and could reduced the bacterial count in the liver significantly. Latar Belakang : Demam tifoid merupakan penyakit paling serius yang disebabkan oleh serovar Salmonella, terjadi di seluruh bagian dunia, termasuk di Indonesia. Bakteri intraseltiler ini mampu menstimulasi respon imun tubuh, terutarna respon imun seluler. Aloe vera mempakan tanaman obat tradisional yang mengandung banyak komponen aktif diantaranya acemannan, mampu berperan sebagai imunomodulator. Tujuan : Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh jus A. vera terhadap respon proliferasi limfosit, produksi ROI makrofag dan koloni kuman organ bepar mencit Balb/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium. Metoda : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan the post test only control group design menggunakan mencit Balb/c betina bemsia 8-10 minggu dan diadaptasikan selama 1 minggu. Jumlah mencit yang dipergunakan sebanyak 24 ekor yang secara acak dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (P) yang diberi jus A. vera yaitu P1 (0,1 mllhari), P2 (0,3 ml/hari) dan P3 (0,5 nil/harp selama 9 hari peroral. Pada hari ke¬6 semua mencit diinfeksi 105 CFU S. typhimurium inti-aperitoneal. Hari ke-10 mencit dibunuh dan dilakukan pemeriksaan respon proliferasi limfosit (berat limpa, jumlah limfosit dan jumlah relatif limfoblas), produksi ROI makrofag dan jumlah koloni kuman kultur organ hepar. Basil pemeriksaan dianalisis dengan uji ANOVA dan uji Kruskal Wallis dengan batas signifikansi (a) = 0,05. Basil • Basil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ins A. vera tidak dapat meningkatkan berat limpa (p= 0,705) tetapi dapat meningkatkan jumlah limfosit pada P2 dan P3 (p= 0,004) secara bermakna, sedangkan pada P1 (p= 0,337) cenderung meningkat tetapi tidak berbeda bermakna dibanding kontrol. Pemberian jus A.vera juga meningkatkan jumlah relatif limfoblas pada P2 (p= 0,011) dan P3 (p= 0,002) secara bermakna, sedang pada P1 (p= 1,000) meningkat tapi tidak berbeda bennakna. Produksi Reactive Oxygen Intermediate (ROI) makrofag meningkat secara bermakna dibanding kontrol pada semua kelompok yang di beri jus A.vera yaitu P1 ( p= 0,003), P2 (p= 0,004) dan P3 (p= 0,003). Hitung kuman menurun secara bermakna pada semua kelompok yang diberi jus A. vera dibanding kontrol yaitu P1 (p= 0,037), P2 (p= 0,004) dan P3 (p= 0,004). Kesimpulan : Pemberian jus A. vera pada mencit Balb/c yang diinfeksi S. typhimurium tidak meningkatkan berat limpa secara bennakna tetapi mampu meningkatkan jumlah limfosit, jumlah relatif limfoblas dan produksi ROI makrofag secara bermakna, serta mampu menumnIcan hitting kuman organ hepar secara bermakna.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
ID Code:12647
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:01 Jun 2010 09:07
Last Modified:01 Jun 2010 09:07

Repository Staff Only: item control page