PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KENDAL

DWIYANTO, DWIYANTO (2001) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KENDAL. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .

[img]
Preview
PDF - Published Version
3978Kb

Abstract

ABSTRAICSI Berlakunya otonomi daerah yang dasarkan pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah membawa dampak terhadap daerah kabupaten/kota untuk dapat menyongsong otonomi daerah tersebut seiring dengan penyerahan 11 kewenangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah kabupaten/kota, salah satu hal yang hams dilakukan adalah meningkatkan kinerja pegawai. Berdasarkan kenyataan di lapangan kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal mempunyai kecenderungan rendah, hal ini penulis asumsikan karena adanya gaya kepemimpinan yang kurang tepat, iklim organisasi yang kurang kondusif dan motivasi kerja pegawai yang rendah. Variabel gaya kepemimpinan merupakan variabel bebas pertama yang diasumsikan bisa mempengaruhi kinerja pegawai di lingkungan Setda Kabupaten Kendal, dengan asumsi bahwa semakin tepat gaya kepemimpinannya, maka semakin balk pula kinerja pegawai, sedang variabel iklim organisasi diasumsikan bahwa semakin kondusif iklim tersebut, maka kinerja pegawai juga akan semakin meningkat, untuk variabel motivasi kerja diasumsikan bahwa semakin tinggi motivasi kerja pegawai, maka kinerjanya juga akan semakin meningkat. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah eksplanatori (penjelasan) karena penelitian ini mencoba menguji hipotesis yang telah dimmuskan. Adapun teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling, dengan jumlah sampel sebesar 70 pegawai. Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis kuantitatif yang didukung oleh analisis kualitatif, dengan uji hipotesis menggunakan tes statistik koefisien korelasi Kendall,s Tau dan Konkordansi Kendall,s. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kinerja pegawai dengan variabel gaya kepemimpinan, dengan koefisien korelasi sebesar 0,588 dengan tingkat signifikansi 96,1%, dan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kinerja pegawai dengan variabel iklim organisasi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,457 dengan tingkat signifikansi 98%. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kinerja pegawai dengan variabel motivasi kerja, dengan koefisien korelasi sebesar sebesar 0,418 dengan tingkat signifikansi 97,1%. Selanjutnya besamya pengamh variabel gaya kepemimpinan, iklim organisasi dan motivasi kerja pegawai terhadap variabel kinerja pegawai diketahui melalui koefisien determinasi sebesar 0,58 atau 58%, sedangkan sebesar 42% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan hasil di atas, penulis memberikan rekomendasi bahwa, untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka perlu ditingkatkan praktek kerjasama di antara bagian-bagian yang mempunyai keterkaitan kerja, peningkatan daya Icreatifitas para pegawai dan peningkatan inisiatif penyelesaian kerja serta peningkatan kualitas hasil kerja. Untuk membentuk gaya kepemimpinan yang tepat, maka pimpinan hams selalu memberikan bimbingan terhadap bawahan, pemimpin hams memberikan sikap tauladan yang balk atau seorang pemimpin hams berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepemimpinan, salah satu di antaranya yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif, maka perlu dihilangkan budaya para pegawai yang menyatakan bahwa bekerja dengan baik ataupun tidak penghasilannya tetap sama, membudayakan kepada para pegawai agar mentaati peraturan kepegawaian yang ada, memberikan penghargaan kepada para pegawai yang berprestasi, melengkapi sarana dan prasarana kerja dan menciptakan suasana kerja yang harmonis. Sedangkan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, hal yang harus diperhatikan antara lain sistem pengembangan karier seorang pegawai yang didasarkan kepada peraturan yang berlaku, karena selama ini terlihat bahwa penempatan pegawai pada jabatan¬jabatan tertentu tidak dilakukan secara profesional. ABSTRACT Because the region autonomy based on Act No. 22 year 1999 on Region Government has been put into effect, regency or city is demanded to embrace the region autonomy which is accompanied by transfer of 11 authorities from Federal Government to Region Government in regency/city. Based on the fact in the field, employees' quality of work in Region's Secretary of Kendal Regency, tend to be low. The writer assumes that it is caused by low work motivation, uncondusive organization climate, and inappropriate leadership style. The variable of leadership style is the first independent variable, which is assumed to be able to influence the quality of employees' work in Region's Secretary of Kendal Regency. It is assumed that the more appropriate the leadership style, the better the quality of employees' work. Organization climate is also a determining factor. It is assumed that the more conducive the organization climate, the better the service quality. Another factor, motivation factor, explains that the more satisfied the employee, the more spirited the individual to work for the best quality of work. The type of research that is used in this research is explanatory research, because this research is trying to test the formulated hypothesis, while the sampling technique is purposive random sampling, involving 70 employees. The analysis uses quantitative analysis that is supported by the qualitative analysis. The hypothesis test uses correlation coefficient Kendall's Tau and Kendall concordance. Based on the research result, it is proved that there is a significant relation between employees' work and leadership style with coefficient correlative of 0,588 and significance of 96,1%, there is a significant relation between employees' work and organization climate with coefficient correlative of 0,457 and significance of 98%, and a significant relation between employees' work and work motivation with coefficient correlative of 0,418 and significance of 97,1%. The influence of leadership style, organization climate, and work motivation to employees' work is known from determination coefficient of 0,241 or 24,1%, while the rest of 75,9% is influenced by other factors. Based on the research result, the writer gives recommendation as follows: To improve the quality of the employees' work, cooperation among related departments, employees' creativity, and initiation to work finishing need to be developed. To form the appropriate leadership style, a leader should give guidance to his subordinates, become an example, and hold firmly to leadership principles, one of them is a Javanese principle, Mg Ngarso Sung 7idodho, GrgMadyo Mangan Karso, Tut Wuri Handayani (Giving example and guidance from front, building strong will in the middle, and following from behind). To create a conducive organization climate, the culture stating that "work well or not, same pay" should be eliminated. The employees should be demanded and customized to obey the employment role, Other ways are giving reward for the employee succeeded in task implementation, providing the work equipment, and creating harmonious and synergic relationship pattern. And to develop the work motivation, the system of employees' carrier development needs to be developed, because it seems that the employees' placement in certain positions is not done professionally.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
ID Code:12458
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:31 May 2010 13:25
Last Modified:31 May 2010 13:25

Repository Staff Only: item control page