Yudono, Yohanes Wahyu Dwi (2003) PERSEPSI MAHASISWA TERHADAF' SETING TANGGA DALAM HALL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WLTAYAICUSUMA - PURWOICERTO. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 7Mb |
Abstract
The comprehension of physical environment depends on the perception of user towards the property in the setting. Perception is active in receiving stimulus input which comes from outside the man himself . Then by the existance of the property in the setting as stimulus will be sent to the brain from eyes to be understood and meant based on the experiences of users. The phenomenon happening on stairs setting in the hall of Economic Faculty Wijayalcustana University Purvvokerto indicates that the tendency of staiA-s fuactions has two meanings whereas the thnction of stairs as an element vertical acces changes as student informal public space. The changes is caused by the different perception fi-om students toward stairs setting in the hall as an assamble room. Those different perceptions concern to internal individual such as motive, expectation, and proclivity. This research was carried out to study the connection between student perception concerning to the public space attribute on stairs setting in the hall of Economic Faculty Wijayakusuma Purwokerto. Operational theory was based on Weismann theoly (1981) which atribute as an independent variable, Paul A.Bell et all (1978) and Atkinson Rita. L. et all (1983) theories with perception and internal factor whereas both are as dependent variable. While statistical descriptive is used EtS an analysis method. The result shov.red that there were four goups of student perception, first, a group with motive adapting with the form of adaptive hope (21%), second; a goup with motive adapting with the fonn of hope requiring adjustment (53%), third: a group with motive opposing the foenn of adaptive hope (3%), and fourth; a group with motive opposing the form of hope requiring qdjustment (23%). The conclutions revealed that the attribute of student public space wanted by the students based on the second group (53%) need meaning attribute, accessibility, socialibility, visibility, privacy, and comfort. Pemahaman sugu lingkungan fisik, didasarkan pada persepsi pengguna terhadap properti yang ada di dalam setingnya. Persepsi tidak bersifat pasif dalam menerima masukan yang berupa stimulus yang berasal dad luar diri manusia. Selanjutnya melalui keberadaan properti yang ada di dalam seting yang berlaku sebagai stimulus, akan dikirimkan dari mats ke otak untuk dipahami dan diberi malma berdasarlcan pengalaman masing-masing pengguna. Fenomena yang terjadi pada seting tangga dalam hall fakultas ekonomi Universitas Wijayalcusuma Purwokerto, mengindikasikan adanya kecenderun,gan fungsi tangga yang bermakna ganda, dimana fhngsi tangga yang keperuntukannya sebagai elemen akses vertikal, pada periode waktu tertentu berubah fungsi sebagai ruang berkumpul informal bagi mahasiswa. Perubahan fimgsi tangga yang demikian, disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi mahasiswa terhadap seting tangga dalam hall sebagai ruang untuk berkumpul. Adapun perbedaan persepsi yang dimaksud, menyangtan faktor internal individu (mahasiswa) yang berupa motiv, harapan, dan minat mahasiswa. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan keterkaitan antara persepsi mahasiswa terhadap atribut ruang berkumpul pada seting tangga dalam hall fakultas ekonomi Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Teori operasional dibangun dengan mendasarkan pada teori Weismann (1981) tentang atribut sebagai variabel bebas, serta teori Paull. A.Bell, dkk (1978) tentang persepsi dan teori Atkinson Rita. L, dkk (1983) tentang faktor internal sebagai variabel terikat. Sedangkan metoda analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pethitungan statistik deslcriptif Hasil penelitian menunjnkkan terdapat empat kelompok persepsi mahasiswa, yaitu pertama; kelompok dengan motiv menyesuaikan dengan bentuk harapan yang adaptif (21%), kedua; kelompok dengan motiv menyesuaikan dengan bentuk harapan yang membutuhkan adjustment (53%), ketiga; kelompok dengan motiv menentang dengan bentuk harapan yang adaptif (3%), dan keempa4 kelompok dengan motiv menentang dengan bentuk harapan yang membutuhkan adjustment (23%). Dad hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk urtztatz atribut ruang berkumpul yang diinginkan mahasiswa dengan mendasarkan pada temuan kelompok kedua (53%) adalah atribut malma, aksesibilitas, sosialibilitas, visibilitas, privasi, dan kenyamanan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture |
ID Code: | 12516 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 31 May 2010 15:06 |
Last Modified: | 31 May 2010 15:06 |
Repository Staff Only: item control page