PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN KEMAMPUAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI IAIN WALISONGO SEMARANG

Abstract

The implementation of The Goverment Regulation number 60 and number 61, 1999 have implication toward State University Institution, including Institut Agama Islam Negeri (JAIN) Walisongo Semarang. In order to confront this paradigm, JAIN should prepared immediately by doing some effort in improving staff ability to achieving an effective and efficient organization's performance. In general, staff performance in JAIN Walisongo Semarang is still low because it does not implement participative leadership. The other factors are the staff's job motivation is low and the skill and capability of the staff is relatively insufficient. This research uses the methods of explanatory. Sample technique is purposive random sampling by using 50 staff as the samples. Data is analized in quantitatively as well as qualitatively. Hypotheses tested by coefficient statistical test, Kendall's correlation and Kendall's Concordance. Based on research's results, it is proved that there is a significant relation between job achievement and staffs job motivation variableS by correlation coefficient of 0,931 at significant level of 0,000. The relation between job achievement and leadership variables is showed by correlation coefficient of 0,921 at significant level of 0,000. And the relation between job achievement and skill variables is showed by correlation coefficient of 0,914 at significant level of 0,000. Furthermore, the values of the influence of three independent variables toward staffs job achievement variables are determined by coefficient of determination of 702 or 49,29 04' the rest 50,71 % of it is influenced by other factors that are not concern with this study. According to the results above, the writer propose a recommendation as follows : a. Improving Staffs Job Achievement 1. Improving the cooperation and coordination in conducting tasks between unit or collective divisions. 2. In order to speed task fulfillment, it is important to make job standard for all staffs to avoid multiple task being taken and to facilitate evaluation 3. It's important to make task schedule for each staff in order to clarify the authorization and procedure of operation. b. Improving Job Motivation To improve motivation, it's important to establish a system of career development or career pattern of the staff transparently according to the fair competition of staff s performances. c. Leadership Style The leader should be a good role model and must endorse a good leadership's principles, such as Ina Ngarso Sung Tulodho, Ina Madvo Man= Karso and Tut Wuri Handavani. d. Improving Capacity In order to improve staffs capability and creativity, it's important to enggage various training that focused mostly on technical matters Berlakunya Undang-Undang Otonomi Perguruan Tinggi yang akan efektif pada Tahun 2003 mendatang, mempunyai implikasi terhadap lembaga Perguruan Tinggi Negeri tennasuk Institut Agama Islam Negeri (LAIN) Walisongo Semarang. Untuk menyongsong Paradigma Otonomi tersebut, salah satu hal yang hams segera dipersiapkan adalah melakukan upaya meningkatkan kemampuan pegawai dalam mencapai kinerja organisasi yang efektif dan efisien. Meskipun kenyataan di lapangan menunjukkan kinerja pegawai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih dapat bergesemya model sentralistik ke arah yang partisipatif, sehingga kurang tepat lagi untuk dipertahankan, faktor lain rendahnya motivasi kerja pegawai, dan tingkat kemampuan pegawai. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah eksplanatori (penjelasan). Adapun teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling, dengan jumlah sampel sebesar 50 pegawai. Antis data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis lcuantitatif. Uji hipotesis menggunakan uji statistik koefisien korelasi Kendall,s Tau dan Konkordansi Kendall,s. Berdasarkan basil penelitian, terbukti bahwa terdapat hubtmgan yang signifikan antara variabel prestasi kerja dengan motivasi kerja pegawai, dengan koefisien korelasi sebesar 0,931 dengan tingkat signifikansi 96,5%. Sedangkan hubungan antara variabel prestasi kerja dengan variabel kepentimpinan dengan koefisien korelasi sebesar 0,921 dengan tingkat signifikansi 97,2%. Dan hubungan antara variabel prestasi kerja pegawai dengan kemampuan dengan koefisien korelasi sebesar 0,914 dengan tingkat signifikansi 97,7 %. Selanjutnya besamya pengaruh ketiga variabel independent terhadap variabel prestasi kerja pegawai diketahui melalui koefisien determinasi sebesar 702 atau 49,28 sedangkan kisaran 50,72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak di kaji dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil di atas, penulis memberikan rekomendasi : a. Prestasi kerja pegawai 1. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas antara unit atau bagian yang terkait. 2. Untuk mempercepat kelancaran tugas perlu dibuatkan standar kerja kepada semua pegawai , agar tidak tedadi tumpang tindih pekerjaan serta mudah melakukan evaluasi. 3. Perlu dibuatkan uraian tugas masing-masing pegawai yang memperjelas wewenang dan prosedur pelaksanaannya. b. Motivasi Kerja Perlu dibangunan, sistem pengembangan karier atau pola karier pegawai secara jelas didasarkan pada kompetisi yang sehat serta kinerja pegawai. c. Kepemimpinan Pemimpin harus memberikan sikap tauladan yang baik hams berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepemimpinan yang baik salah sate di antaranya yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. d. Keinampuan Pegawai Untuk meningkatkan kemampuan pegawai, serta daya Icreatifitas pars pegawai, dapat dilakukan dengan memberikan berbagai Diktat yang dititik beratkan hal-hal yang bersifat teknis