STUDI ANALISIS EVIPLE1VIENTASI KEBIJAKAN KONSERVASI BANGUNAN BERSEJARAH KAWASAN KOTA LAMA DI KOTA SEMARANG

ADISUBRATA, MUCHATIF (1999) STUDI ANALISIS EVIPLE1VIENTASI KEBIJAKAN KONSERVASI BANGUNAN BERSEJARAH KAWASAN KOTA LAMA DI KOTA SEMARANG. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .

[img]
Preview
PDF - Published Version
2752Kb

Abstract

ABSTRACT The concept of good governance is a strategic issue in public administration. The implementation of good governance is related to public policy since the society's various demands have to be positively responded by the governmenet in this case, institutions of good governance covering three components, namely government, private sector or business and society. Related to these issues many problem are being faced by municipal and regencial government in terms of the implementation of local autonomy. Among them is that the local government are obliged to formulate policies which are in line with the society's needs and aspirations since the policy paradigm that stresses on public is a compulsory. In terms of public policy the bottom line issue for the local government is how to efficiently and effectively implement public policies. Based on the researcher is findings, the local governmenens have not been really ready in implementing the new paradigm. In this case, Semarang Municipal Government has not also fully realized the ideal of good governance paradigm in implementing its public policies. The low efficiency and effectiveness in public policies implementation, especially policy on historical buildings in the old city area of Semarang is based on the low capability of the government apparatuses in implementing the policy, the low public participation, and the ineffectiveness of policy communication done by the local government. The low capability of government apparatuses is indicated by the low quality of human resource since the majority of these government apparatuses are only high school graduates. The low society's participation is indicated by the their low awareness in conserving historical buildings. Meanwhile the weak communication is indicated by the reality that the government policy on preservation of these historical buildings is not well understood by the society. This research is an explanatory research type, while the analysis used qualitative analysis added with qualitative analysis. Hypotheses test using Rank Kendall Correlation Coefficient and Kendall Concordance. Result of this research shows that the weak policy implementation of historical buildings conservation in the old city area of Semarang are indicated by : a. Coefficient correlation of the Capability of governmenet apparatuses variable the Performance of policy implementation is 0,493 with 0,002 or 95 % significance level. b. Coefficient correlation of the Participation variable with the Performance of policy implementation is 0,483 with 0,050 or 95 % significance level. ABSTRAKSI Konsep good governance dewasa ini merupakan isu yang strategis di dalam administrasi publik. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tidak bisa lepas dari kebijakan publik oleh karena tuntutan masyarakat harus direspon oleh pemerintah. Good governance meliputi tiga komponen yaitu pemerintah, sektor swasta dan dunia usaha. Menyongsong paradigma good governance dan kebijakan publik tersebut banyak isu yang di hadapi oleh daerah kota/kabupaten. Masalah yang di hadapi antara lain keharusan pemerintah daerah untuk dapat merumuskan kebijakan sesuai dengan aspirasi atau kebutuhan masyarakat, karena paradigma kebijakan publik dewasa ini nampaknya sudah tidak dapat di tawar lagi bagi pemerintah. Berkaitan dengan kebijakan publik masalah yang mendasar bagi daerah adalah bagaimana mengimplementasikan kebijakan secara efisien dan efektif. Nampaknya Pemerintah Kota Semarang dalam menghadapi kedua paradigma tersebut belwn menunjukkan tanda-tanda kesiapan, sehingga perwujudan paradigma kebijakan publik beim dapat didapai secara optimal. Rendahnya implementasi kebijakan khususnya konservasi bangunan besejarah kawasan kota lama diakibatkan oleh faktor tingkat kernampuan aparatur pelaksana kebijakan, tingkat partisipasi masyarakat yang masili relatif rendah serta komunikasi kebijakan yang di lakukan oleh Pemerintah Kota kurang efektif. Faktor kemampuan ditunjukkan oleh masih rendahnya kualitas sumberdaya znanusia. Hal ini terlihat mayoritas jumlah pegawai mempunyai latar belakang tingkat pendidikan menengah. Sementara itu faktor partisipasi terlihat pada rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap pemeliharaan bangunan. Sedangkan lemahnya faktor komunikasi dibuktjkan ,dengan kebijakan pemerintah yang belum dapat di pahami oleh masyarakat. Untuk mengungkapkan tiga faktor diatas adalah penelitian eksplanatori, sedangkan analisis yang digunakan kuantUatif yang dipertajam dengan tipe kualitatif. Uji hipotesis menggunakan Koefisisen korelasi Rank Kendall dan Konkordansi Kendall. Penelitian telah membuktikan bahwa rendahnya implementasi kebijakan konservasi bangunan bersejarah kawasan kota lama Semarang berhubungan dengan variabel kemampuan aparatur, partisipasi masyarakat dan komunikasi. Jabaranya sebagai berikut : a) Variabel kemampuan aparatur pelaksana berhubungan dengan kinerja implementasi kebijakan yang mempunyai koefisien korelasi 0,493 dengan tingkat signifikan 0,002 atau 95 % b) Variabel partisipasi berhubungan dengan kinerja implementasi kebijakan yang memptinyai koefisien korelasi 0,483 dengan tingkat signifikan 0,050 atau 95 % c) Variabel komunikasi berhubungan dengan kinerja implementasi kebijakan yang mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,171 dengan tingkat signifikan 0,040 atau 95%d) Sedangkan koefisien korelasi deterininasi 0,416 atau 17,8 % yang dapat di intetpretasikan bahwa ketiga variabel tersebut hanya rnempunyai hubungan/pengaruh terhadap kinerja implementasi kebijakan sebesar 17,8 %, sedangkan 82,2% kinerja implementasi kebijakan ditentukan di luar ketiga variabel penelitian. e) Dari diskripsi basil penelitian penults memberikan rekomendasi : 1. Kemampuan aparatur pelaksana Walaupun Pemerintab Kota Semarang sudah melaksanakan upaya untuk meningkatkan kemampuan aparatur pelaksana, peinngkatan kualitas aparatur pelaksna kebijakan dilakukan melalui Diktat Analisis maupun pendidikan formal tugas belajar terutama mengenai frekuensi pelatihan 2. Partisipasi a. Agar implementasi kebijakan konservasi bangunan bersejarah kawasan kota lama dapat berjalan efektif perlu ditingkatkan keterlibatan masyarakat khususnya para pemilik atau penghuni bangunan pada formulasi atau permusan kebijakan. b. Dalam implementasi Pemerintah Daerah hendaknya lebih banyak melibatkan peran serta masyarakat, baik masyarakat pengusaha, maupun sektor swasta. 3. Kornunikasi Agar masyarakat memaluni isi /manfaat dari kebijakan konservasi bangunan kawasan kota larna, hendaknya sebelum dlimplementasikan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga responsif, serta hambatan ke depan akan dapat di prediksi.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture
ID Code:12442
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:31 May 2010 11:56
Last Modified:31 May 2010 11:56

Repository Staff Only: item control page