SETYAWAN, PRADANA (2001) PENGARUH PENAMBAHAN SUMBER MIKROBIA PADA RANSUM JERAMI PADI DAN AMPAS TAHU TERHADAP EFISIENSI PAKAN SAPI POTONG PERANAKAN ONGOLE. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 1652Kb |
Abstract
RINGKASAN PRADANA SETYAWAN. NINI H4A. 099008. Pengaruh Penambahan Sumber Mikrobia pada Ransum Jerami Padi dan Ampas Tahu terhadap Efisiensi Pakan Sapi Potong Peranakan Ongole (Pembimbing : SUNARSO dan MUKII ARIFIN). Limbah pertanian dan industri yang cukup potensial digunakan sebagai pakan temak ruminansia adalah jerami padi dan ampas tahu. Jerami padi sebagai sumber pakan ternak potensial di Indonesia mempunyai kandungan lignin cukup tinggi dalam bentuk lignoselulosa dan lignohemiselulosa. Sumber mikrobia "Biological Feed Additive" merupakan hasil biofermentasi yang berasal dari mikroba rumen dan kolon sapi, yang mampu berfungsi sebagai inokulum mikroba untuk membantu pencemaan di dalam rumen, sehingga biosintesis mikroba di dalam rumen dapat optimal, daya cema pakan lebih dan gizi pakan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penampilan produksi secara in vivo dan fermentabilitas ransum jerami padi dan ampas tahu dengan penambahan sumber mikrobia secara in vitro. Penelitian terdiri. dari dua tahap, pada tahap pertama secara in vivo sapi potong sebanyak 16 ekor dipelfhara selama 90 haul yang diberikan pakan jerami padi dan ampas tahu serta penambahan aras sumber mikrobia perlakuan P0, PI, P2, dan P3 berturut-urut adalah 0, 20, 40 dan 60 g/e/h. Parameter yang diukur meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBI-0, konsumsi bahan kering dan efisiensi pakan. Tahap kedua, fermentabilitas ransum diuji secara in vitro berdasarkan aras pen:110111mi sumber inikrobia. 'Parameter yang diamati taltdalt kecernattn bahatt kering (KCI3K), kecernaan bahan organik (KCI3O), produksi NW, produksi VFA dan produksi Protein Total. Data yang dikumpulkan dicta') secara statistik dengan analisis ragam berdasarkan pada rancangan acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan aras sumber mikrobia tahap 1 secara in vivo mampu menghasilkan konsumsi BK P0, Pl, P2 dan P3 herturut-urut : 5,90 ; 6,06 ; 5,97 dan 6,02 kg/e/h. PBBH P0, PI, P2 dan P3 berturut-urut : 0,65 ; 0,82 ; 0,73 dan 0,70 kg/e/h. Efisiensi pakan PO, PI, P2 dan P3 berturut-urut 10,96 ; 13.48 ; 12,16 dan 11,62 %. Pada tahap II secara in vitro menghasilkan KCBK P0, P1, P2 dan P3 berturut-urut 59,46 ; 59,16 ; 59,23 dan 61,56 %. KCIBO PO, PI, 1'2 dan P3 berturut-rout : 68,78 ; 67,65 ; 68,57 dan 69,79 %. Produksi Amonia P0, P1, P2 dan P3 berturut-urut :3,88 ;4,75 ; 5,01 dan 6,79 mM. Produksi VFA P0, PI, P2 dan P3 berturut-urut :149,5 ; 145,3 ; 146,0 dan P3 : 162,2 mM. Produksi protein total P0, 111, P2 dan P3 berturut-urut : 231,17 ; 223,84 ; 240,38 dan 253,81 mM. 1-lasil perhitungan statistik masing-masing parameter, menunjukkan tithe k berbeda nyata ( P=-0,05). 1<alei kernel :jerami padi, memos tabu, sinnber iniltrobia, clisicnsi (talon, sapi potong RINGKASAN PRADANA SETYAWAN. NINI H4A. 099008. Pengaruh Penambahan Sumber Mikrobia pada Ransum Jerami Padi dan Ampas Tahu terhadap Efisiensi Pakan Sapi Potong Peranakan Ongole (Pembimbing : SUNARSO dan MUKII ARIFIN). Limbah pertanian dan industri yang cukup potensial digunakan sebagai pakan temak ruminansia adalah jerami padi dan ampas tahu. Jerami padi sebagai sumber pakan ternak potensial di Indonesia mempunyai kandungan lignin cukup tinggi dalam bentuk lignoselulosa dan lignohemiselulosa. Sumber mikrobia "Biological Feed Additive" merupakan hasil biofermentasi yang berasal dari mikroba rumen dan kolon sapi, yang mampu berfungsi sebagai inokulum mikroba untuk membantu pencemaan di dalam rumen, sehingga biosintesis mikroba di dalam rumen dapat optimal, daya cema pakan lebih dan gizi pakan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penampilan produksi secara in vivo dan fermentabilitas ransum jerami padi dan ampas tahu dengan penambahan sumber mikrobia secara in vitro. Penelitian terdiri. dari dua tahap, pada tahap pertama secara in vivo sapi potong sebanyak 16 ekor dipelfhara selama 90 haul yang diberikan pakan jerami padi dan ampas tahu serta penambahan aras sumber mikrobia perlakuan P0, PI, P2, dan P3 berturut-urut adalah 0, 20, 40 dan 60 g/e/h. Parameter yang diukur meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBI-0, konsumsi bahan kering dan efisiensi pakan. Tahap kedua, fermentabilitas ransum diuji secara in vitro berdasarkan aras pen:110111mi sumber inikrobia. 'Parameter yang diamati taltdalt kecernattn bahatt kering (KCI3K), kecernaan bahan organik (KCI3O), produksi NW, produksi VFA dan produksi Protein Total. Data yang dikumpulkan dicta') secara statistik dengan analisis ragam berdasarkan pada rancangan acak lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan aras sumber mikrobia tahap 1 secara in vivo mampu menghasilkan konsumsi BK P0, Pl, P2 dan P3 herturut-urut : 5,90 ; 6,06 ; 5,97 dan 6,02 kg/e/h. PBBH P0, PI, P2 dan P3 berturut-urut : 0,65 ; 0,82 ; 0,73 dan 0,70 kg/e/h. Efisiensi pakan PO, PI, P2 dan P3 berturut-urut 10,96 ; 13.48 ; 12,16 dan 11,62 %. Pada tahap II secara in vitro menghasilkan KCBK P0, P1, P2 dan P3 berturut-urut 59,46 ; 59,16 ; 59,23 dan 61,56 %. KCIBO PO, PI, 1'2 dan P3 berturut-rout : 68,78 ; 67,65 ; 68,57 dan 69,79 %. Produksi Amonia P0, P1, P2 dan P3 berturut-urut :3,88 ;4,75 ; 5,01 dan 6,79 mM. Produksi VFA P0, PI, P2 dan P3 berturut-urut :149,5 ; 145,3 ; 146,0 dan P3 : 162,2 mM. Produksi protein total P0, 111, P2 dan P3 berturut-urut : 231,17 ; 223,84 ; 240,38 dan 253,81 mM. 1-lasil perhitungan statistik masing-masing parameter, menunjukkan tithe k berbeda nyata ( P=-0,05). 1<alei kernel :jerami padi, memos tabu, sinnber iniltrobia, clisicnsi (talon, sapi potong
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Animal Agriculture |
ID Code: | 12464 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 31 May 2010 13:47 |
Last Modified: | 31 May 2010 13:47 |
Repository Staff Only: item control page