KAJIAN PENGGUNAAN JARING ARAD TERHADAP SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANTAI KOTA TEGAL

Abstract

Demersal fishery resource is one of fishery resources that have great economic values. However, most of fishing activities on demersal fish in some area, including the area of observation, are using dangerous fishing equipment that is less environmentally friendly such as the using of mini otter trawler (Arad). The operation of arad by using otter board, rise several concern about their influence toward demersal fish recruitment in North Coast of Central Java, especially at Tegal coastal waters. The study is carried out from August up to September 2002 with some objectives: (1) To determine the composition of demersal fish caught by Arad mini otter trawler; (2) To determine the length and weight of demersal fish caught by Arad mini otter trawler; and (3) To determine the level of gonad maturity and fecundity of demersal fish caught by Arad mini otter trawler. Method used in the study is descriptive analysis method that is performed on "Sumber Bahari" fishermen folk as the user of "Arad" mini otter trawler in Muarareja village, Tegal using direct observation and interview for data gathering method. Data analysis method of the study is descriptive method and fecundity measurement is performed using a formula: F = (G x V x X)/Q., where F = Fecundity, G = Gonad weight, V = Solution Volume, X = Egg's quantity, and Q = Egg specimen weight. Result of the study shows that there are 8 (eight) dominant species of demersal fish i.e.: Petek, Beloso, Lidah, Tigawaja, Sebelah, Kuniran, Kerapu, and Swanggi. According to average length and weight of demersal fishes it is indicated that most of the fishes have a small size with gonad maturity level I. Except for Petek that has gonad maturity level IV and fecundity level of 33.838 which shows that the egg is ready to be hatched. Sumberdaya ikan demersal merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis penting. Namun penangkapan sumberdaya ikan demersal di beberapa wilayah, termasuk daerah penelitian, banyak menggunakan alat tangkap yang diduga kurang ramah lingkungan, yaitu jaring arad. Dengan beroperasinya jaring arad yang menggunakan otter board, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi rekruitmen ikan-ikan demersal di perairan pantai utara Jawa khususnya Kota Tegal. Penelitian yang dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai September 2001 ini bertujuan : (1) Untuk mengkaji komposisi ikan demersal yang tertangkap dengan jaring arad;(2) Untuk mengkaji panjang dan berat ikan demersal yang tertangkap dengan jaring arad; (3) Untuk mengkaji tingkat kematangan gonad dan fekunditas ikan demersal yang tertangkap dengan jaring arad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis pada kelompok nelayan pengguna jaring arad "Sumber Bahari" di Desa Muarareja, Kota Tegal, dengan observasi langsung dan wawancara di dalam pengumpulan data. Pengambilan sampel diambil dengan cara simple random sampling. Metode analisa data yang digunakan adalah secara deskriptif, serta perhitungan fekunditas menggunakan metode F = (G x V x X)/Q, dirnana F = fekunditas, G = berat gonad, V = volume pengenceran, X = jumlah telur, dan Q = berat telur contoh. Dad hasil penelitian diketahui ada 8 jenis ikan demersal yang dominan tertangkap jaring arad, yaitu Petek, Beloso, Lidah, Tigawaja, Sebelah, Kuniran, Kerapu, dan Swanggi. Dad rata-rata panjang dan berat ikan demersal yang tertangkap diketahui banyak ikan-ikan berukuran kecil dengan rata-rata tingkat kematangan gonad tingkat I. Kecuali ikan Petek mempunyai rata-rata tingkat kematangan gonad pada tingkat IV dengan nilai fekunditas 33.838, dimana hal ini menunjukkan telur ikan petek siap memijah.