MAHASIN, MOHAMAD ZAKI (2003) KAJIAN STOK DAN BIOEKONOMI LOBSTER (Panulirus spp.) UNTUK MENUNJANG PEMANFAATAN BERKELANJUTAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2797Kb |
Abstract
Value of lobster motivates fishermen to catch it continously by ignoring environmental aspects. Problems of lobster fisheries in Jogjakarta are stock assessment and yield making some profit biologically and economically or not. The research purpose is to know how exploitation rate of lobster fisheries biologically and economically in Jogjakarta. Analysis stock and bioeconomics carried out by survey (both observation and interview method). Powell-Wetherall method as growth equation presented in FiSAT II software. Total mortality (Z) equation based on length-converted cacth curve method, natural mortality (M) based on Pauly's empiric equation, both presented in FiSAT II software. Relative yield per recruit based on Beverton and Holt (1957) method which presented in Froese, Palomares and Validly (2000) spreadsheet. Bioeconomics aspect based on Gordon-Schaefer model. Some values, such as effort, MEY (maximum economical yield) and MER (maximum economical rent) based on bioeconomics function by King (1995). Asimptotic length (L.) in this research was 13,82 cm, the growth coefficient (K) was 0,36 per year, and hypothetical age (to) was -0,57 years. Growth fimction P. penicillatus that presented in this research was L(t) = 13,82 (1 —C45'36 (t4e•57) ). Natural mortality (M) was 1,13 per year, mortality by catched (F) was 1,27 per year and total mortality (Z) was 2,40 per year. Exploitation rate (E) was 0,53 per year. fmoy (effort of maximum economical yield) were 4.300 trips per year, MEY (maximum economical yield) were 15. 800 kgs per year. fcost (cost on maximum economical effort) were 483.750.000,00 rupiahs per year and maximum economical rent (MER) were 216.000.000,00 rupiahs per year. Based on biology and economic aspects, lobster in Jogjakarta have been overfishing especially P. penicillatus. Effort of MEY (4.300 trips per year) gives better profit than MSY (10.500 trips per year) and actual (16.950 trips per year). To minimize overfishing condition is performed by restricting vessels and change it with the bigger one. This policy expected to minimize exploitation pressure of lobster on coastal area and the vessels can move further to oceanic area. The government district as a policy maker (by rule or law) on lobster resource management must applicate precautionary approach by focusing on biology and economics aspects. Tingginya nilai ekonomi lobster mendorong nelayan untuk melakukan penangkapan secara terus menerus tanpa memperhatikan asr ek lingkungan. Permasalahan yang meliputi perikanan lobster di Propinsi D.I. Jogjakarta adalah apakah ketersediaan stok dan hasil tangkapan masih menguntungican secara biologi dan ekonorni atau malah sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan perikanan lobster dad aspek biologi dan ekonomi untuk menunjang pemanfaatan berkelanjutan di D.I. Jogjalcarta. Kajian stok dan bioekonomi lobster dilakukan melalui suatu survei dengan metode observasi dan wawancara. Penglntungan persamaan perttunbuhan menggunakan metode Powell-Wetherall yang terdapat dalam software FiSAT II. Penghitungan Z (mortalitas total) menggunakan metode kurva tangkapan berdasarkan konversi panjang, M (mortalitas alami) dihitung berdasarkan rumus empiris Pauly (1980), kedua metode ini ada dalam software FiSAT II. Perhitungan hasil per reknit relatif menggunakan metode Beverton dan Holt (1957) yang can penghitungannya sudah tersedia pada spreadsheet Froese, Palomares dan Vakily (2000). Aspek bioekonomi menggunakan model Gordon-Schaefer. Pada penghitungan nilai upaya, MEY dan MER digunakan rumus bioekonomi oleh King (1995). Panjang asimptotik (L) yang dicapai adalah 13,82 cm, nilai konstanta pertumbuhan (K) sebesar 0,36 per tahun dan umur hipotetik (to) adalah -0,57 tahun. Persarnaan pertumbuhan spesies P. peni•illatus pada penelitian ini adalah L(t) = 13,82 (1 —e-A36 (t.0,57) Mortalitas alami (M) adalah 1,13 per tahun, mortalitas akibat penangkapan (F) 1,27 per tahun dan total mortalitas (Z) 2,40 per tahun. Laju pengusahaan penangkapan (E) sebesar 0,53 per tahun. fMEy (upaya maksimum ekonomi) adalah 4 300 trip per tahun, MEY (produksi maksimum ekonomi) sebesar 15. 800 kg per tahun. fcost (biaya pada upaya maksimum ekonomi) adalah Rp 483.750.000,00 per tahun dan keuntungan ekonomi maksimum (MER) adalah Rp 216.000.000,00 per tahun Secara biologi dan ekonomi lobster di D.I. Jogjakarta khususnya spesies P. penicillatus telah mengalami overfi•hing. Nilai upaya MEY sebesar 4.300 trip per tahun memberikan keuntungan terbaik daripada upaya MSY (10.500 trip per tahun) dan aktual (16.950 trip per tahun). Untuk mengurangi eksploitasi yang berlebih dilakukan dengan membatasi jumlah armada tangkap dan menggantinya dengan yang lebih besar. Selain akan mengurangi tekanan eksploitasi lobster di sekitar pantai juga mampu menjangkau daerah yang jauh di lepas pantai. Pemerintah daerah selaku pemegang kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya lobster sebaiknya menerapkan pendekatan kehati-hatian dengan ,memperhatilcan status perikanan dad aspek biologi dan ekonominya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Coastal Resources Management |
ID Code: | 12539 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 31 May 2010 15:53 |
Last Modified: | 31 May 2010 15:53 |
Repository Staff Only: item control page