SEMARAWISMA, I GUSTI KETUT ALIT (1999) SKOR ZATUCHNI - ANDROS DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN PERSALINAN SUNGSANG GENAP BULAN. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2123Kb |
Abstract
Tujuan umum untuk menilai keberhasilan persalinan sungsang genap bulan dengan memakai skor Zatuchni - Andros. Tempat penelitian di RSUP Dokter Kariadi Semarang. Rancangan penelitian Survei dengan pendekatan potong lintang. Populasi / Sampel bayi genap bulan yang lahir dad persalinan sungsang dad tanggal 1 Januari 1994 sampai 31 Desember 1996. Kriteria inldusi : bayi tunggal, hidup, umur kehamilan 37 - < 42 minggu, TBJ > 2500 gram, inpartu, pembukaan < 7 cm, catatan medik ibu dan bayi lengkap. Kriteria eksklusi : kelainan kongenital pada bayi, adanya kelainan pada plasenta atau tali pusat, prolaps tali pusat, plasenta previa, solusio plasenta, panggul sempit, bedah Caesar elektif, segera dilakukan bedah Caesar saat datang di rumah sakit, datang " after coming head ", lahir mati, pertumbuhan janin terhambat, kematian janin intra uterin, Diabetes melitus, preeklampsia berat / eklampsia dan penyakit sistemik lainnya yang mempengaruhi hasil persalinan. Analisis data Karakteristik diuji dengan uji beda " t test ", hipotesis diuji dengan "Chi square test" dan "Fisher's Exact test" dengan selang kepercayaan 95 % dan risiko asfiksia dengan Odd Rasio. Hasil penelitian Kejadian asfiksia pada persalinan sungsang genap bulan dengan cara pervaginam pada skor Z-A < 4 lebih banyak dibandingkan pada skor Z-A ? 4. Risiko terjadinya asfiksia pada persalinan sungsang genap bulan dengan cara pervaginam pada skor Z-A < 4 adalah 5.82 kali lebih besar pada menit pertama, 8.01 kali pada menit kelima dan 25.69 kali pada menit kesepuluh. Kejadian asfiksia pada persalinan sungsang genap bulan pada persalinan pervaginam condong lebih banyak dibandingkan persalinan bedah Caesar pada skor Z-A < 4. Risiko tetjadinya asfiksia pada persalinan sungsang genap bulan dengan qua pervaginam 3.75 kali lebih besar pada menit pertama, 5.21 kali pada menit kelima dan 3.29 kali pada menit kesepuluh pada skor Z-A < 4. Kejadian asfiksia pada persalinan sungsang genap bulan pada persalinan pervaginam sama dengan pada persalinan bedah Caesar pada skor Z-A > 4. Kejadian asfiksia pada kelompok yang inengalami inersia uteri yang dilakukan oksitosin drip condong lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengalami inersia uteri dan tidak dilakukan oksitosin drip pada skor Z-A < 4. Risiko tetjadinya asfiksia pada kelompok yang mengalami inersia uteri yang dilakukan oksitosin drip 1.86 kali lebih besar pada rnenit pertama, 1.99 kali pada menit kelima dan 1.19 kali pada menit kesepuluft Kejadian asfiksia pada kelompok yang mengalarni inersia uteri yang dilakukan oksitosin drip condong lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengalami inersia uteri dan tidak dilakukan oksitosin drip pada skor Z-A > 4. Risiko terjadinya asfiksia pada kelompok inersia uteri yang dilakukan oksitosin drip 3.98 kali lebih besar pada menit pertama, 2.17 kali pada menit kelima, sama pada menit kesepuluh.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 12602 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 31 May 2010 19:22 |
Last Modified: | 31 May 2010 19:22 |
Repository Staff Only: item control page