JUDASAH, IJUN (2003) HUBUNGAN RASIO OSTEOFIT TERHADAP FORAMEN INTERVERTEBRALIS DENGAN TIMBULNYA IRITASI / KOMPRESI RADIKS SPINALIS PADA PE.NDERITA SINDROMA SERVIKALIS DI RSUP Dr. EARIADI SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 1190Kb |
Abstract
Latar belakang dan tujuan : Dengan semakin baiknya sistim pelayanan kesehatan, umur harapan hidup akan meningkat, sejalan dengan itu penyakit degenerasi akan meningkat termasuk penyakit dari proses degenerasi pada sistim muskuloskeletal di tengkuk. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka spondilosis servikalis dapat tejadi sebagai akibat dad tumbuhnya spur tulang dan gangguan pada ligamentum dan diskus intervertebralis servikalis. Dengan adanya penyempitan pada foramen intervertebralis oleh karena pertumbuhan osteofit posteriolateral dan hipertrofi sendi facet akibat proses degenerasi akan menyebabkan iritasi atau kompresi pada radiks saraf dengan nyeri yang ditimbulkannya bervariasi dari yang ringan sampai yang berat,. Pemeriksaan radiologi berupa x foto polos vertebra servikalis dapat menunjang diagnosa dini radikulopati spondilotik servikalis. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui frekuensi penderita sindroma servikalis akibat spondilosis servikalis sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambaran radiologis, untuk mengetahui rasio panjang osteofit terhadap diameter foramen intervertebralis yang dapat menyebabkan radikulopati servikalis sehingga timbul iritasi atau kompresi serta mengetahui hubungan derajat nyeri dengan rasio osteo fit/foramen intervertebralis. Metodologi : Penelitian ini menggunakan cross sectional, melibatkan 20 penderita sindroma servikalis yang diperoleh di Poliklinik Saraf dan Instalasi Rehabilitasi Medik RSVP Dr Kariadi Semarang. Penelitian dilakukan antara Oktober 2001 sampai denganMaret 2002. Analisa statistik Independent sample T test untuk mendapatkan rerata usia penderita, onset, derajat nyeri dan rasio 0/F dan tingkat signifikansinya. Aasil penelitian : Didapatkan 20 penderita (8,62%) spondilosis servikalis dari 232 kasus sindroma servikalis. Didapatkan kasus terbanyak pada kelonipok umur 50 — 59 tahun dengan rerata 50,70 ± 8,06 tahun, perbandingan antara wanita dan laki-laki 7 : 3. Penderita yang mengalami iritasi 17 kasus dengan umur rerata 51,12± 8,31 tahun, onset antara 4 — 24 minggu, nilai VAS, 2 kasus ringan, 10 sedang dan 5 kasus berat dengan rasio 0/F : 29% - 43%. Penderita yang mengalami kompresi 3 kasus dengan rerata umur rerata 48,33 ± 7,37 tahun, onset antara 24 — 40 minggu, nilai VAS 2 kasus ringan, 1 kasus sedang dengan rasio 0/F : 67% - 80%. Kesimpulan : Didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara penyempitan yang terjadi pada foramen intervertebralis pada spondilosis servikalis dengan timbulnya kelainan klinis. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara penyempitan foramen intervertebralis dengan derajat nyeri (dengan memakai VAS), hal ini dikarenakan selain proses degenerasi pada struktur tulang masih ada faktor lain yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri pada spondilosis servikalis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
ID Code: | 12630 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 01 Jun 2010 08:18 |
Last Modified: | 01 Jun 2010 08:18 |
Repository Staff Only: item control page