EDYORINI, SETYANA (2007) YAMAHA MUSIC CENTRE DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 51Kb |
Abstract
1.1 Latar Belakang Di Indonesia sebagaimana Negara-negara dunia lainnya, seni musik inipun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Gejala ini dapat diamanati dari terus munculnya sajian musik baru baik melalui media audio dalam negeri maupun mancanegara terus diadakan dan tidak pernah sepi dari penonton. Selain itu banyaknya kontes pencarian bakat di bidang musik dari mulai vokalis, pemain-pemain band berkualitas serta pencipta dan arranger lagu (AFI, Indonesia Idol, PopStar, Cilapop,DreamBand, dll) semakin banyak digelar dan berkembang, sebagai cikal bakal dari munculnya pemusik-pemusik dari daerah. Lebih jauh lagi minat masyarakat untuk mempelajari musik semakin besar, terutama di kota-kota besar. Sekolah-sekolah musik akademis maupun non akademis semakin banyak menanggapi kebutuhan masyarakat ini. Namun perkembangan dunia musik Indonesia yang sangat pesat ini nampaknya belum diimbangi dengan fasilitas yang memadai, seperti yang dikatakan oleh musikus dan pengamat musik dibawah ini : a. Menurut Franki Raden, Franki Raden dan Musik Pasar Malam, Kompas 15 Juli 1997, Hal 24 “Indonesia sangat kaya musik dan subur dengan pemusik potensil, yang kurang adalah kesempatan mereka untuk tampil sebagai pribadi-pribadi…” b. Menurut Didot Mpu Diantoro, Pusat Dokumentasi Indonesia Belum Menjadi Kenyataan Suara Pembaharuan 31 Mei 1992, hal 5 “ Didasari atau tidak Kepustakaan musik Indonesia masih sangat kurang… pusat dokumentasi musik Indonesia belum menjadi kenyataan.” Dengan adanya sebuah Wadah Pembelajari Musik yang efektif diharapkan dapat meninggalkan daya apresiasi dan penghayatan seni musik masyarakat, yang nantinya potensi-potensi dari generasi muda di bidang musik ini mampu memunculkan sifat-sifat khas dan kharateristik yang bermutu. Seni musik sebagai salah satu cabang seni dan sering dianggap merupakan bahasa seni yang paling universal karena dapat diminati segala bangsa menjadikanya media potensial dalam membina kebudayaan khususnya kebudayaan nasional. Namun perlu diingat, seni musik (juga seni lainnya) selalu menyatu dengan kehidupan manusia baik dalam perannya sebagai komponis, pemain musik perlu merangsang gairah pencipta musik, maupun konsumen musik. Karena itu dalam pengembangan seni musik perlu upaya untuk merangsang gairah pencipta musik untuk berkarya, meningkatkan daya cipta dan kreativitas mereka, serta mempertinggi frekuensi penyebarluasan karya musik bermutu dalam bentuk pegelaran-pagelaran yang akhirnya dapat meningkatkan apreasiasi dan penghayatan seni musik di masyarakat, terutama generasi muda. Berdasarkan uraian diatas untuk memacu bakat dan potensi generasi muda di bidang musik khususnya kota Semarang dan sekitarnya pengembangan potensi, minat, dan bakat di bidang musik dibutuhkan suatu wadah yaitu berupa Yamaha Music Centre di Semarang yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung. Dalam hal ini Yamaha Music Centre adalah tempat untuk mengasuh potensi dan bakat di bidang seni musik, tidak hanya pelatihan saja akan tetapi seluruh siswa diberi kesempatan untuk berkreasi dan mempraktekan ilmu yang sudah didapat dalam suatu pagelaran baik itu pagelaran akbar, para siswa juga diberi kesempatan mencipta lagu dan membuat demo lagu untuk mewujudkan kreasi bermusiknya. 1.2 Manfaat 1. Subyektif Memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya, dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang terpisahkan dari Tugas Akhir. 2. Obyektif Dapat bermanfaat sebagai tambahaan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang mengajukan proposal Tugas Akhir. 1.3 Tujuan Dan Saran 1. Tujuan Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai dengan originalitas/karakter judul dan citra yang dikehendaki dan atas judul yang diajukan. 2. Sasaran Tersusunnya langkah-langkah pokok proses (dasar) atas perencanaan dan perancangan Yamaha Music Centre di Semarang berdasarkan aspek-aspek panduan perencanaan (design guideline aspect). 1.4 Lingkup Pembahasan Ruang Lingkup Substansial Secara substansi pembahasan mengenai Perencanaan dan Perancangan Yamaha Musik Centre di Semarang ini merupakan sebuah bangunan yang bersifat rekreatif, representatif dan sekaligus komersil termasuk dalam kategori bangunan tunggal Ruang Lingkup Spasial Yamaha Musik Centre di Semarang merupakan bangunan yang bersifat edukatif, rekreatif, atraktif dan juga bersifat komersial. Maka bangunan ini harus terletak di kawasan yang potensial dan strategis agar mudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat, serta aksesbilitasnya mudah. Secara administratif daerah perencanaan terletak di bagian utara Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya pada BWK II, BWK VI, BWK VII, BWK VII yang merupakan daerah yang diperuntukan wilayah olahraga,rekreasi dan pendidikan. 1.5 Metode Pembahasan Dalam penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini metode yang digunakan : 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi dua yaitu : a. pengumpulan data primer dimana pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara langsung Yayasan Musik Indonesia di Jakarta untuk mendapatkan karakteristik Yamaha music centre itu sendiri. b. Sedangkan pengumpulan data sekunder melalui studi literature, dan kebijakan yang berlaku untuk mendapatkan antara lain macam fasilitas. 2. Metode Pembahasan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan dan mengidentifikasikan data, dan melakukan studi banding, yaitu : - Studi kasus Obyek bangunan yang ada di Jakarta, yaitu Yamaha music centre di Jakarta. - Studi banding Objek bangunan sejenis,yang dapat di perbandingkan fasilitasnya, untuk pendekatan program ruang yang akan dirancang) kemudian menganalisa dan menarik kesimpulan, menetapkan batasan dan anggapan serta menentukan program studi ruang. 1.6 Sistematika Pembahasan Adapun urutan pembahasan laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, tujuan, sasaran, manfaat, lingkup, pembahasan, metodologi pembahasan dan sistematika penulisan. Pada latar belakang menguraikan tentang pentingnya pengembangan minat, bakat dan potensi bermusik khususnya pada generasi muda. Bab II Tinjauan Pustaka Membahas tentang tinjauan literature tentang pengertian Yamaha, pengertian Music, pengertian Centre dan tinjauan musik secara umum, menguraikan tentang definisi Yamaha Music Centre, , serta hasil-hasil studi banding yang sudah dilakukan. Bab III Tinjauan Yamaha Music Centre Di Semarang Menguraikan dan meninjau mengenai Yamaha Music Centre di Semarang, tinjauan kota, persyaratan pembangunan, faktor-faktor pendukung, ketersediaan fasilitas. Selain itu menguraikan Yamaha Music Centre itu sendiri yang meliputi pengertian, fungsi, dan tujuan, aktivitas, fasilitas dan lingkup pelayanan Bab IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Yamaha Music Centre di Semarang Bab V Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Merupakan wacana yang mengungkapkan analisa dari aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek arsitektural, aspek kontekstual, pendekatan lokasi dan tapak, serta pendekatan desain secara umum. Bab VI Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Yamaha Music Centre di Semarang dengan penekanan desain Arsitektur Modern. 1.7 Pola Bahasan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 1242 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 09 Oct 2009 13:18 |
Last Modified: | 18 Nov 2009 15:35 |
Repository Staff Only: item control page