CLINICAL AGREEMENT ANTARA LEPTOTEK LATERAL FLOW DENGAN LEPTOTEK DRI-DOT PADA PENDERITA LEPTOSPIROSIS BERAT DI RUMAH SAKIT SE-KOTA SEMARANG

MERTHA, I WAYAN (2005) CLINICAL AGREEMENT ANTARA LEPTOTEK LATERAL FLOW DENGAN LEPTOTEK DRI-DOT PADA PENDERITA LEPTOSPIROSIS BERAT DI RUMAH SAKIT SE-KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1527Kb

Abstract

Background : Leptospirosis, a zoonosis caused by pathogenic species of Leptospira, is endemic in Indonesia. Clinical features of leptospirosis range from mild, anicteric, non-specific febrile illnesses to severe disease with renal failure, liver impairment and hemorrhagic manifestations. Leptospirosis may resemble other tropical and infectious diseases such as influenza, dengue fever, typhoid fever, acute hepatitis, severe malaria, and other viral hemorrhagic with/without renal failure. Microscopic aglutination test (MAT) is a definitive serological test for laboratory confirmation of leptospirosis but is test is not widely available in Indonesia, time —consuming and need special trained laboratory personel. Two rapid diagnostic tests for leptospirosis, LeptoTek Lateral Flow TM bioMerieux bv,Boxtel,NL) and LeptoTek Dri-DotThA (bioMerieux bv,Boxtel,NL) are now commercially available. Both test are simply to perform, require no special equipment, and the result are readily available within 10 minutes and 30 seconds, respectively. Objective of study : To evaluate the clinical agreement between the two rapid tests in the diagnosis of Leptospirosis. Methods : During cross-sectional study for the evaluation of diagnostic performance of the tests, a kappa index agreement was calculated. Result : Fifty-five patients were included in the study, consisted of 45 patients with severe leptospirosis ( n = 45), 9 patiens with clinically resembled mild or severe leptospirosis [dengue fever (n=l), typhoid fever (n=3), acute hepatitis B virus (n=2), sepsis (n=2) and cronic renal failure (11---1)J, and 5 healthy controls. All patients sera were tested to LeptoTek Lateral Flowmt and LeptoTek Dri-Doirm by different evaluators. The results of both assays showed 100% agreement beyond chance (kappa index = 1.0). Conclusion: LeptoTek Lateral Flow and LeptoTek Dri-Dot demonstrated a perfect agreement. Both tests may be interchangeably used for the laboratory diagnosis of leptospirosis.. Latar Belakang : Leptospirosis,adalah penyakit hewan yang disebabkan oleh spesies pathogen leptospira, yang endemis di Indonesia. Gambaran klinisnya bervariasi dari ringan seperti ainicterik, panas yang tidak spesifik sampai pada gejala yang bent disertai gagal ginjal, kelainan fungsi hepar, serta adanya manifestasi perdarahan. serta gambaran yang mirip dengan penyakit infeksi yang lain, seperti influenza, demam dngue, demam tifoid, hepatitis akut, malaria bent dan beberapa demam yang disebabkan oleh virus, dengan manifestasi perdarahan, dengan atau disertai gagal ginjal. Mikroaglutinasi tes (MAT) adalah tes serologi definitif, untuk konfirmasi leptospira, tetapi tes ini tidak tersedia secara luas di Indonesia, disamping ineinedukan waktu yang lama dan memerlukan tenaga laboratorium yang terlatih. Dua metode rapid tes untuk pemeriksaan leptospira, LeptoTek Lateral Flown4(bioMerieux bv, Boxtel, NL) dan LeptoTek Dri-Dotwm (biolvIerieux by, Boxtel,NL) telah diperkenalkan. Kedua tes ini sangat simple, tidak membutuhkan peralatan khusus, dan hasil sangat cepat dan dibutuhkan waktu masing-masing 10 menit dan 30 detik. Tujuan :Untuk mengevaluasi Clinical Agreement antara LeptoTek Lateral Flow dengan Leptotek Dri-Dot untuk menegakkan Leptosirosis, pada penderita dengan Minis leptospirosis berat yang dirawat di rumah sakit se-Kota Semarang (RS. Dr. Kariadi, RS_ Telogorejo, RS. St. Elisabeth, RS. Roemani, RS. Panti Wilasa dan RSUD Kota Semarang). Metodologi : Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional selama periode November 2002 sampai dengan Maret 2004. Semua subyek penelitian diambil serumnya untuk dilakukan pemeriksaan MAT dan LeptoTek Lateral Flow serta LeptoTek Dri-Dot_ Pemeriksaan MAT dilakukan di laboratorium Bagian Mikrobiologi FK UNDIFIRS. Dr. Kariadi Semarang dan LeptoTek Lateral Flow serta LeptoTek Dri-Dot dilakukan di Laboratorium Biotek, FK UNDIP. Semua pemeriksaan tersebut dilakukan secara independen. Dan data yang terkumpul, kemudian dihitung Clinical Agreement,Kappa indeks, sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal positif dan negatifnya dengan menggunakan tabel 2X2. Pada penelitian ini, nilai interval kepercayaan 95% juga dihitung. Basil : Selama periode penelitian didapatkan 45 penderita dengan klinis leptospirosis berat, 9 pasien dengan gejala Minis mirip dengan leptospirosis berat [ dengue fever (n=1),demam tifoid (n= 3), hepatitis B akut (n= 2), sepsis (n=2) dan CRF (n= 1)] dan 5 orang kontrol sehat. Sernua serum penderita dilakukan test LeptoTek Lateral Flow dan LeptoTek Dri-Dot, dan pembacaan hasil dilakukan oleh orang yang berbecla. Didapatkan Clinical agreement 100% denepn Kappa indeks 1.0 Kesimpulan : LeptoTek Lateral Flow dan LeptoTek Dri-Dot menunjukkan hosil kesesuaian yang sangat baik, kedua tes dapat sating menggantikan dalam menegakkan diagnosis leptospirosis.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:12494
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:31 May 2010 14:30
Last Modified:31 May 2010 14:30

Repository Staff Only: item control page