PENGARUH KARAKTER BOULEVARD UGM SEBAGAI RUANG PUBLIK TERHADAP IMAGE KAMPUS BERDASARKAN KOGNISI PENGGUNA

Abstract

Boulevard UGM dengan tata ruang dan fisik bangunan serta vegetasi yang meleng¬kapinya adalah suatu kawasan di lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang dalam perancangannya ditujukan sebagai pintu gerbang masuk ke kawasan UGM. Karena perkembangan perkotaan dan komunitasnya serta adanya kekosongan ruang dan waktu pada sore hari seining penurunan siklus aktivitas harian sektor formal di UGM, maka memuncul¬kan image barn bahwa kawasan Boulevard UGM sebagai ruang publik yang dapat diman¬faatkan oleh masyarakat. Dad aktivitas para komunitas di kawasan Boulevard UGM, ada sejumlah aktivitas berpotensi sebagai penyebab gradasi fimgsi kawasan Boulevard UGM. Penelitian ini mengangkat masalah pengaruh karakteristik boulevard UGM sebagai ruang publik terhadap image kampus berdacarkan kognisi pengguna. Metode riset adalah deskriptif fenomena dengan pendekatan studi kasus, daerah kasus adalah Kawasan Boule¬vard UGM. Sampel penelitian adalah pengguna kawasan yaitu komunitas pengunjung dan pedagang informal, dipilih dengan teknik insindentil sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, kuesioner dan interview. Mat analisis yang digunakan korelasi product moment berikut uji t-nya dan tabulasi silang dan Chi-Square. Pemaknaan temuan basil penelitian mengkombinasikan kedua alat analisis tersebut dengan pembahasan kualitatif yang didukung data penelitian yang divisualkan secara grafis dan data kognisi pengguna. Boulevard UGM merupakan kawasan yang berfimgsi sebagai pintu masuk kawasan UGM terletak di sisi selatan kawasan universitas berhadapan langsung dengan kota Yogya¬karta yang ada di selatannya. Penggunaan kawasan tersebut pada waktu sekarang ini ber¬kembang lebih kompleks sebagai ruang publik. Ada tiga komunitas yang terlihat berakti¬vitas di kawasan tersebut, yaitu: 1) komunitas sektor formal, dominan terlihat dad waktu pagi hingga sore hari; 2) komunitas pengunjung, dominan terlihat beraktivitas dad sore hingga pertengahan malam; 3) komunitas pedagang informal, juga dominan beraktivitas di sore hari hingga pertengahan malam. Dad pertengahan malam hingga pagi had tidak terlihat lagi adanya aktivitas di kawasan Boulevard UGM. Aktivitas dari sektor formal tidak ber¬korelasi dengan komunitas pengunjung dan pedagang informal. Pada sisi lain ada interaksi fisik, sosial dan ekonomi yang kualitas hubungannya bersifat mutualisme, komplemen dan saling menguat motivasi antara komunitas pengunjung dengan pedagang informal. Image terhadap kawasan Boulevard UGM menurut kognisi pengunjung adalah, seba¬gai pintu masuk UGM, tempat berjualan dan tempat berpacaran. Aktivitas dan lokasi favorit duduk santai dan pacaran di sisi barat jalan serta utara kawasan karena alasan suasana ling¬kungan dan mencari privacy. Kunjungan dilakukan bersama teman, waktu kunjungan favorit pada malam hari selama 1 hingga 4 jam, frekuensi kunjungan antara 1-2 had per minggu. Image kawasan menurut kognisi sektor informal, adalah sebagai temp at aman untuk berjualan, lokasi pilihan di depan Graha Utama, karena alasan banyaknya pembeli dengan segmen pacar utama pasangan laki-laki dan perempuan, berjualan dilakukan setiap had hingga pukul 23.00. Jenis usaha terbanyak sebagai penjual ronde dan angkringan. Adanya iuran oleh Paguyuban PKL Kawasan Boulevard UGM dan retribusi oleh Pemerintahan Daerah semakin menguatkan image rasa aman tersebut. Gradasi fungsi kawasan karena dipicu adanya kekosongan waktu dan ruang seining penunman aktivitas sektor formal di sore had, yang mans kekosongan ini dimanfaatkan sebagai ruang publik oleh pengunjung dan disuburkan oleh adanya interaksi sosial dan motif transaksi ekonomi antara komunitas pengunjung kawasan dan komunitas sektor informal. Lemahnya pengawasan terhadap perkembangan kawasan menyebabkan pergeseran fungsi kawasan menjadi kurang terkontrol. Ada sejumlah aktivitas pengunjung yang memunculkan image negatif penyebab gradasi fungsi kawasan Boulevard UGM. Gadjah Mada University (Universitas Gadjah Mada — UGM) boulevard with its interior design and. physical of building and vegetation equipped on it is a region m Gadjah Mada University of Yogyakarta environment which intention in its designing as a gate to UGM region. Because of the development of cities and its community and the empty of space and time in the afternoon with the decline of daily activities cycle of formal sector at UGM, then new image had arose that UGM Boulevard area is as a public space which the society could use. Of the communities activities on it, there are a number of potential activities which as the cause of Unction gradation of UGM Boulevard. The study takes the problem of characteristic influence of UGM Boulevard as a public space on campus image based on the user's cognition. The research method is descriptive phenomena with study-case approach. The case area is UGM Boulevard region. Sample of research are the region users, namely, visitor community and informal traders, had been chosen by incidental sampling technique. The data is collected by observations, questioner, and interview techniques. The analytical instruments used are correlation product moment and its t-test attached and cross tabulation from Chi-Square. The interpretation of findings from research results combines the two of analytical instruments with qualitative discussion. It is supported by research data which graphically visualized and user cognition data. UGM Boulevard is a region in its function as entrance door to the UGM area. It locates on southern side of university campus and confronts directly to Yogyakarta city in its south. The use of the region on the present day develop more complex as a public space. There are three communities exist on activity in the region, i.e. 1) formal sector community, which is dominant with its activity from the morning to the afternoon; 2) visitor community, which is dominant with its activity from the afternoon to middle of the night; 3) informal trader community, who is dominant in the afternoon to the middle of the night as well. There is no more activities apparent in the UGM Boulevard region from the middle of night to the morning. The activity of formal sector is not correlate with this of visitor community and of mformal trader one. On the other side, there is physical, social, and economical interaction which its quality of relationship is mutualism, complement, and enforcing each other between visitor community and informal trader. Based on the visitor cognition, image of UGM Boulevard region is, as an entrance door to the UGM, a place to sell, and to date. The favorite location to live relax and to date is western side of the street and the northern region, in the reason of environmental atmosphere and looking for privacy. The visit is done with friends, favorite visit time is in the night for 1 to 4 hours, visit frequency is 1– 2 days a week. Image of the region based on informal sector's cognition is, as the safe place to sell, the selected location is in front of Main Hall (Graha Utama), because of many the buyers with main market-share are the couple of men and women. The selling is held every day until 11.00 pm. The most trade is as ronde seller and angkringan. The existing contribution by Paguyuban PILL Kawasan Boulevard UGM (UGM Boulevard Region Trade Society) enforces more the safe image. The gradation of region function resulted from the empty of space and time with the decline of formal-sector activity in the afternoon, in which used as public space by the visitors and being actively more by social interaction and economical transaction motive of visitor community and informal sector one. The low of monitoring to the region development make the shift of function become less controlled. There are a number of visitor activities in which arise negative image as the cause of the gradation of Boulevard UGM region's unction.