AIDY, YUSUF (2003) ANALISIS SEBARAN IKAN DEMERSAL YANG TERTANGKAP DENGAN JARING CANTRANG DI PERAIRAN KABUPATEN DEMAK. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2694Kb |
Abstract
Fish resources in marine ecosystem is a dynamic resources due to space and time. The optimum use of it will depend upon the abundance and position of fish stock. Marine resources of the North Coast of Java was mainly dominated by small pelagic and demersal fish, so is in Demak waters with 34.1 km coast length and 245,52 km square area. Fisherman of Demak area are still using traditional fishing gears for fishing, that is trammel net; arad and cantrang net for demersal fish based on their experience in the sea. This is nice the position (fishing ground) and its distribution pattern was not yet know scientifically. The aim of the study is analysis the demersal fish resources with cantrang-net, observe the hydro-oceanographic and biological aspect at Demak waters and mapping fish distribution. Mapping method using "Geo-Statistical Gridding Method" (Kriging) cf fish catch, as well as ecological parameters such as sea surface temperature; salinity and depth, and supported and overlay with Landsat¬TM or GIS map. Based on the result of the research revealed that most abundance of fish catch was at the west and south west part of Demak waters (110,40 E and 6,78 S). Fish catch composition indicates that dominant fish species is Leiognathidae; Synodontidae; Sciaenidae and Pays. But dominant portion in terms of weight is mix of small fish (ikan rucah). Sea surface temperature range between 24°C - 30°C, salinity from 19 u/co - 25 °/ and depth of fishing-operation between 8 m — 22 m. Analysis of 12 years (1990 — 2001) of cantrang-net catch data shown the increasing of CPUE from year to year. Followed by surplus model of schaefer of the 12 year continuous data gives that MSY is 1,008.02 ton/year with maximum effort is 14,934 trip cantrang operation. The lowest use of the demersal resources was happened in 1991 (39.89%) and highest trip was in 1996 (140.63%). Based on maximum effort exceeded in 1990 (116.31%) and in 1994 (100.72%). Based on mapping of the fish biomass distribution shows that most of the fishing operation was exceed of the good fishing-ground. Sumberdaya ikan adalah suatu sumberdaya yang dinamis balk menurut ruang maupun waktu. Keberhasilan pemanfaatannya di suatu perairan sangat tergantung antara lain pada banyaknya stok dan posisi sebaran ikan yang ada di perairan tersebut. Potensi sumberdaya laut di Jawa Tengah didominasi oleh sumberdaya ikan pelagis kecil dan ikan demersal, demikian juga untuk perairan Kabupaten Demak dengan panjang pantai 34,1 km, dengan luas kewenangan pengelolaan seluas 245,52 km2. Nelayan di Kabupaten Demak masih banyak yang menggunakan alat tangkap tradisional untuk mencari ikan di laut, seperti untuk menangkap ikan demersal digunakan alat trammel net, arad dan cantrang serta didalam penangkapannya masih menggunakan pengalaman dan kebiasaan di !aut. Hal tersebut terutama berkaitan dengan belum diketahuinya secara ilmiah data oseanografi dan biologi dari suatu daerah tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran potensi sumberdaya ikan demersal yang berdasarkan hasil tangkapan alat cantrang, mengamati sifat hidro-oseanografi perairan Kabupaten Demak serta melakukan pemetaan sumberdaya ikan demersal. Metode pemetaan dengan menggunakan metode "Griding Geo-Statistik" (Kriging), analisa parameter hayati maupun non-hayati. Dengan plot overlay satelit Landsat-TM ataupun peta GIS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peta fishing ground dari ikan demersal di perairan Kabupaten Demak berada di sebelah barat dan barat daya (sekitar 110,40 BT dan 6,78 LS). Komposisi hasil tangkapan selama penelitian yang terbanyak adalah ikan rucah disusul ikan Petek (Leiognathidae), ikan beloso (Synodontidae), ikan tigowojo (Sciaenidae) dan ikan Pad (Rays). Hasil sebaran suhu menunjukkan kisaran 24°C - 30°C, sebaran salinitias berkisar 19 °ice- 25 °/00 serta kedalaman berkisar antara 8 m — 22 m. Dad pengolahan data hasil tangkapan ikan oleh alat tangkap cantrang selama 12 tahun dari 1990 — 2001, menunjukkan hasil tangkapan persatuan upaya (CPUE) cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Analisis dengan menggunakan model surplus produksi dari Schaefer dengan data selama 12 tahun diperoleh angkat Maximum Sustainable Yield (MSY) sebesar 1.008,02 ton/tahun dengan upayaoptimal sebesar 14.934 trip alat tangkap cantrang. Tingkat pemanfaatan terendah terjadi pada tahun 1991 sebesar 39,84% dan pemanfaatan tertinggi pada tahun 1996 dengan nilai 140,63%. Dad tingkat upaya optimum terdapat prosentase upaya melebihi yaitu untuk tahun 1990 sebesar 116,31 % dan tahun 1994 sebesar 100,72 %. Berdasarkan hasil pemetaan, menunjukkan bahwa penangkapan ikan demersal oleh nelayan selama penelitian berada di luar fishing ground.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management |
ID Code: | 12525 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 31 May 2010 15:22 |
Last Modified: | 31 May 2010 15:22 |
Repository Staff Only: item control page