PERAN IBU DALAM MENCEGAII INFEKSI DENGUE PADA ANAK DI DAERAH ENDEMIS ( Studi di wilayah Puskesmas Kagok dan Tlogosari Wetan, Semarang )

Abstract

Background. Dengue hemorrhagic disease (DHF) is still an important health problem which actually can be prevented by preventing of the mosquitoes breeding 'and biting. A mother has an important role in providing household sanitation and her relatives health. The objective of this study is examine the role of mothers on preventing dengue infection on the children in endemic areas. Method. An observational study was performed on Kagok and Tlogosari Wetan primary health centres. The subjects were mothers who had children aged 4-6 year-old, with seropositive Ig G of specific dengue (50 mothers) and with seronegative Ig G of specific dengue (50 mothers). The independent variables were mother's role in preventing mosquitoes breeding and biting, assessed based on validated questionnaires. Dependent variables were serology Ig G of specific dengue as an indicator of previous dengue infection. Statistical analysis was done with x2 and logistic regression. Results. About 81% of respodent has been reported routinely clean-up the water bath container at least once within a week, 96 % of responden sealed water container, 43% burded used thing that may become water reservoir. Only 31% mother reported perform all of "3M" activities. There was a significant correlation between "3M" activities and dengue serology status (p=0.005), the correlation was also significant with DIF incidence (p=0.04). Mothers with age < 35 years have OR=2.3; (95% CI=1.1 s/d 4.8) to bad role on mosquitoes breeding prevention. There were no significant different on mother's role preventing the mosquitoes biting cathegories on distribution dengue serology test result (p=0.7) and DHF incidence (p).9). Mother's education, social economics level and number of children were no significant correlation with mother's role on preventing of the mosquitoes breeding and biting on the children. Conclusion. Good mother's role on mosquitoes breeding prevention correlate with negative dengue serology test and lower incidence of DHF. Latar belakang. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan yang penting yang dapat dihindari dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk dan gigitan nyamuk. Seorang ibu memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan rumah dan kesehatan anggota keluarga. Tujuan. Mengetahui peran ibu dalam mencegah infeksi dengue pada anak di daerah endemis demam berdarah dengue, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode. Penelitian observasional analitik di wilayah Puskesmas Kagok dan Tlogosari Wetan Kotamadya Semarang. Subyek penelitian adalah ibu yang mempunyai anak berumur 4-6 tahun dengan serologi IgG spesifik dengue positif (50 orang) dan negatif (50 orang). Variabel pengaruh adalah peran ibu dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk dan mencegah gigitan nyamuk, yang dinilai dengan menggunakan kuesener. Variabel terpengaruh adalah hasil pemeriksaan serologi IgG spesifik dengue sebagai indikator riwayat pernah terinfeksi dengue. Analisis statistik dilakukan dengan uji x2 dan regresi logistik. Hasil. Sebanyak 81% responden melakukan kegiatan menguras bak mandi rutin < 7 hari sekali, 96% responden menutup tempat penatnpungan air, 43% responden mengubur barang bekas. Sebanyak 31%. ibu melakukan seluruh kegiatan 3M. Dijumpai hubungan bermakna antara kegiatan 3 M dengan hasH tes serologi dengue (p=0.005) dan kejadian anak menderita DBD (priO4). Umur ibu < 35 tahun mempunyai OR=2.3; (95% CI=1.1 s/d 4.8) terhadap buruknya peran ibu dalam mencegah perkembangbiakan nyarnuk. Tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara distribusi kategori peran ibu dalam mencegah gigitan nyamuk dengan hasil test serologi dengue (p=0.7) dan dengan kejadian anak menderita DBD (pSt.9). Pendidilcan ibu, tingkat sosial ekonomi dan jumlah anak tidak berhubungan bermakna dengan peran ibu dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk maupun mencegah gigitan nyamuk pada anak. Kesimpulan. Peran ibu yang baik dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk berhubungan dengan hasil tes serologi yang negatif dan kejadian DBD yang rendah.