KADAR ESTRADIOL SERUM PADA WANITA MENOPAUSE DENGAN DAN TANPA SYNDROMA VASOMOTOR

Abstract

Estradiol mempunyai potensi estrogenik yang paling kuat dan merupakan bagian terbesar dari estrogen. Pada saat memasuki menopause terjadi penurunan konsentrasi rata-rata estradiol serum Penurunan kadar estradiol serum ini dapat menimbulkan berbagai keluhan masa menopause, dimana keluhan sindroma vasomotor merupakan tanda dini dari kekurangan estrogen yang sering dikeluhkan. Tujuan : Mengetahui kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan dan tanpa sindroma vasomotor. Metode : Penelitian secara eras sectional prospektif. Data dianalisis secara deskriptif — analitik. Pelaksanaan penelitian : Subyek adalah 30 wanita menopause dengan sindroma vasomotor dan 30 wanita menopause tanpa sindroma vasomotor. Penelitian dilaksanakan di Bagian-SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNDIP-RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Laboratori um GAKI FK UNDIP Semarang, Agustus 2002 sampai November 2002. Hasil : Didapatkan rerata dan simpang baku kadar estradiol serum pada seluruh subyek 9,557 ( 8,536 ) pg/ml. Pada wanita menopause dengan sindroma vasomotor kadar estradiol serum lebih rendah yaitu 4,953 ( 2,442 ) pg/ml dibanding wanita menopause tanpa sindroma vasomotor yaitu 14,160 ( 9,922 ) pg/ml, secara statistik menunjukan perbedaan yang bermakna ( p 0,01 ). Rerata usia menopause 49 ( 2,82 ) tahun dengan lama menopause 18,85 ( 4,35 ) bulan. Pada wanita menopause dengan habitus gemuk memiliki kadar estradiol serum yang lebih tinggi ( p<0,01) dan sedikit mengalami keluhan sindroma vasomotor ( /9=0,01 ). Wanita yang mengalami menopause lebih lama mempunyai kadar estradiol serum lebih rendah ( p=0,028 ). Banyak keringat merupakan keluhan yang terbanyak yang menyertai gejolak panas. Simpulan : Kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan sindroma vasomotor lebih rendah dibanding wanita menopause tanpa sindroma vasomotor.