HUBUNGAN KEPOSITIVAN AUTOLOGOUS SERUM SKIN TEST DENGAN GAMBARAN KLINIK DAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA URTIKARIA KRONIK

WIBOWO, BAMBANG (2006) HUBUNGAN KEPOSITIVAN AUTOLOGOUS SERUM SKIN TEST DENGAN GAMBARAN KLINIK DAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA URTIKARIA KRONIK. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1367Kb

Abstract

The most significant advancement in the research on chronic urticaria is the discovery of functional autoantibody in the circulation. In fact, this antibody can be found in 30%-50% of chronic urticaria patients; hence it is called autoimmune urticaria. Detection of the present of this autoantibody can be done by Autologous Serum Skin Test (ASST). Clinical manifestations of patients with or without autoantibody are similar, although patients who have autoantibody tend to have severer clinical symptoms, which may be accompanied by angioedema, flushing, gastrointestinal complains, and other systemic complains. This research aimed to find out the incidence of autoimmune urticaria, and to assess the relationship between positive ASST with the degree of severity of the clinical symptoms and quality of live amongst chronic urticaria patients. Results of this research on 32 chronic urticaria patients showed that chronic urticaria occurred more in female (62.5%) with majority age distribution between 31 - 40 year-old. The incidence of autoimmune urticaria was 31.25%. There was no significant relationship between positive ASST with clinical symptoms severity (p=0,450), and no significant relationship between positive ASST with downgrading of the quality of live amongst chronic urticaria patients (p=0,252). Kemajuan mengenai penelitian urtikaria kronik yang paling bermakna adalah ditemukan autoantibodi fungsional dalam sirkulasi, 30% - 50% penderita urtikaria kronik ternyata didapatkan autoantibodi tersebut, sehingga disebut urtikaria autoimun. Deteksi keberadaan autoantibodi tersebut dapat dilakukan dengan pemeriksaan Autologous Serum Skin Test (ASST). Manifestasi klinik penderita yang mempunyai dan yang tidak mempunyai autoantibodi adalah sama, walaupun penderita yang mempunyai autoantibodi cenderung mempunyai gejala klinik yang lebih berat, dapat disertai angioedema, flushing, keluhan gastrointestinal, keluhan sistemik lain dan penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian urtikaria utoimun dan untuk menilai hubungan kepositivan ASST dengan keparahan gambaran klinik dan kualitas hidup pada penderita urtikaria kronik. Hasil penelitian pada 32 penderita urtikaria kronik didapatkan bahwa urtikaria kronik lebih sering terjadi pada perempuan (62,5%) dengan disribusi umur terbanyak antara 31 — 40 tahun. Angka kejadian urtikaria autoimun sebesar 31,25%. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara kepositivan ASST dengan keparahan gambaran klinik (p= 0,450) dan tidak didapatkan hubungan bermakna antara kepositivan ASST dengan penurunan kualitas hidup pada penderita urtikaria kronik (p= 0,252).

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12582
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:31 May 2010 18:04
Last Modified:31 May 2010 18:04

Repository Staff Only: item control page