SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI PADA BENTUK DAN TATA RUANG KOTA LAMA SEMARANG KAITANNYA DENGAN JARAK DAN TINGGI BANGUNAN

PARAMITA, BETA (2003) SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI PADA BENTUK DAN TATA RUANG KOTA LAMA SEMARANG KAITANNYA DENGAN JARAK DAN TINGGI BANGUNAN. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
5Mb

Abstract

Terdapat hubungan yang sangat erat antara iklim makro kawasan dan konfigurasi fisik serta poly bentuk urban desain, yaitu urban desain dengan pertimbangan iklim setempat yang memperhatikan keseluruhan konfigurasi kota yang mendetail seperti lebar jalan, bentuk, konfigurasi dan orientasi, ketinggian bangunan, kepadatan dan persebaran kota, ruang terbuka kota, yang semuanya berkaitan dengan permasalahan fisik. Kenyamanan ruang trbuka kota banyak di_pengaruhi oleh faktor-faktdr lingkungan termasuk maturi. Distribusi dan ti.7.gkJFIt cahavz mern,7?rnY4<-rne: ruang luar, yano juga berpenaaruh pada public ozf'i. Di mane ketinggian bangunan dapat. mengurangi penyinaran cbhaya matahari tidak hanya di dalam bangunan karena bangunan yang bersebelahan, tetapi juga pada jalan dan ruang terbuka. Pada daerah iklim tropic lembab, tujgan perancangan secara umum adalah memaksimumkan keteduhan dan angin, sehingga penataan bangunan dan bentukan arsitektur di lahan setempat mensyaratkan adanya perlindungan terhadap sinar matahari akibat tingginya intensitas sinar matahari yang dapat dilakukan dengan pembayangan. Namun perlu juga untuk diperhatikan bahwa tidak boleh ada bidang yang tertutup bayangan terus menerus sepanjang tahun. Kelembaban yang tinggi pada iklim tropic lembab akan menyebabkan bidang yang tertutup terus menerus tertutup bayangan sepanjang tahun menjadi lembab dan bahkan akan merusak bahan/material bahan tersebut. Melaiui penciptaan bungkus matahari yang menggabungkan antara rasio visual pengamat dengan pengoptimalan pencahayaan alami dihasilkan building envelope yang merupakan pengolahan dari bungkus matahari berdasarkan nilai azimuth dan altitude pada waktu-waktu tertentu yang didapat dari Sudut Bayangan Vertikal masing-masing untuk sudut pandang pengamat terhadap obyek 18°, 30° dan 45°. Building envelope inilah yang dibarapkan mampu merespon iklim tropis lembab, sehingga. dihasilkan •panduan untuk perencanaan. dan perancangan kota khususnya bentuk dan tata bangunan yang nyaman dan manusiawi. There is strong correlation between urban climate and the urban design physical configuration and form pattern. Urban design with climatic considerations deals with the wholistic morphology of the city, as well as with the urban details such as street width, form,, configuration and orientation, building .;.eight.:., cjty c:ompactness or dispersion, urban open space, integration or segregation of land use. Wh,2 prohlem. In the hot humid (tropical) climate, the destination of global design are shadowing and maximize the wind, with the result that building form and massing require sun protective because daylighting intensity is so high. Shadowing.is one of the way to protect the direct sun, but it have to considered, there are no surface which closed all the time because the high of the humidity can destroy the material. Creating solar envelope which combine between visual ratio and optimize daylighting result building envelope. This building envelope processing from solar envelope with azimuth and altitude on the ekstrim time, which the value came from vertical angle light obstruction analog the visual ration each 18°, 30° and 45° This bunding envelope hopefully responsive with tropical (hot humid) climate, with that result urban design guideline, specially for building form and massing which comfort and humane.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture
ID Code:12578
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:31 May 2010 17:57
Last Modified:31 May 2010 17:57

Repository Staff Only: item control page