Nugroho, Ferisa Bhismo (2003) PROBLEMATIKA PENGARUH MAGNET BANGUNAN KOMERSIAL DITINJAU DARI TEORI PERANCANGAN KOTA (STUDI KASUS KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
Every city had own different characteristic. The characteristic is visible from city image which formed of some element. According To Lynch (1969), elements of town image is path, edge, district, node and also landmark. Node in a town represent strategic point of place meet activity of city and attributed to by the node of path. Simpang Lima represent one of node of Semarang city which in the form of CBD own four path, three edge and five commercial building. As a micro district, this commercial building represent node of area of Simpang Lima. As a Node, commercial building own potency of the happening of various city activity having an effect on to vinicity environment. Such as happened the activity accumulation at public space among commercial building, abuse of function of city space and cross circulation between pedestrian and vehicle have potency to evoke jam. Above the mentioned become to draw to be used upon which the research. So that will be known by strength of commercial building magnet bringing influence to public space usher commercial building magnet and also influence path/edge to the public space. Scope from research is public space at node in downtown of Semarang that is incured by Simpang Lima of impact from influence of commercial building magnet. And also analyse a town space to know cause of problem appearance. Used method in research done with supporting quantitative data, then with pearson correlation statistic analysis to know strength relation of each variable. So that will be seen a most variable influence existing problem appearance. Appropriate to the correlation result that basically existence path/edge will enlarge public space problems usher commercial building when the strength of both of commercial building magnet was strong. Finding in field show existence need of a planning of supported facility and coordinate from all stake holder to avoid or lessen problem which emerge. Setiap kota memiliki ciri yang berbeda. Ciri tersebut dapat dilihat dari citra kota yang dibentuk dari beberapa elemen. Menurut Lynch (1969), elemen¬elemen pembentuk citra kota itu adalah path (jalur), edge (batas), district (kawasan), node (simpul) serta landmark (tengeran). Node dalam suatu kota merupakan daerah strategis tempat bertemunya aktivitas kota dan node tersebut dihubungkan dengan path. Simpang Lima merupakan salah satu node kota Semarang yang berupa CBD memiliki empat path, tiga edge dan lima bangunan komersial. Secara mikro, bangunan komersial ini merupakan node kawasan Simpang Lima. Sebagai node, bangunan komersial memiliki potensi terjadinya berbagai aktivitas kota yang berpengaruh terhadap lingkungan sekitamya. Diantaranya terjadi akumulasi aktivitas pada ruang publik di antara bangunan komersial, penyalahgunaan fungsi ruang kota dan sirkulasi silang antara pengguna jalan berpotensi untuk menimbulkan kemacetan. Hal tersebut di atas menjadi menarik untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Sehingga akan diketahui kekuatan magnet bangunan komersial yang membawa pengaruh terhadap ruang publik antar magnet bangunan komersial serta pengaruh path/edge terhadap ruang publik tersebut. Lingkup dari penelitian adalah Ruang publik pada node di pusat kota Semarang yaitu Simpang Lima yang terkena dampak dari pengaruh magnet bangunan komersial. Serta menganalisa suatu ruang kota untuk mengetahui penyebab munculnya masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan pengumpulan data kuantitatif yang mendukung, kemudian dilakukan analisis dengan statistik korelasi pearson untuk mengetahui kekuatan hubungan masing-masing variabel. Sehingga akan terlihat variabel yang paling mempengaruhi munculnya masalah yang ada. Berdasarkan hasil korelasi tersebut dapat diketahui bahwa pada dasarnya adanya path/edge akan memperbesar permasalahan ruang publik antar bangunan komersial bila kekuatan kedua magnet bangunan komersialnya besar. Temuan di lapangan menunjukkan perlu adanya suatu perencanaan fasilitas pendukung dan koordinasi dari para stake holder untuk menghindari atau mengurangi masalah yang muncul.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 12567 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 31 May 2010 17:23 |
Last Modified: | 31 May 2010 17:23 |
Repository Staff Only: item control page